- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Salam Budaya!
Terus terang aku dulu benci yang namanya HP atau telepon selular itu. Waktu zaman kuliah dulu sekitar tahun 1995, beberapa teman ‘sangat pamer’ dengan barang yang mirip tempat minuman itu. Ada salah satu teman yang berasal dari Ponorogo, yang ndeso tur udik (sama aja ya hehehe), sampai bela-belain beli dummy (mainan) HP, dan dibunyikan pas di tengah – tengah perkuliahan gara – gara dia jengkel orang – orang sekitarnya sudah mulai ramai membunyikan TITIT nya (maaf bukan porno, tapi karena masa itu monophonic masih serupa dengan bunyi titititit berulang). Hingga kelas selalu heboh dengan bunyi – bunyian itu.
Huh!
Belum lagi teman sekost. Mereka sekumpulan anak kaya, yang waktu itu sudah berbekal HP karena memang orang tua dan keluarganya sudah menikmati fasilitas itu. Sinyo, teman sebelah kamar, sudah membawa HP Nokia lama yang mirip benar dengan HT prajurit TNI (karena layarnya hijau) dan selalu memanfaatkan fasilitas memesan taksi dengan telpon kesayangannya ini. Lucunya operator taksi waktu itu juga masih kagok begitu dia menyebutkan nomor yang bisa dihubungi ternyata bersebut 0 didepannya.
‘Ya, Mbak. Nomor saya ini nomor HP’. Dan dia terkekeh dengan senang sekaligus bangga.
Dan masa itu akhirnya datang juga.
Ibuku tercinta mulai tergoda untuk membelinya. Kami adalah orang Jember yang begitu tergoda akan barang teknologi yang datangnya dari Surabaya. Surabaya masih menjadi acuan kebanggaan bagi para rumah tangga yang selalu ingin mengukur tingkat daya beli dan selera mereka dengan membeli barang – barang ‘ajaib’ dari Surabaya.
‘Ini beli di Surabaya, lho. Ini hanya dijual di Surabaya, lho! Orang Surabaya sudah pake, lho’
Kalimat –kalimat itu sudah sering menjadi bagian budaya kehidupan kami. Entah dari pakaian, pegangan atau gantungan kunci, sampai mungkin jenis kucing yang makin gak jelas mahalnya.
Ok. Back to the topic. Dan itu juga berlaku dengan adanya yang namanya Hape.
Dan suatu hari, ibuku tercinta tiba – tiba saja sudah membeli telepon genggam itu dengan harga hampir senilai 3 juta. Dengan kartu perdananya yang hampir sekitar satu juta dua ratus lima puluh ribu (bandingkan dengan sekarang tiga ribu aja nggak laku!).
Dan tergeletaklah HP baru itu dengan segala gemerlapnya yang begitu mencengangkan.
Namanya Ericsson T28
Bentuknya hitam, gagah, disekujur bodynya kalau diamati akan ada bercak - bercak silver yang meyakinkan dan gemerlap, suaranya begitu kencang.
(mengutip ibu yang super kacau kalau menggambarkan betapa senang hati beliau mendapat hape baru ini).
Dan yang lebih mempesona lagi. (Siap - siap nih)
Hape ini Flip.
Karena menurut ibu, punya hape flip akan kelihatan gagah, karena orang yang menelepon benar - benar kelihatan seperti bertelpon dengan gagang sekaligus, layak menggunakan telepon rumah.
Oh. Ok!
Dan akhirnya berkat segala tipu daya, tampang manis, serta seiring dengan waktu. Sampailah pada saat yang berbahagia. Jatuhlah Hape ini ke tanganku. Dan THIS IS MY FIRST LOVE. Hehehehe!
Dengan bangga kubawa kemana - mana Hape ini, setiap latihan Band pun, aku selalu bergaya, dengan hape ini, walau aku tahu, kalau latihan di Studio suara deringnya takkan mampu mengalahkan suara gedubrak drum, tapi minimal dengan getarnya yang lembut dan kedap kedip lampu di luarnya, sudah bisa membuat teman - teman pada iri.
Dan terjadilah kecelakaan itu. Gara - gara teledor membiarkan Hape ini di Charge, dia melendut, kayak roti, dan aku lempar saat aku mencoba memegangnya dan rasanya seperti memegang knalpot. Sampai - sampai di bodynya menempel sidik jariku. Fiuh! Setelah dibarengi juga jatuh beberapa kali. Hapeku mulai mengalami gangguan yang pertama kalinya. Setiap saat SMS, setelah mengalami kesusahan karena memencet keypadnya yang mulai berat, semua tulisan itu tiba - tiba hilang disaat aku pencet SEND, dan tiba - tiba mati. Satu - satunya cara menghidupkannya adalah, baterainya kucopot, kutiup, kumasukkan lagi, kugoyang sedikit, baru Hape ini mau hidup lagi. (Kenapa coba harus digoyang, sampai - sampai teman - teman menganugerahi Hape ini Hape Inul).
Anyway, akhir cerita. Pacar pertamaku ini harus meninggal di suatu waktu. Meninggalkanku dalam kedukaan yang mendalam. Dan harus kuakui ternyata. Pada prakteknya. Aku 'batal' menyatakan kebencianku pada Hape. Aku suka Hape. Aku merindukan Hape. Aku gaya kalau pake Hape.
Hehehe..
Dengan niat membaja, hati tak rundung oleh putus asa, dan semangat yang membara di dada. Akhirnya aku berniat, untuk selanjutnya, uang yang kutabung, atau yang kudapatkan, harus kubeli dengan uang hasil jerih payahku sendiri.
Beberapa bulan kemudian, setelah berpayah - payah menjadi Ketua Pelaksana, Be A Star, lomba menyanyi dan fashion, aku punya uang sekitar tujuh ratus lima puluh ribu. Dan dengan meminta nasehat dan pertolongan, teman terbaikku, Intan Nurul Awwaliyah, di suatu sore yang dipenuhi rinai hujan, kami dengan niatan menggelora, naik becak ke Matahari Departement Store, membeli pacar keduaku.
NOKIA 3100
Lihatlah betapa mempesonanya pacar keduaku ini. Gila! Layarnya berwarna. Dan screen savernya membuat hatiku dag dig dug.
Warnanya yang biru sangat mengobati kerinduanku akan memamerkan Hapeku yang akan memang kelihatan mahal. (Ya Tuhan maafkan kemanusiawiaanku waktu itu).
Yang lebih membanggakan lagi selain, suaranya sudah polyphonic, di ruas dekat keypad, hape ini punya lengkungan yang ternyata Glow In The Dark (Menyala dalam kegelapan). Jadi mesti lampu/listrik padam, keeksisan memiliki hape ini malah kian menjadi.
Hehehehe.
Dan tibalah saat yang menjengkelkan terjadi.
Pacar keduaku ini harus kurelakan karena, ... kecemplung air... (huaaaaaaaaaa)
Dengan sesegera mungkin aku larikan ia ke servis Hape yang paling mutakhir di daerah kampus, nyawanya hampir tak tertolong. Jalan satu - satunya aku harus segera menjualnya dengan harga semurah mungkin dan harus segera mengganti dengah Hape yang lain.
Tapi aku mencintaimu ..
Kamu sungguh cantik ..
(Hehehe, mulai deh gilanya!). Dan setelah diakali oleh yang ahlinya. Hape ini bisa kujual dengan lolos deteksi apapun, bahkan tak tahu kalau pernah kecemplung air.
