Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

KANKER PARU - ANTARA ADA DAN TIADA - EDISI DUA

SEBUAH LAPORAN KHUSUS DARI TRAINING OF TRAINERS - HARI KANKER SEDUNIA 2018 - KOMITE PENANGGULANGAN KANKER NASIONAL (KPKN) - KEMENTRIAN KESEHATAN

HARI KEDUA


Salam Budaya.

Pagi ini kayaknya Saya terlambat bangun dan Saya baru ingat Training kita berubah lokasi. Semoga tidak terlambat. Okay mandi hanya untuk formalitas dan langsung berangkat, sayang banget kalau Saya melewatkan karena hari ini sudah mulai masuk ke pendalaman materi yang spesifik. Di kelas pagi Saya memilih Kelas Kanker Paru dan di siang hari, Kelas Kanker Payudara.

Let's Go! Archipelago!

Pasukan Jingga Pagi
Hari ini lautan emak emak (bapak-bapaknya sedikit, eh itupun juga masih mas mas seperti Saya, single maksudnya) berseragam jingga (kaosnya dibagi kemarin), kaosnya bertuliskan WE CAN I CAN dan FIGHT AGAINST CANCER.

Suaranya ibu-ibu ini penuh antusias, selain saling menuduh kalau tidak kaos kekecilan atau tubuh mereka lebih gemuk, mereka dituntun untuk registrasi dan memeriksa ulang kelas apa yang mereka seharusnya ambil. Plus ada pre-test tentang Kanker dan Gaya Hidup. 

Dieng! Serasa jadi Dilan dan Milea anak 90 an masih pakai seragam dan ada ujian. Tapi gak apa demi menguji pengetahuan.

Okay, Tunggu Dilan sedang Mengisi Pre Test
Ayo Ibuuuu Kerjakan Pre Testnya. Sambil diam-diam menyeduh teh, mengambil 2 cemilan dan jeruk, lumayan buat ganjal perut di pagi hari
Pre Tes ini diperlukan agar para peserta paham akan perbedaan mereka yang mengerti sebelum dan sesudah adanya pelatihan. Apakah mereka lebih paham? Lebih sadar? Lebih awas? Kita lihat nanti karena pastinya ada tes selanjutnya.

Begitu kita selesai mengisi pre-tes, Pukul 8 tepat kita diarahkan ke kelas masing-masing sesuai dengan tema Kanker yang telah kita pilih.

Pembagian dan Pengaturan yang Rapih
Tidak seperti dugaan Saya, ternyata pengaturan kelasnya benar-benar rapih, per ruangan hanya diisi oleh kira-kira 15 orang beserta satu tutor, yang menurut Saya akan membiarkan kita tetap konsen dengan apa yang kita pelajari. Misalkan ada pertanyaan yang akan membuat diskusipun, kelas tidak akan terlalu ramai.

Hmm. Sekali lagi pengaturan yang menarik.

Suasana Pagi di Kelas Kanker Paru. Ruangannya tidak terlalu besar untuk membantu pemahaman peserta
Pengajar kita Pagi ini.
Baiklah.

Seperti layaknya anak sekolah atau kuliah. Kita mulai saja ya, apa sih yang sebenarnya dipelajari dan perlu diketahui tentang Kanker Paru itu. Ayo, kita mulai belajar!

Jangan mengantuk, ya!

PRINSIP TATALAKSANA KANKER PARU

Paru Paru bagi tubuh kita memiliki dua buah fungsi utama, yakni menyebarkan oksigen ke dalam darah di saat menghirup nafas dan membuang karbondioksida di saat kita menghela nafas. 

Tanpa kita sadari penyakit ini dari tahun ke tahun jumlah kasusnya ternyata terus menerus meningkat. Malah, data menyatakan kalau ternyata Kanker Paru ditemukan sebagai kasus tertinggi dalam kelompok kematian tertinggi di kelompok kematian karena kanker. Hal ini sering terjadi karena memang orang tanpa sadar dan terlambat untuk memeriksakan dirinya ke dokter dan ternyata penyakitnya telah dalam stadium lanjut.

Makanya secara personal, kenapa judul tulisan ini menurut saya adalah Antara Ada dan Tiada karena begitulah kenyataannya. Banyak orang yang merasa tidak tahu, tidak awas dan tidak berusaha memeriksakan keadaan dirinya padahal, kanker itu ada dan harus terus di awasi.

Rokok adalah salah satu faktor resiko yang paling berhubungan dengan kanker paru. Sedangkan tantangan terbesar dari penanganan kanker sendiri adalah biaya pengobatan dan sosial yang tinggi.