Dan di bulan puasa itu, di saat aku berlatih bernyanyi untuk lomba Nasyid, kuperkenalkan Pacar ketigaku, ke Brenda sambil secara panjang lebar menjelaskan kronologis berakhirnya pacar keduaku.
Evryone, meet my new handphone! (aku malu karena murah!)
Yah inilah. Nokia 1108. Hape ini sebenarnya pengembangan dari HP Nokia 1100.
Yang dulu selalu kukritik penampilannya bila orang memakainya karena keypadnya yang putih lama - lama akan memudar dan menguning. Layarnya akan juga bernasib sama, membuat orang sakit mata.
Eh ternyata sekarang aku punya pacar ketiga malah salah satu anak buahnya.
Semangat.
Agak stress pertama, karena aku akhirnya beralih ke pacar yang konvensional lagi, layar menjemukan karena hanya terdiri dari titik - titik hitam.
Minimal yang membuatku sedikit terhibur adalah casingnya yang putih cemerlang bak mutiara, ada senternya pula (sok eksis masih bisa berjalan di saat mati lampu - Tetep), ada nada dering yang bisa dibuat sendiri, wah betapa menyenangkannya.
Dan! Catat baik - baik! Ini yang membuatku akhirnya membuat ku bangga punya pacar yang satu ini. THIS ONE HAD THE MOST EVERLASTING LONG LIFE BATTERY. Gila. Tanpa sengaja aku menguji. Aku itu jenis orang yang sangat freak akan Low Batt (trauma akan Hape Inul). Setiap indikator baterei turun satu aja, aku udah bingung charge. Tapi kadang kuamati. Sejauh mana dia akan habis, kuatnya sampai kapan sih. Dan, Gila, dia sanggup bertahan hingga 5 sampai 6 hari tanpa charge. Keanehan pula ada di layarnya, dia punya indikator batang yang lebih banyak daripada Hape lain. Ngaruh apa gak sih?
Singkat cerita, aku masih merasa bahwa ternyata punya Hape itu lama - lama menjadi identitas diri. Posisiku sebagai seorang yang terkenal (baca: public figure), banyak terusik gara - gara kelas Hapeku jatuh. Aku mulai sebal dan jengkel, orang - orang di sekelilingku mulai bertanya - tanya dan minta terus cerita kenapa Hapeku dulu agak mahal dan sekarang Hape murah. (Menurut mereka, Hape murah ditandai dengan Hape bersenter, huh!).
Akhirnya di saat aku masuk salah satu radio elit, dan mulai ada kepastian gaji yang lumayan. Aku harus memutuskan pacar ketigaku ini dengan segera. Baru kali ini aku memutus, tanpa sebab, dan keadaan pacarku ini masih baru dan sempurna.
Usaha terakhir adalah merayu salah satu wanita, operator taksi, untuk mau membeli Hape ku ini, dengan harga yang sangat turun, tapi penuh dengan promosi, betapa baterei hape ini mengalahkan kualitas baterei manapun.
Dan berhasil. Dan harap dicatat, tiap hari wanita itu memujiku karena aku terlalu baik memberinya Best Price dan memang kualitas Baterei Hape itu sesuai dengan apa yang kukatakan. (Hehehe, aku dapat pahala).
Setelah aku berkonsultasi dengan salah satu pemilik kios Eraphone, dan berjanji akan membimbingku ke arah yang benar untuk menuju Nokia yang Adil dan Beradab berdasarkan tingkat penghasilan dan demi meningkatkan nilai kesejahteraan diri ditinjau dari sudut kepemilikan Hape. Kami memilih hape berikut sebagai pacar keempatku.
Nokia 2600
Bentuknya lucu, ringan, menarik. Gagah karena hitamnya. Sialnya theme yang ada didalam ternyata hanya tempelan saja. Tapi gak papa, hiasannya menarik. Warna - warninya cerah. Ada semacam program excel sederhana di dalamnya yang lucu karena mengatur pengeluaran makan kita sehari - hari.
Aku terus berdoa. Agar bulan depan. Aku putus dengan pacar keempatku ini. Aku harus cepat melepaskannya. Karena aku tahu sendiri, harga pasaran Hape, kadang tidak jelas, kadang bisa sangat anjlok, malah kadang bisa bagus, kalau aku salah dan tidak tepat menjualnya. Aku akan dapat pacar yang kurang baik mutu dan kualitasnya.
Haduh. Aku stress memikirkannya.
Dan selalu menjadi rahasia umum. Bahwa sebagian besar gajiku hanya akan keluar untuk sang pacarku ini. Pacar yang akan kubawa kemana - mana. Tepat di sebelah selangkanganku.
Halah.
Gajian datang. Putuskan pacar. Dan aku bersama, Didik, sang pembawa kebenaran Nokia. Mengganti dengan paksa pacarku kelima sebagai. ...
Nokia 3120
Bentuknya lebih mentereng lagi, cuman, aku masih ragu, karena ini barang bekas. Aku benci barang bekas. Gimana caranya aku beli Handphone semurah apapun atau semahal apapun, kalau bisa baru, karena kalau terjadi apa - apa tidak akan timbul penyesalan dan muncul kalimat salah sendiri beli bekas. Tapi ini terpaksa, karena, barang ini harus segera kubeli untuk bisa dijual lagi mendapatkan yang lebih bagus lagi.
Kesan lebih gagah, karena warnanya yang benar - benar silver, layarnya berwarna, dan yang paling berkesan waktu itu, hanyalah, Hape ini punya game bagus itu saja.
(Kenapa hanya itu ya, yang ada di memoriku?)
Aneh!
Bulan depan harus lebih yahud, pacarku!
Huh!
Hehehehe
Akhirnya gajian tiba dan segenap gaji kukerahkan untuk memperoleh pacarku yang keenam, dengan kondisi baru alias bukan barang bekas lagi. Kudapatkanlah dia
Nokia 6030
Masih dengan warna silver yang mempesona. Pacarku kali ini juga membanggakan. Dengan desainnya yang lucu. Ia mulai punya radio sebagai fasilitasnya. Dan itu sangat menunjang di saat aku siaran dan harus memantau teman - teman yang sedang siaran juga dia menjadi pacar terbaikku.
Dia juga berkabel data lho. Jadi aku dapat memasukkan beberapa gambar yang kusukai dari mengunduh internet.
Aku cinta pacarku kali ini.
Dengan harga yang cukup memikat, dan mulai bisa menampung hasrat kebanggaan.
Karena udah bisa GPRS lho! Wuih.
Ternyata belum juga berakhir kisah percintaanku ini. Selalu ada saja penggodanya. Aku pindah kerja di radio lainnya. Dan gajiku kian besar. Dan hatiku sudah mulai meleleh melihat Hape yang lain. Sialan. Aku tergoda untuk selingkuh!
Pikiranku sudah edan. Nafsuku sudah kebablasan, aku mulai mabuk akan Hape. Aku horny lihat Hape bagus. Dan berencana gila untuk menghabiskan gajiku yang mulai jutaan itu hanya untuk membeli Hape, dan menjualnya lagi, membeli lagi, menjualnya lagi begitu seterusnya hingga aku dapat pacar yang terhebat yang bisa aku banggakan.
Dan selamat datang pacarku yang ketujuh
Nokia 6600
Kuakui aku benci dengan pacarku yang ini. Karena orang gila dan sok berhape di seluruh persada nusantara selalu memakai Hape ini sebagai identitas mereka.
Sampai - sampai ada istilah Hape sejuta umat.
Tapi kuakui juga setelah berganti, produk dengan embel - embel, Black Edition, Hape ini memang kelihatan keren. Hitam, gagah, dan banyak fitur yang menarik, yang sebenarnya juga gak penting - penting banget.
Anehnya Kameranya yang VGA kadang bisa membuat kita tersenyum karena kualitasnya sudah lumayan bagus.
Menjengkelkannya, adalah masih harus menanamkan software pemutar MP3 dengan maksimal hanya bisa memutar 3 sampai 4 lagu karena keterbatasan memori.
Suaranya pun terkadang sember.
Tapi theme/tema dari pacarku kali ini begitu beragam, dan itu menyenangkan dan menggetarkan hati ini.
Tidak! Aku tidak boleh tergoda. Aku harus menjalankan misiku untuk meraih puncak kenikmatan memiliki pacar yang sempurna. Tunggu saja! Sebagus apapun kamu, bulan depan kau harus kuputus!
Akhirnya aku menemukan si Dia, yang menurutku hampir sempurna, dan masih terbayang - bayang di pelupuk mata. (Dalam hatiku kadang berkhayal, suatu hari, bila ada waktu, uang dan kesempatan, aku ingin punya lagi pacarku yang ke delapan ini!)
Nokia 6233
Lagi - lagi dibalut dengan warna perak yang mentereng. Pacarku kali ini memang hampir sempurna. Warnanya begitu cerah.
Dan sebagai titik awal jatuh cinta, adalah suaranya yang begitu dahsyat.
Pacarku yang ini punya double speaker yang bisa membuat orang menoleh kalau ada sms masuk.
Dan mulailah kami berfoto - foto karena hasil foto 1,3 pixelnyanya juga sangat memikat.
Lebih hebat lagi, hasil videonya ternyata sesuai dengan apa yang pertama terlihat saat diambilnya. (tak timbul patah - patah karena kurang resolusinya).
Yang kurang darinya hanyalah ketidakadaan NIGHT MODE yang memang diakui cukup tolol.
But first of all, i love her! Dia menemaniku di saat tidur, untuk main game, gaya - gayaan, untuk siaran, foto - fotoan, mendengarkan musik keras - keras. Dan membanggakan. Sangat!
Hingga ..
suatu hari dia meninggal ...
karena ..
Kecemplung air sekali lagi
Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ... (aku pacar yang bodoh!)
Kali ini tidak terselamatkan. Habis semuanya. Bodynya hancur, mesinnya melepuh dan membengkak, kameranya mati dan eror, suaranya juga sember, dan semua simcard tak terbaca.
Ya, Tuhan, aku sekali lagi diingatkan untuk tidak terlalu membanggakan suatu barang, karena cobaan itu ada.
(sedih)
Tapi hidup akhirnya tetap harus berjalan. Aku akhirnya sadar. Kalau punya hape, tidak saja karena gaya, tapi karena memang kebutuhan untuk dihubungi, minimal untuk sms.
Maka kuputuskan aku harus berakhir dari kedukaan dan rasa berkabung yang panjang. Aku harus bersikap seperti ST 12.
Cari pacar lagi.
Dan pilihanku berikutnya, dengan rasa gontai ... adalah ...pacar kesembilan
Nokia 3110 Classic
Terus terang. Aku kecewa atas kualitas pacarku yang satu ini. Penampilannya emang wah dan mentereng.
Tapi jelas - jelasnya menurun ketimbang pacarku sebelumnya. Pixel kameranya ancur, hasilnya lebih bintik - bintik gak jelas.
Layarnya juga menurun, meski memakai theme yang sama, hasilnya tak sebanding.
Keypadnya juga terasa aneh.
MP3 nya juga baik - baik saja. Tapi jadi sepi rasanya setelah mendengar gelegar pacarku sebelumnya. Entah kenapa, aku biasa - biasa saja waktu memilikinya. Seperti kurang mencintai.
Duh, kapan ya aku punya pacar hebat lagi.
Dan aku mulai memimpikan pacar baru ... aku berharap suatu waktu nanti bisa punya pacar yang namanya Nokia 6300. Ah cuman mimpi, bagaimana aku bisa mendapatkannya?
Dan musibah itu pun terjadi ....
Aku punya temen yang kesulitan dan harus dibantu. Dia punya hutang yang harus dilunasi. Dan aku bisa bantu dengan cara menyerahkan pacarku yang kesembilan ini, untuk dijadikan uang, dan sebagai jaminan aku, diberikan pacar sementara (pacarku yang kesepuluh!) ...
O2
Wah, kelihatannya pacarku yang kesepuluh ini adalah yang termahal dan ... teribet!
PDA Phone ternyata tak semenarik yang kubayangkan, kaku, fasilitas musik tak ada, kamera lebih bejat, ... apa - apaan ini, ditipukah aku?
Suara dering nada untuk telepon lenyap ...
Aku kesulitan menulis sms karena harus selalu pakai tongkat mini yang sialan itu!
Dan ...
Ah, ini untuk orang ngantor, NO! Aku entertain, apa yang bisa kulihat, games hanya solitaire, tak ada pemutar lagu atau film ...
Aku tertipu
Aku terjebak
oleh muslihatmuuuuu ....
Habis sudah uang, habis sudah harapan, pacarku ini pun akhirnya harus menjadi jaminan berikutnya dan aku dibayar sangat murah sekali dengan atas nama membantu teman.
Hancur hatiku, karena aku harus berpacaran dengan kelas rendah lagi. Dengan kemampuanku sekarang aku melamar Nokia 1600 sebagai pacarku yang kesebelas.
Bentuknya mungil, kecil, suaranya ... hiks, menjeritpun lemah, dan aku kadang tak bisa mendengarnya.
Warnanya juga aneh, dan yang bikin sesak napas, adalah layarnya kecil sekali.
Bahkan untuk menerima sms, kita harus bergantian dengan tulisan menu di bawahnya untuk scroll.
Oh, betapa malangnya nasibku.
Aku rindu akan perubahan.
Aku menabung.
Aku bekerja sekuat tenaga.
Untuk membeli ...
Pacar lain jenis ... nah lho apa itu ...
Dengan jenis pekerjaanku yang kian menggawat, banyak klienku memintaku untuk membeli dan menggunakan CDMA. Oh My God. Aku harus punya pacar dua sekaligus?
Wow. Ini bakal jadi pacarku yang ke ... duabelas. Perkenalkan. Si mungil lagi kuat di kelasnya.
Nokia 2116i
Bentuknya memang tidak cantik, dengan tingkat kekusaman yang hampir mirip dengan Nokia 1108, kelasnya juga kelas murah karena bersenter di kepalanya.
Mereknya juga ada embel - embel Tracfone karena memang produksi lokal.
Tapi memang harus diakui. Pacarku yang keduabelas ini punya daya tahan yang tinggi.
Entah kenapa dia setia.
Aku gak tahu kelebihannya apa, tapi dia tetap bertahan.
Sampai sekarang.
Ok. Back to nafsuku ingin memacari yang lain tadi.
Akhirnya bekat doa restu orang tua, aku mampu mendua sekaligus dengan pacarku yang ketiga belas.
Let's meet ... the Incridible ..
Nokia 6300
Inilah satu - satunya pacarku yang melewati pelbagai pertimbangan dan riset. Selain sebagai satu - satunya Hape yang masih dalam perburuan Top Ten di tingkat Asia. Hape ini punya banyak kelebihan ketimbang satu atau dua saja kekurangannya.