Sumber diambil dari http://zerilifestyle.blogspot.co.id
Perkiraan Kasus Kanker Paru untuk Kaum Pria di Indonesia per tahun 2012 adalah
25,5 - 41,5 per 100 ribu populasi (25.322 kasus)

Perkiraan Kasus Kanker Paru untuk Kaum Wanita di Indonesia per tahun 2012 adalah
7,4 - 13,6 per 100 ribu populasi (9.374 kasus)

Wow cukup mencengangkan bukan? Jujur Saya ngeri begitu tahu kenyataan bahwa Kanker Paru juga mengancam.

Lalu sebenarnya apa itu Kanker Paru?

KANKER PARU 
adalah kanker yang tumbuh berasal dari jaringan saluran nafas atau Epitel Bronkus.

Sumber: www.mountelizabeth.com.sg dan http://www.stikesindramayu.ac.id

Kanker Paru sendiri dibagi menjadi 2 yakni

Kanker Paru Primer
adalah kanker yang tumbuh di jaringan epitel bronkus yang akhirnya tumbuh tidak terkontrol dan menyebar ke tempat lain
Kanker ini pun terbagi menjadi dua yakni
Kanker Paru Sel Kecil (Small Cell Lung Cancer/SCLC) 

dan 

Kanker Paru Non-Sel Kecil (Non-Small Lung Cancer/NSCLC).
Kanker Paru ini juga masih terbagi lagi menjadi
Adeno Karsinoma, Karsinoma Sel Skuomsa, Karsinoma Sel Besar dan Jenis lain yang makin jarang adanya

Kanker NSCLC berpeluang 4 kali lebih sering terjadi daripada SCLC. 

Kanker Paru Sekunder
adalah kanker paru yang berasal dari kanker di organ lain yang akhirnya menyebar ke paru (Metastasis Tumor di Paru). Penyebaran ini terjadi karena Sel Kanker dapat melepaskan diri dari tumor utama, masuk ke aliran darah, ikut bersikulasi dengan aliran darah dan tumbuh di jaringan normal yang jauh dari tumor asalnya. 

Lalu apa sebenarnya Faktor Resiko dari Kanker Paru itu?

Menurut situs dari www.cancer.org 

Faktor Resiko adalah segala sesuatu yang memberikan efek dan perubahan bagi manusia sehingga menyebabkan penyakit seperti kanker. Kanker yang berbeda punya faktor resiko yang berbeda, seperti merokok, masih bisa diubah. Yang lain, seperti umur seseorang atau riwayat kesehatan keluarga, tak bisa diubah.

Tapi punya satu atau beberapa faktor resiko, tidak langsung serta merta berarti Anda akan mendapatkan penyakit tersebut. Bahkan beberapa orang yang terkena penyakit bisa jadi hanya karena terkena paparan sedikit atau bahkan dari Faktor Resiko yang tak diketahui asalnya.

Berikut beberapa Faktor Resiko yang mengakibatkan Anda berkemungkinan besar menjadikan Anda bisa menjadi pengidap kanker.



MEROKOK

adalah faktor resiko yang memimpin dari kanker paru. Sekitar 80 persen dari kematian yang disebabkan oleh kanker paru diakibatkan oleh merokok.

Kanker paru bagi para perokok resikonya lebih tinggi dari pada non perokok. Makin sering Anda merokok, makin banyak jumlah pak rokok yang Anda habiskan per harinya, makin besar resikonya.

Merokok Cerutu atau menggunakan pipa juga berkemungkinan besar mengakibatkan kanker seperti pada merokok dengan rokok biasa. Merokok dengan 'tar rendah' atau Rokok yang mild (enteng atau light) tetap akan meningkatkan resiko sama besarnya dengan Rokok yang normal. Rokok dengan rasa mentol juga bisa jadi resiko lebih membesar karena mentol membuat para perokok menghisap lebih dalam.

Perokok Pasif: Jika Anda tidak merokok, menghirup asap dari perokok (disebut dengan perokok pasif atau Environmental Tobacco Smoke (ETS) dapat meningkatkan resiko mengembangkan kanker paru. Lebih dari 7000 kematian dari kanker tiap tahunnya berasal dari perokok pasif. 




RADON

adalah gas mulia dan radioaktif alamiah yang terjadi akibat dari reaksi kimiawi penguraian dari Uranium di dalam tanah dan batu. Anda takkan bisa melihatnya, merasakannya atau membauinya. Terpapar Radon adalah menjadi penyebab kedua terbesar menurut Lembaga EPA di Amerika.