Sudah 16 juta warna.
2 MP fotonya ditempat cahaya yang bagus mampu menghasilkan foto bak foto manual/digital yang mempesona
Kapasitas external memory yang hingga 2 Giga.
Pemutar MP3 dan Video yang canggih.
Theme yang menarik dan permainan/game yang menyenangkan (aku menyiapkan dan memasukkan 500 buah game di dalamnya)
Ada teks kilat yang lucu yang berkedap - kedip.
Berlaku peringatan sms atau miscall akan diwakili dengan lampu biru yang berkedap - kedip pula di sisi kanan - kirinya.
GPRSnya yahud, facebook dan YM atau ebuddy lancar.
Alhamdulillah.
Terus apa lagi ya, kegilaan apa lagi yang aku buat ...
Hmm, aku mau perlahan membuang pacarku yang kedua belas untuk menjadi lebih cantik dan mampu bersanding dengan pacarku yang ketiga belas. Oh ok, pacar kedua belas kuberikan ke orang. Bye bye.
Dan digantikan kedudukannya oleh pacarku yang keempat belas hahahahahaha
Nokia CDMA 1508
Aku ingin pacarku yang berjenis CDMA ini dari kalangan yang menengah. Aku tidak mau jenis esia yang dua atau tiga ratus ribu, tapi juga bukan yang jutaan.
Akhirnya terpilihlah dia.
Layar warna.
Mode terbaru.
Dan congratulation, dia juga modem lho.
Wow.
Aku bangga menyandingkan keduanya.
Sebelum komplain itu terjadi. ...
haduh masalah kok gak ada habis - habisnya ....
Para klien ku mengeluh, karena sering mereka mendengar feedback kalau aku memakai pacar CDMA ku ini, dan sebaliknya aku selalu menerima suara yang putus - putus. Pada awalnya aku mengira ini diakibatkan oleh parahnya koneksi / jaringan CDMA, tapi kenapa kok lebih dari beberapa orang mengajukan komplain yang sama?
Ada apa ini?
Dengan sangat terpaksa, kupanggil lagi mantan pacarku Nokia 2116i untuk menguji kekuatan kartu CDMAku dan membuktikan siapa yang lebih unggul, dia atau pacarku yang baru.
Aku terharu, ternyata anggapanku salah, pacarku yang baru ini hanya mentereng saja. Dan masih kalah jauh kualitasnya dengan pacar Nokia 2116i.
Aku memeluknya erat - erat dan minta maaf dan minta kesediaannya dengan sangat untuk kembali ke posisi pacar. (Untung dia menyanggupinya).
Lalu gimana nasib Nasib Pacarku Nokia 1508
Aku berpikir gila sekali lagi ...
Hmm, sanggup gak ya aku punya pacar baru lagi dan menyandingkan tiga-tiganya ..
Dan, akhirnya dengan segala berat hati kulepas Nokia 1508, dan kudapatkan pacarku yang kelima belas, kenalan yuk, inilah dia
Nokia 1661
Baru terbit di tahun 2009 ini, Hape kelas murah yang cantik nan jelita, dengan layar lebar, dan kualitas yang bagus.
Ah, menyenangkan.
Semoga kalian rukun ya. Dan baik - baik saja.
Karena sekarang para klien sudah pada ngomel untuk memastikan kalau
Partai Telkomsel akan selalu murah bila dihubungi dengan sesamanya.
Partai XL akan gratisan dan gila - gilaan kalau ditelepon sesamanya.
Esia apa lagi.
Tak ada alasan lagi. Saya memang harus bersanding dengan 3 pacar sekarang.
Dan bukan lagi untuk gaya - gayaan. Tapi untuk kepentingan bisnis dan kerja saya yang personal, stand by selama 24 jam penuh.
Hmmm ....
Pacar yang gimana lagi ya .. yang di masa mendatang ...
HMM ...
...
14 Agustus 2010 kulanjutkan kekacauan selanjutnya . . .
Ternyata aku capek, nyerah dan semangatku habis dalam memelihara pacarku yang kedua belas Nokia 2116i. Selalu drop, sedikit-dikit drop. Batereinya begitu lemah. Uh. Akhirnya aku harus membuangnya. Percaya tidak. Hape yang ini tidak kujual tidak pula kuberikan orang. Aku membuangnya. Begitu saja. Puas kan?
Tinggal aku yang gigit jari. Karena harus punya HP CDMA, hmm bagaimana ya, caranya.
Semangat, Semangat aku harus bekerja keras.
Dan setelah menjadi MC, pagelaran terkenal, Jakarta Art Movement, di Galeri Nasional Jakarta. Akhirnya kutemukan dirimu.
Pacarku yang Keenam Belas
Hape Samsung CDMA ini cukup paten dan sangat membantu diriku yang terkenal sedikit budeg alias congek. Suaranya menggelegar, dan membuat orang terkaget-kaget karena gak pantes menyandang ringtone, tapi TERIAKTone.
Sempat sering bikin malu sih.
Tapi ya itulah aku, hahaha, sering bikin malu hehehe.
Aku terus memuji pacarku yang satu ini. Dan akhirnya pujian itu harus tetap berakhir.
Pacarku ini ternyata, tak lama ada di genggaman.
Setelah wawancara yang cukup menyebalkan, HAPE ini terjatuh dari kantongku, dan perkiraan nangkring di Taksi GAMYA.
Sebenarnya kejadian jatuh sudah cukup sering, aku malah menduga, uang yang kugunakan untuk membeli hape ini 'kurang' bersih. Jadinya sudah beberapa kali berontak untuk pergi. Dan akhirnya aku harus merelakan dengan segala kartunya. Weleh! Kerjaan menumpuk. Aku harus beli baru lagi sekalian mengurus Esia baru.
Akhirnya dengan segala tenaga dan upaya serta pengiritan luar biasa, selamat dan sentosalah aku memilih HP CDMA ku yang terbaru.
Bapak-Bapak, Ibu yang tercinta, adik-adik sekalian, kenalkan pacarku yang keTujuh Belas
Hape Esia Online,
semula aku ragu, kalau esia mampu memberikan yang terbaik, tapi keraguan saya salah, kecepatan internetnya yahud (walaupun masih mahal bayarnya) dan layarnya begitu menggoda.
Facebook sistem Browsing jadi melegakan, fontnya lucu dan unik, Mini Facebooknya juga rapih dan menyiratkan keeleganan (wadaw!)
Dengan qwerty yang super kecil, minimal sekarang aku tidak meremehkan hape CDMA aku sendiri.
Pesawatnya mantap, kokoh dan seksi.
I love you. hahahah (mulai gila nih aku!)
Esia Online rekomended, buat twitter juga bagus, YM nya masih kaku dan tidak menyenangkan, dan semua fasilitas selain itu ternyata bersistem bayar uuuuuuuuugh, yang paling mengejutkan adalah Esia Islaminya, kukira adanya Al Quran, Adzan, Hadits, merupakan fasilitas yang gratisan.
Eh, bayar juga. Gimana nih?
Hmmm, masih sajakah aku tergiur untuk punya pacar baru? Ya, akhirnya dengan merelakan pacarku yang KeLima Belas, Nokia 1661, aku memantapkan diri untuk memiliki
Pacarku yang ke Delapan Belas. Aw aw aw!
NOKIA C3
Wah, lucu, menggemaskan, murah meriah, dengan berbagai fasilitas yang menawan.