Sebenarnya di luar ruangan, terdapat sedikit sekali kandungan radon dan bisa dikatakan tidak berbahaya. Tapi di dalam ruangan, radon bisa menjadi kian pekat. Menghirupnya akan membuat akan membuat paru-paru Anda terpapar sedikit radiasi. Hal ini yang akan meningkatkan resiko kanker. 

Perumahan dan bangunan yang memiliki basement (ruang bawah tanah) punya level radon yang tinggi di beberapa daerah di Amerika.




Orang - orang yang bekerja dengan asbes (misalkan di pertambangan, pabrik, pabrik tekstil, tempat dimana insulasi dilakukan dan juga di galangan kapal) adalah jenis orang yang punya faktor resiko tinggi meninggal karena kanker paru. Resiko juga lebih tinggi terjadi di para pekerja yang terpapar asbes yang juga merokok. Sampai saat ini sebenarnya tak terjelaskan bagaimana atau berapa ukuran atau lama tidaknya terpapar asbes yang bisa mengakibatkan kanker.

Orang yang terpapar asbes dalam jumlah besar juga mendapat resiko tinggi mengidap  Kanker Mesotelioma, sejenis kanker yang bermula di Pleura (garis yang mengitari paru).

Sumber gambar dari www.thekillerpunch.com
Pada tahun belakangan, pemerintah di beberapa negara telah punya larangan dan kebijakan untuk mengurangi penggunaan asbes secara komersil dan membatasi industri dalam memproduksi. Asbes masih banyak digunakan dai perumahan dan perkantoran kuno, tapi biasanya tidak begitu membahayakan karena tak pernah terlepas ke udara karena penghancuran, renovasi atau penggusuran. 

Paparan yang lain juga mencakup Karsinogen yang ditemukan di tempat kerja seperti Bijih besi Uranium, Mineral atau bahan kimia yang terhirup seperti Arsenik, Berilium, Kadmium, Silika, Vinil Klorida, Senyawa Nikel, Senyawa Kromium, Produk Batu Bara, Gas Mustard, dan Eter Klorometil.

Pemerintah dan kalangan Industri telah mengambil tindakan beberapa tahun belakangan ini untuk melindungi para pekerja dari beberapa pemicu di atas. Tapi bahaya akan tetap ada, jadi jika Anda bekerja dengan kemungkinan yang telah disampaikan di atas, seharusnya ya cukup berhati-hatilah dengan membatasi diri untuk berhubungan langsung seminimal mungkin.




POLUSI UDARA




Di daerah perkotaan, Polusi udara (khususnya yang dekat sekali dengan jalanan yang sibuk nan macet berat) juga merupakan salah satu faktor dengan resiko tinggi dari kanker walaupun terhitung masih rendah. Masih lebih rendah dari resiko yang disebabkan oleh merokok, tapi beberapa peneliti memperkirakan di seluruh dunia 5 persen dari seluruh kematian dari kanker paru-paru memang disebabkan oleh polusi udara di alam terbuka.


SISA ATAU TINGGALAN TERAPI RADIASI PADA PARU-PARU




Orang yang pernah atau telah menjalani terapi radiasi pada dada untuk terapi kanker lainnya juga punya resiko kanker paru, khususnya bila mereka juga merupakan perokok. Contohnya termasuk bila orang diterapi karena mengalami kanker getah bening atau wanita yang mendapatkan radiasi setelah mastektomi (pengangkatan seluruh bagian payudara) karena kanker payudara. Sedangkan wanita yang mendapatkan teori radiasi setelah lumpektomi (pengangkatan tumor/kanker yang lebih kecil dari ukuran payudara) tidak terbukti punya resiko lebih tinggi.


Jika Anda pernah mengidap Kanker Paru, maka Anda masih punya peluang dan resiko tinggi mengalami sekali lagi.
Kakak, adik, saudara laki-laki maupun perempuan dan juga anak dari penderita Kanker Paru punya sedikit resiko mengalami juga, apalagi bila sang penderita telah didiagnosa penyakit itu sejak usia muda. Penelitian juga masih belum membuktikan seberapa besar resiko yang dibagi berdasarkan genetik antara anggota keluarga dan berapa besar yang berasal dari sesama penghuni rumah akibat paparan asap tembakau dan juga radon.