Facebook lancar apalagi dapat gratisan dari XL.
Dan selamat, aku mendapatkan WIFI yang kuidam-idamkan, layarnya lucu, slide photo gallerynya juga menawan.
Sangat direkomendasikan bagi Anda yang sukanya serius tapi santai.
Tapi pengen bergaya.
Uh.
I love you too. (ya aku mulai gila ternyata)
Akankah ada penggantian hape untuk berikutnya,
Tunggu saja!
THE STORY CONTINUES ....
Nokia C3 akhirnya bisa menemani hari-hariku penuh dengan tawa, canda, foto dan kirim gambar dengan nyaman. Browsingpun di zaman modern ini juga lancar.
Bentuknya begitu modern dan sangat memancarkan keeleganan dan keeksekutifan (Halah!). Pacarku kedelapanbelas memang sangat sangat Cool.
Dan setan penggoda itu pun datang lagi.
Sekali lagi di saat itu aku punya 2 nomor aktif. Simpati dan Esia. Orang - orang mulai ramai membicarakan menggunakan XL karena murah. Dan orang - orang sudah mulai membicarakan BLACKBERRY. Oh No!
Aku takkan tergoda. Aku benci Blackberry. Aku gak suka (sebenarnya iri sih). Tapi aku gak akan beli Blackberry karena selain harganya mahal aku takkan menjerumuskan diri ini ke dalam jurang Tren. Maaf ya.
Dan cobaan datang lagi (cobaan itu gak kapok kapok ya bertandang) hahaha.
yang pertama adalah Nokia C3 ku menunjukkan tanda - tanda ngadat di browsing gambar yang tersimpan di Memory Card. Aku mulai keringatan. Ini mulai gak lucu. Ada kesalahankah? Cacat produksikah? Aku sudah melakukan antisipasi berulang kali untuk memperbaikinya. Mengganti dan mencopot baterei. Mengganti Memory Card. Tapi hasilnya sama. Kadang browsing itu lenyap, begitu kita ingin mencari gambar.
Wow! Ini kesalahan yang sangat-sangat fatal.
Aku panik. Aku harus menjualnya. Aku HARUS menjualnya. Dan aku yakin kalau tak diperiksa dengan baik cacat ini gak akan terlihat dan terdeteksi.
ITC Ambasador, nantikan diriku.
Tapi.
Seperti biasa dana terbatas. Hiks hiks. Akhirnya dengan perjuangan meneliti di Internet untuk mencari barang murah tapi berkualitas. Aku mendapatkan kekasihku yang kesembilanbelas.
NOKIA X2
Aku cinta Handphone ini (halah gak usah diverbalkan lagi kali).
Ramping. Perpaduan hitam dan merah yang orang betawi bilang 'GUWE BANGGET'.
Dia adalah rangkaian Nokia untuk pecinta musik yang menyediakan tombol pemutar di sebelah kanannya. Termasuk slot Memory Card dan tombol untuk kamera. Keren.
Yang lebih mencengangkan dari semua itu. Hanya dengan harga yang sangat terjangkau kita akan mendapatkan kamera 5 MP lengkap dengan flashnya.
Hasil Jepretan dari Nokia X2 yang memukau (di ruang kurang cahaya pun dia masih kelihatan ok) dan aku tiba-tiba jadi fotografer dadakan yang bercerita masalah pencahayaan dan tata letak hahaha
Serta Radio FM yang ajaibnya tak memerlukan headset (biasanya Radio FM akan menyala kalau disambungkan dengan mini Headphone karena berfungsi sebagai receiver atau antenna). Ini mah gak perlu. Tinggal pencet denger deh radio dangdut.
Sayangnya untuk kualitas suara dan speaker ternyata tak sebegitu bagus yang seharusnya disandang sebagai Hape Musik karena masih terdengar sember. But Hei, dengan bentuk yang sangat elegan dan foto yang okay sudah sangat memuaskan.
Apalagi Hape ini udah jelas-jelas menguntungkan dan membantu aku beberapa bulan, di saat lagi musim paceklik, dan semua hapeku lagi keok. Ternyata aku juga baru tahu, Hape sederhana ini (dibandingkan dengan kondisi Hape sekarang) ternyata sudah bisa digunakan Whatsapp. Hanya dengan berlangganan 5000 rupiah di XL dengan kuota 500 MB sebulan dia udah bergaya mirip kita punya hape canggih. Hahahaha.
Hape ini masih bertahan sampai sekarang, cuman aku shut down mengingat dia ternyata umurnya sudah uzur. Tanda - tanda ketuaannya mulai terlihat. Sering restart sendiri, Batereinya sering gak full dicharge (kemungkinan udah gembung), chargernya juga kadang mau kadang tidak. Ya udah istirahat ya. Kalau nanti punya uang lebih aku mau beliin baterei dan charger baru.
Oh ya, apa kabar dengan kekasih CDMAku alias Esia? Aku belum cerita selanjutnya ya?
(Maaf ceritaku ini melompat-lompat karena aku berdasarkan ingatanku saja).
Singkat cerita Hape CDMAku yang terakhir aku juga harus merelakan untuk menjualnya sebagai syarat untuk memiliki yang terbaru. Perkenalkan CDMA terbaruku yang merupakan kekasih yang kedua puluh
ESIA Ideos Huawei
Entah apa yang terjadi waktu itu, seingatku, begitu hapeku Esia hilang, dan aku harus mengurus kembali nomornya. Salah satu klien [Solusi Tarot Darma] yang selalu konsultasi dengan Esia, komplain, dan memintaku sesegera mungkin mengganti yang baru. Dan dia menyumbang dana untuk membeli Esia yang paling mahal waktu itu.
Sebenarnya sebelum orang ribut dengan Android, hape ini sudah bersistem Android. (Baru Froyo 2.2). Cuman langganannya waktu itu (bahkan mungkin sampai saat ini) masih sangat mahal, yakni 200 ribu per bulan.
Lalu apa yang bisa dibanggakan dengan harga seperti itu? Kualitas streamingnya benar-benar NO BUFFERING. Aku pernah memamerkannya ke para operator XL. Dan mereka juga tercengang. Karena memang melaju dengan kencang. Entah karena memang Esia tak seramai pelanggan XL atau memang secanggih itu. Lagian bisa WiFi kok, jadi nyantai ajah kalau memang gak langganan.
Layarnya? Aku pikir memang terlalu kecil. Tanganku yang jempolnya berukuran menakutkan sering typo karena memang mini. Agak menyesal waktu itu beli ini, karena selisih seminggu kemudian, Samsung Young mengeluarkan versi CDMA selisih 100ribu dengan layar yang lebih besar. Jadi waktu teman main Angry Bird, aku cuman bisa menelan ludah, karena menggunakan tali ketapel di game itu agak susah karena memang sempit.
Bicara mengenai keanehan, setelah aku perkosa tiap hari tiap malam, kekasihku ini punya sesuatu yang tak pernah terjelaskan. Aku sudah menantang operator (langsung telpon atau ke gedung esia karena kantor pusatnya di belakang kosan) atau tanya mbak mbak SPG di launching atau showcasenya (sekalian modus).
Hape ini bisa kirim dan terima lagu (format mp3 dan Jpeg). Tapi gak bisa kirim mp3 (melalui bluetooth). Aneh gak sih? Karena tiba-tiba gak ada pilihannya. Memang menambahkan lagu bisa lewat kabel data atau card reader untuk Memory Card. Tapi kita gak bisa yang asal orang lain suka lagu kita terus kita kirim lagu ke teman kita itu.
Hmm (sampai sekarang) masih berpikir kenapa bisa begitu ya? Hahahaha.
Overall, Batereinya sangat OK dan tak pernah ada komplain. (sangat kuat). Cuman yang bisa saya sampaikan. Kekasihku ini sudah mendapatkan akhir hayatnya kira - kira sebulan yang lalu. Karena entah karena kehujanan atau apa. Tiba - tiba layarnya berembun atau putih dan membeku suatu hari. Dan mati.
(dan entah kenapa aku tak merasa kehilangan)
(dan lebih memikirkan Esia ini nanti menempati Hape yang model gimana lagi ya hahahaha)
Bye Bye Bye Esia.
Oke kita Skip ajah yaaah.
Aku akhirnya malu. Di suatu bulan Puasa. Sekitar 3 atau 4 tahun lalu, aku berpikir. Bagaimana kalau aku punya nomor XL. Dan nomor itu akan aku benamkan ke ... Blackberry. Hahaha, aku nyerah, karena demam dan flu Blackberry menyerangku juga. Setelah diyakinkan para klienku kalau menggunakan BB dan fasilitas BBM akan memudahkan bagi para klienku untuk berkonsultasi online.
Hmm. Benar juga.
Hmm.
(Aku berpikir keras). Karena waktu itu, BB adalah barang yang sangat mahal.
Akhirnya aku berniat. Tidak jajan. Sebulan penuh. (Ya kan bulan puasa). Dan pamit plus minta ijin ke Ibu. Mau beli Blackberry.
Dan diketawain sama Ibu. Duit darimana?
Aku kaget sekaligus termotivasi. (Xixixix)
Tunggu saja ibu. Dalam beberapa hari ini saja. Aku akan membeli Blackberry. Deadlineku 20 hari.
Dengan tekat membaja. Akhirnya aku datang ke counter di Jember. Aku memutuskan untuk memiliki. Kekasihku yang keduapuluhsatu.
BLACKBERRY 8520
Jadi ceritanya si cantik BB Gemini ini masih tersemat manis di dosnya. Dia adalah barang hadiah dari suatu undian. Si empunya kebetulan udah punya BB dan menjualnya karena memang gak diperlukan. Walhasil aku mendapatkan harga yang murah. Dan warnanya abu-abu, kabarnya itu spesial. Wah keren.
Dengan perasaan senang, bangga dan melambung tinggi atau membuncah (halah). Aku memamerkannya ke Ibu. Untuk membuktikan kalau aku bisa membeli dengan hasil keringatku sendiri. BB yang mahal (waktu itu lho ya hahaha).
Tahu apa reaksinya ibuku?
Dia tertawa lagi.
Ini mah kayak mainannya si Odis (keponakanku). Yang bunyinya kalau dipencet: Operator May I Help You.
Hahahah.
Aku panik. Aku stress. Dengan cepat kuamati si Gemini mungil ini. Dengan warnanya yang abut-abu memang kelihatannya malah bukan jadi garang tapi semakin mirip mainan.
OH MY GOD! Aku gak mauuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.
Aku tertidur dengan ketidaknyamanan yang luar biasa.
Zzzzzzz.
Esoknya aku langsung ke counter dan menyerahkan kekasihku itu. Dan bilang. Gak mau. Ganti.
Temenku membelalakan matanya. Kan baru sehari.
Aku kekeuh. Gak mau.
Tapi harganya jatuh lho kalau jual.
Aku hampir kalap dan hampir mau membakar counternya. Cuman aku mengendalikan temperamenku sambil dengan mengeluarkan sifat kesombonganku sedikit, aku berkata:
Kan aku punya duit! Ada masalah?
Dan dengan ketegaran yang luar biasa. Dia memperkenalkan aku ke kekasihku yang keduapuluhdua
BLACKBERRY BOLD 9000
Aku langsung jatuh cinta.
Aku sudah bisa membayangkan dengan nomorku yang baru XL, konsultasi bakal lebih murah, dan fasilitas BBM akan lebih memudahkan orang untuk menghubungi.
Dari namanya saja keren BOLD yang artinya Gagah. 9000 wow ngomongnya terdengar mahal. Sembilan Ribu. Wow. Daripada Duapuluh Ribu. Mengucapkan Sembilan Ribu itu lebih keren (mulai gila nih aku).
Bentuknya juga keren. Handy. Enak digenggam. Besar. Dengan lapisan semacam kulit di belakangnya. Pokoknya wow deh. Hahaha.
Dan yang aku suka sebenarnya adalah bunyinya. Entah karena desainnya yang cukup tebal. Musik yang diperdengarkan dari handphone ini akan lebih terasa keras namun empuk, eh gimana sih terdengar lantang tapi halus. Nah itu yang lebih benar.
Gak ada yang diceritain apapun tentang dia. Cuman satu.
Selalu bermasalah dengan JAM PASIR.
Ini juga akan menjadi masalah dengan semua Blackberry di barisan BOLD. Entah kenapa. Aku benar-benar orang awam di hal ini.
Akhirnya Blackberry menjadi bagian kehidupanku. Jam pasir ini makin menggelisahkanku. Dan seperti biasa sesuai dengan kebutuhan. Aku memikirkan mau mengupdate kekasihku.
Aku harus punya yg sesuai dengan keinginanku khususnya masalah kamera nih. Karena di BB Bold masih 2 MP. Untuk futu-futu kurang nyaman.
Akhirnya dengan berkonsultasi dengan para pakar, dan sekali lagi browsing untuk mendapatkan the Best Blackberry so far.
Mari berkenalan dengan kekasihku yang keduapuluhtiga
BLACKBERRY 9780 (ONYX 2)
Isn't she so lovely? Hahaha mulai dah
Terus terang ini Blackberry ku yang paling lama dan awet karena segala kelebihannya.
Bentuknya ramping, langsing, tipis dan memikat. Di depannya dilengkapi tidak lagi trackball tapi udah trackpad. Sisi belakangnya dilengkapi semacam pelindung yang menawan.
Dan kameranya sudah 5 MP. Untuk narsis dan pelengkap resume, gambar dan foto begitu memukau wau wau.
Kekurangannya? BATEREI.
(Kenapa ya gak diciptakan baterei yang sangat tidak boros). Drop. Aku harus punya cadangan 3 full baterei. Untuk mengatasinya. Karena aku gak mau di saat ada orang yang konsultasi, tiba - tiba baterei drop dan aku gak menemukan colokan untuk charge. Wew.
Akankah kekasihku ini awet?
Lumayan karena tanpa terasa sudah 2 tahun lebih aku memakainya. Semua diam. Tenang. Damai. Sepi.
sampai ...
Aku mendapatkan uang banyak. Aku serakah (please jangan ditiru). Aku mengalami kesombongan tingkat tinggi. Aku pengen punya kekasih yang hebat dan sempurna. Mahal dan mentereng. Dan semua orang bakal kagum. Berdecak. Ini Prestasi dan Prestise. Ini adalah puncak Supremasi. Ini adalah Pencapaian tertinggi di kehidupah. (Halah). Dengan senang hati aku menjual BB Onyx 2 ku (yang nantinya aku sesali habis-habisan). Dan menukarnya dengan sesuatu yang bahkan belum mengalami Launching alias masih Pre Order.
Inilah kekasih SUPERku yang keduapuluhempat
BLACKBERRY Z 10
Gimana? Cukup Mencubiskan kan? Ah, betapa mengerikannya ternyata punya barang berharga 8 juta rupiah itu (deee, sombongnya).