Studi yang meneliti apakah ada peran tertentu dari suplemen vitamin tertentu yang akan mengurangi resiko kanker paru telah menghasilkan sesuatu yang mengecewakan. Bakan, dua dari studi terbesar yang meneliti kalau perokok yang mengonsumsi suplemen beta karoten sebenarnya telah meningkatkan resiko dari kanker paru. Studi itu juga menyarankan kalau para perokok seharusnya menghindari mengonsumsi suplemen beta karoten.

FAKTOR - FAKTOR LAIN YANG MASIH BELUM TENTU DAN BELUM TERBUKTI PUNYA EFEK TERHADAP RESIKO KANKER PARU

Sumber gambar: www.dailydot.com

MENGHISAP GANJA

Ada beberapa alasan untuk menghubungkan kalau merokok ganja bisa berakibat meningkatnya resiko kanker paru-paru. Rokok Ganja memiliki tar dan banyak kesamaan bahan-bahan yang sama adanya di Rokok Tembakau yang juga mengakibatkan kanker. (Tar adalah bahan legam lengket yang tertinggal setelah merokok dan dipertimbangkan sebagai hal yang paling membahayakan dalam merokok.

Rokok Ganja biasanya akan dihabiskan dimana muatan tarnya begitu tinggi. Ganja sangat dihisap begitu kuat dan mendalam dan asapnya akan tertahan cukup lama di paru-paru, yang mengakibatkan berkesempatan lebih besar mengakibatkan kanker. Dan karena ganja masih ilegal di beberapa tempat, merupakan hal yang jadinya agak tidak mungkin mengontrolnya.

Tapi mereka yang menggunakan ganja cenderung merokok ganja dalam sehari atau seminggu lebih sedikit jumlahnya dari tembakau yang dikonsumsi oleh perokok biasa. Makin sedikit jumlah yang dirokok akan semakin sudah untuk dilihat pengaruhnya terhadap resiko kanker paru-paru.

Masih merupakan penelitian yang berat juga untuk mengkaitkan hubungan antara ganja dan kanker paru-paru karena ganja masih merupakan hal yang ilegal di beberapa tempat selama ini, dan tidak mudah mendapatkan informasih tentang penggunaan penyalahgunaan obat-obatan. Juga, di dalam penelitian masa lalu, banyak pengguna ganja yang terkena kanker paru-paru, sebagian besar juga perokok biasa. Ini menjadi semakin sulit untuk diketahui tingkat resiko apakah itu dari rokok atau mungkin dari ganja. Masih diperlukan riset lbeih lanjut tentang resiko kanker dari merokok ganja. 

Sumber gambar: http://www.bmbplawyers.com
Talc adalah mineral yang bentuk aslinya bisa mengandung asbes. Banyak studi menyatakan kalau penambang atau pabrik pengolahan talc bisa terpapar dan memiliki resiko tinggi kanker paru dan penyakit pernafasan lainnya. Tapi studi lain menyatakan tak menemukan peningkatan resiok kanker paru-paru.

Bedak Talcum dibuat dari Talc.Sejak tahun 1970an, berdasarkan hukum, semua penggunaan rumahan terhadap produk talcum (pada bayi, penggunaan tubuh dan bedak wajah) di Amerika telah bebas asbes. Penggunaan kosmetik bedak talcum juga tidak ditemukan peningkatan resiko kanker paru-paru.


OKAY. Nafas mulai berat nih.
Jadi bagaimana dengan upaya Pencegahan dan Deteksi Dini? Ada kan?

Pencegahan Kanker Paru-Paru adalah MENGHINDARKAN atau MENGHILANGKAN beberapa faktor resiko yang tinggi di atas.

Pencegahan Primer adalah Jangan Pernah Merokok
Pencegahan Sekunder adalah Berhenti Merokok

Berhenti MEROKOK? Itu susah lho. Karena ternyata Nikotin dalam Rokok bila sampai ke otak akan memerintahkan untuk memproduksi lebih banyak endorphine yang mengakibatkan perokok merasa lebih nyaman dan bersemangat!



Menurut Kementerian Kesehatan ada 15 cara untuk berhenti merokok yang efektif (mudah-mudahan bisa ya, saudara-saudara!)