Gak bisa nafas, gak bisa bobo, gak bisa taruh sembarangan (takut dicuri, takut lupa). Takut gak ketahuan orang kalau ini BB Z10.
Dan apakah kekasihku ini cukup sempurna, aku rasa TIDAK. Dan aku sangat cukup menyesalinya waktu aku memilikinya.
Kenapa?
satu
Sistem OS lama menggunakan BIS yang di XL cukup dengan 100 ribu saja aku bisa browsing sepuasnya, BBM seenaknya dan download lagu semena-mena. OS 10 ternyata bersistem data internet dan kuota.
Baru muncul saja, persyaratan langganannya membayar 199 ribu rupiah.
Temenku menyindir. Beli BMW ya perawatannya BMW dong. (maksudnya jangan mengeluh. Beli sesuatu yang mahal pasti perawatan dan pemakaiannya juga semahal yang ditawarkan).
Ok. Aku masih nurut. Dengan kuota cukup kira - kira 3 - 5 Gigabyte. Aku membayangkan aku bisa menikmati segalanya.
Aku lupa diri.
Aku terlalu banyak mengunduh game. Dan menikmati YOUTUBE.
Kuotaku habis. Jebol. Aku terpana. (dan berjanji gak akan pake YOUTUBE lagi di BB Z10)
Akhirnya ada kebijaksanaan dari XL, kuota khusus buat BB Z10. Aku bangga. Makin ekslusif.
Tetap JEBOL.
Aku mendatangi Operator XL di Plasa Semanggi dan mencak-mencak.
Mereka menjelaskan begini:
"Bapak hati hati dengan Recent Updates di BB ya. Kalau bisa mohon dimatikan. Karena itu menguras data. Mari kita anggap 1 orang di tiap menit mengganti status mereka. Mari kita asumsi satu orang itu di tiap menit menghabiskan 1 kb. Maka kalau teman bapak ada 200 orang maka bila tiap menit mereka mengganti, ya data bapak bakal akan terkuras 200 kb per menit. Belum lagi kalau udah sejam"
Aku terdiam. Aku tertipu. Aku terjebak. AKU terperangkap. Muslihatmu (diiringi oleh lagu dari Band Hello).
Aku bengong. Operatornya ikut bengong.
"Kenapa pak?"
"Mas. Di BB Z10. Gak ada tombol untuk mematikan Recent Updates".
"Maaf, Bapak, saya baru tahu".
dan dengan gontai saya meninggalkan kantor XL itu sambil berkata pedih.
(Ini sebenarnya lebay dan didramatisir)
"Kontak BBM saya. 1400."
(ini yang kenyataan).
Well
Saya langsung panik dan langsung merasa gerah selain menggunakannya enak kalau twitteran dan kamerannya yang 8 MP yang begitu menakjubkan di saat low light. Kekasihku ini sangat tidak enak juga di
dua
BBM selalu typo karena auto detectionnya menyebalkan dan touch screen (belum terbiasa)
tiga
menggunakan mikro sim (orang itu langsung mematahkan kartu simku menjadi ukuran mini) yang berakibat aku tak bisa sembarangan memasukkan ke handphone lain bila diperlukan.
empat
batereinya yang super duper blooper drop. Dengan mencharge lebih dari 10 jam. Aku hanya bisa memakai lancar hingga 2 jam saja. Sebuah saran sangat keren dari situs terkenal dan sumber yang terpercaya, yakni mengurangi penggunaan aplikasi dengan mematikannya, mengurangi kecerahan layar karena itu akan menguras kinerja baterei (kenapa tidak dimatikan saja biar hemat).
Dan waktu aku tanya apakah ada baterai cadangan, memang sudah ada tapi berharga 750 ribu (oh no!)
Punya BMW ya mesinnya BMW ya suku cadangnya BMW (sial banget ya temenku itu huh!)
Ini juga sebenarnya masih asumsi ku kenapa aku mendapatkan barang jelek, apakah barang BM (aku baru tahu kalau ternyata selain 3 perusahaan utama yang mendatangkan Blackberry ke Indonesia selain itu dianggap BM), atau karena gak beruntung, atau sebenarnya listrik di kosan yang gak stabil sehingga semua barang elektronik khususnya Handphone akan mengalami hal yang sama.
lima
application worldnya tak sehebat play market punya google yang punya apa saja.
Aku menyesal. Aku kecewa.
Ternyata. Aku baru tahu ada beberapa benda yang kemahalannya tak selalu mengandung kegunaan yang tinggi pula.
Mamaaaaaaaa, aku rindu BB Onyx2 ku. Aku rindu berBBM dengan tombol Qwerty. Aku rindu download lagu kesukaanku dan kesayanganku.
Aku benci tiba-tiba terbangun di tengah malam sekedar hanya takut apakah kuota Data ku masih ada atau aku harus beli.
Aku tersiksa.
(Untungnya aku gak punya duit untuk bayar kosan dan aku harus jual kekasihku ini).
Harganya sejatuh-jatuhnya. Dari 8 juta. Terjual cuman 4, 5 juta saja. Aku gak kecewa. Aku senang bisa melepasnya. Aku gak mau dia. Dia mengecewakan. Dia tak efektif. Dia .... huaaaaa. Jelek.
Bye Bye
Dengant keterbatasan dana dan kepusingan yang luar biasa plus harus siap menjelaskan keseluruhan cerita tentang BB Z10 aku menerima kekasihku yang keduapuluhlima
BLACKBERRY BOLD 9790 (Bellagio)
Dia cantik.
(Aku mulai dingin)
Aku bersyukur bisa mengulangi kenyamanan berBBM dengan keyboard QWERTY, menikmati BIS tanpa memikirkan kuota.
Layarnya TOUCHSCREEN (sebenarnya gak begitu penting karena kecil dan malah kadang menyulitkan).
Ha? Internalnya 8 GIGA? oh WOW.
(Langsung senyum sedikit)
Ya meskipun untuk apa, cuman kadang berpikir gak perlu ribet kalau memasang banyak aplikasi.
Itu saja.
(Selain bentuknya yang ramping)
(aku sudah agak mati rasa)
(Hmm)
......
Musibah?
Ya.
Datang lagi?
Tentu
(Jangan khawatir)
Di suatu malam, waktu dia Restart. Dia gak mau full. Aku gelisah.
Sudah diutakatik oleh si Teknisi gak bisa. Begitu dia menarik ke 1300 bbm kontakku dia langsung koit.
is Dead. Ketam. Tak Odik (ini bahasa Madura).
Aku jual Bellagioku itu batangan. Karena ternyata juga barang BM.
setan.
pikirku.
malas.
aku males nulis nih.
gairahku untuk punya handphone bagus hilang.
aku stress.
aku sakit infeksi lambung.
semua hape lenyap.
aku manusia tak berhape.
tak berkasihsayang
tak punya kekasih.
Biarlah.
...
(mataku terbuka perlahan)
kakakku menyodorkanku,
"Nih, aku gak butuh hapeku, pake aja. Kamu kan gak punya hape".
"Makasih."
(sambil sedikit meringis)
memegang kekasihku yang keduapuluhenam
SAMSUNG DUOS GT C3222
Sebuah Hape sederhana (miris). Dengan kelebihan dual SIM. Kamera (entah apa). Entah semuanya bisa apa. Aku cuman bisa menangis.
Menyesali.
Mohon ampun kalau pernah sombong. Minta maaf sama Allah, gak pernah bersyukur telah dianugerahi kekasih yang sangat mumpuni tapi selalu rakus, serakah dan ingin yang lebih.
(5 bulan. Hidup penuh dengan cobaan)
(3 bulan. Hidup tanpa BBM) ----> kalian gak akan pernah tahu rasanya seperti apa. Kejam dunia ini. Oh!
Hidupku selalu sepi
Menjerit dalam hatiku
Dan demam Android meradang. Orang - orang sudah mulai memamerkan Androidnya. BerSamsung dari tukang rujak, pembantu rumah tangga, mbak mbak pegawai sampai ke Chinese Eksekutif. Menggeser - geser layar dan tertawa-tawa bermain Candy Crush.
Aku iri.
Tapi aku tetap cinta Blackberry. Blackberry itu keren. Bentuknya cool. Desain interfacenya memikat. Ekslusif.
Dan BBM for Android tiba memecahkan dogma dan stigma di masyarakat. Mereka semuanya akhirnya menyerbu Android murah dan benar-benar mencacik Blackberry.
Aku tidak. Aku penggemar Blackberry dari awal. Aku suka Hitamnya elegannya. Aku suka namanya. Memandanginya di browsing internetnya telah menghilangkan rasa rinduku. (Udah lebay gak sih).
Terjadi dilema, apakah aku harus mencari dan menggantikan Blackberry menjadi Android. Atau sebaliknya.
Semuanya terpecah. Tak ada yang satu memutuskan.
Akhirnya aku memutuskan sesuatu yang cukup mencengangkan di saat ekonomiku sudah mulai ada perubahan positif.
(Seandainya aku jumpa pers)
Aku memutuskan untuk tetap membeli Blackberry dahulu. Keyboard QWERTY nya tetap menyamankan aku bila aku harus melayani konsultasi Tarot lewat BBM. Kesempatan untuk maintain 1300 kontak akan terasa lebih murah di layanan Blackberry daripada paket Android yang bisa saja mengulang trauma Blackberry Z10 dahulu.
Oke. Dengan kebijaksanaan, aku gak akan beli yang murah (karena kamera, keadaan layar dan kecepatan browsing dan mengirim data, foto dan email masih jadi prioritas). Tapi juga gak akan beli yang mahal karena juga untuk apa.
Secara bahasa teknis aku gak akan beli Gemini karena kemurahan dan ketidakmampuanapaapanya, juga gak akan beli Dakota karena memang harganya yang sudah sangat tidak masuk diakal. Dan jelas-jelas tak akan membeli yang OSnya 10 (yang mengenakan data atau kuota) yakni keluarga Z atau Q.
Lalu apa?
Beruntunglah.
Mari perkenalkan kekasihku selanjutnya, yang keberapa? Keduapuluhtujuh.
BLACKBERRY SAMOA 9720
Ingat. Ini adalah Blackberry untuk bisnis. Aku masih akan mempertahankannya karena kemampuan foto, BBM, push email, kirim data, download lagu sepuasnya.
Ya ya ya.
Ada yang menarik dari Blackberry ini
- Dia adalah perkawinan antara Bold dan Curve yang melahirkan Mutan hahaha, layarnya sebesar Dakota (enak kan, touchscreen lagi), dan papan ketiknya meniru Curve
- Kameranya sudah 5 MP
- OSnya sudah 7.1 hingga aku hanya memanggil 1300 kontak melalui blackberry ID. Dan beberapa kontak terheran - heran, kenapa aku masih bisa menyimpan Pin mereka, setelah berbulan - bulan gak kontak.
Aku diam saja.
Yang menjadi ketololan sebenarnya, atas segala kelebihan dan kekurangannya, untuk menuju ke Blackberry Bellagio (Bold 9790) dia hanya selisih ratusan ribu saja, cuman perbedaan mencolok di internalnya yakni kalau Bellagio sudah 8 Giga sedangkan ini masih 512 Mega.
Sayang ya?
kan tinggal selangkah. Alasannya Blackberry ini untuk konsumsi Low End.
(Langsung tersinggung)
Hahahaha....
Alhamdulillah.
(aku tetap harus bersyukur, gak mau kayak dulu lagi)
Terus bagaimana dengan Android? Apakah aku masih tergoda.
Banget.
Browsing untuk tahu apa yang terbaik di kelas Android banyak menyita waktu dan tenaga.
Harganya juga bisa gila-gilaan.
Belum lagi I Phone juga sangat menggoda.
Keluar nama Samsung, Lenovo, HTC, LG yang terus - menerus menggaungkan kelebihannya.
Aku meyakinkan diri dulu, bahwa gak boleh terlalu mahal lagi. Bahwa ini harus efektif, bahwa ini harus bagus, dan lain - lain.
Setelah lebih dari 2 minggu browsing.
Alhamdulillah. Dengan mantap kuputuskan untuk memilih kekasihku yang terbaru. Yang lumayan canggih.
yang keduapuluhdelapan.
LENOVO K900
Yihaaa.
(aku tak mampu berkata apa apa)
kenapa aku memilih ini dengan beribu pertimbangan.
1. Sesuai bujet tentunya.
2. Bentuknya kaku. Sangat resmi. Gak tahu gimana mengungkapkannya. Pokoknya keras. Tegas.
3. Sistem Android dan Google Playstore jelas-jelas bisa membantu baik itu social media, foto, kirim apa ajah, browsing dan tentu saja game sepuasnya.
4. Dia mikro SIM, gak papa untuk kali ini orang mematahkan sim ku menjadi mini. Yang jelas ini nomor ibuku, yang pertama kali kujelaskan dari awal, ini nomor kehormatan, harus mendapatkan rumah yang terbaik bagi nomor itu. (sebab mau bagaimana aku ngeyel mempromosikan nomorku yang XL untuk memasarkan pekerjaanku. Nomor Simpati inilah yang selalu dihubungi kalau ada job atau event. Amin)
5. Layarnya yang besar dan memuaskan (maaf aku gak terlalu senang yang tipis atau kecil, aku pikir aku butuh yang besar dan kokoh, bila browsing atau main game akan memberikan kepuasan). Dan sudah Corning Gorilla Glass 2 (akan sulit tergores, pecah atau dipatahkan) (terpujilah wahai ibu yang iseng menggunakannya untuk telenan dan mengiris bawang di dapur)
6. Memori internalnya 16 Giga dan kecepatannya 2 Giga RAM. (Cukup untuk game dan aplikasi)
7. Kameranya 13 MP, cukup puas untuk futu-futu dan mengasah keahlian.
8. Android dengan tipe terbaru yang bisa untuk BBM.
9. Chipsetnya sudah Intel Inside (Wow)
Sejauh ini aku baik baik saja dengan mereka.
yang bersandingan sekarang adalah Lenovo K900 untuk Simpati. Blackberry Samoa 9720 untuk XL. Samsung DUOS GT C3222 untuk Indosat (slot satunya kosong dan aku masih memikirkan untuk apa).
dan Esia ... Ha? wah Esia kutempatkan dimana ya Baby, Handphone nya mati
dan aku panik
keringatan, dan terus memikirkan kelanjutan petualangan kisah cintaku ini
Apakah kekasihku yang keduapuluhsembilan?
BERSAMBUNG SAMPAI ENTAH KAPAN PENULISNYA MAU UPDATE (SUKA SUKA SAYA)
Salam Budaya!
Komentar
Posting Komentar