  1. Tekad batin yang kuat (jangan ragu-ragu
  2. Berpikir positif (melakukan untuk kebutuhan kesehatan diri sendiri
  3. Atur target waktu (apakah seminggu prosesnya, ataukah sebulan? jangan sampai setahun ya, kelamaan!
  4. Dukungan dari teman dan keluarga (bantuan dari orang yang dipercayai untuk memberikan pengawasan
  5. Tidur lebih banyak (tubuh akan lebih nyaman terlebih dahulu dan terhindar dari stress yang kadang dijadikan alasan untuk merokok
  6. Mulai dengan cara yang mudah (mengurangi konsumsi merokok tidak mendadak tapi perlahan lahan dari penurunan jumlahnya rokok
  7. Cari kegiatan yang menyibukkan (bisa berarti berolahraga yang membuat kita merasa rugi kalau tetap merokok
  8. Kunjungi tempat yang bebas asap rokok (memilih tempat yang non smoking sehingga tidak ikut merokok
  9. Minum air putih yang banyak (air membantu mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh
  10. Hindari kebiasaan yang membuat keinginan untuk merokok 
  11. Cari pengganti rokok (permen karet misalnya
  12. Merokok dengan sadar (Mengingatkan diri akan kerugiannya
  13. Mencoba akupunktur 
  14. Menyibukkan diri setelah makan (menghilangkan mitos: Gak enak kalau selesai makan tidak merokok
  15. Berkonsultasi ke dokter (semoga sukses, dan jangan marahi dokternya ya heheh
DETEKSI DINI
adalah melakukan pemeriksaan (sebaiknya secara berkala) untuk mendapatkan kanker paru pada stage lebih awal/dini.



Biasanya dilakukan pada kelompok beresiko tinggi (usia lebih dari 40 tahun, perokok dan mengalami gejala pada saluran pernafasan)

dengan beberapa cara berikut:

PEMERIKSAAN FISIK

TES PENCITRAAN/IMAGING
Baik dengan X-Ray awal yang bisa dilanjutkan dengan CT Scan

PEMERIKSAAN TERHADAP DAHAK

PEMERIKSAAN BIOPSI
Metode pemeriksaan dengan mengampil sampel jaringan paru-paru yang biasanya dilakukan setelah melakukan tes pencitraan.

PATOLOGI ANATOMI

Beberapa target Prosedur Pemeriksaan di atas adalah untuk mendapatkan diagnosis pasti sehingga dapat ditentukan pilihan pengobatan yang terbaik.

Dengan adanya diagnosis pasti akan dapat ditentukan 

  • JENIS SEL KANKER
  • STAGING PENYAKIT
  • KELAINAN MOLEKULER

Keterangan

STADIUM SATU
Tumor berukuran lebih kecil dari 3 cm dan belum terdapat metastasis (penyebaran)

STADIUM DUA
Tumor berukuran hingga lebih kurang dari 6 cm dan metastasis tunggal telah terpantau

STADIUM TIGA
Tumor berukuran lebih dari 6 cm dan telah terjadi penyebaran pada Nodus Limfa (Biasanya membengkak)

STADIUM EMPAT
Tumor telah menyebar ke organ tubuh lainnya


Terus bagaimana dengan Gejala atau Keluhan dari Kanker Paru?



BATUK TANPA HENTI
batuk yang terjadi lebih dari dua minggu atau bahkan sebulan

KEHABISAN NAFAS
dalam keadaan normal, sulit bernafas, terengah-engah dan merasakan lelah

PERUBAHAN SUARA DAN BATUK
suara menjadi lebih serak dan mendalam, batuk disertai dahak yang berlebihan dan ada kemungkinan bercampur darah

NAFAS BERBUNYI
mendengkur yang dibarengi dengan kesulitan bernafas di saat tidur
terdengar suara seperti siulan di saat bernafas dalam keadaan biasa

SESAK NAFAS 
bisa merupakan Efusi Pleura yakni kondisi yang ditandai dengan penumpukan cairan diantara dua lapisan Pleura . Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian dalam.

Cairan Pleura ini sebenarnya diproduksi sebagai pelumas yang akan membantu kelancaran pergerakan paru-paru ketika bernafas.


NYERI PADA DADA

TURUNNYA BERAT BADAN YANG DRASTIS

PENGLIHATAN KIAN KABUR

BENGKAK DI BAGIAN WAJAH, LEHER DAN/ATAU LENGAN

BENJOLAN DI LEHER, DADA DAN KETIAK (BIASANYA KELENJAR)

PELEBARAN PEMBULUH DARAH DI DADA (VENEKTASI)

TULANG TERASA NYERI
biasanya terjadi pada tulang belakang, tulang leher, lengan atau bahu

SULIT MENELAN

SAKIT KEPALA
berawal dari otak, kemungkinan adanya penyebaran yang nantinya menyebabkan kejang atau lumpuh

MELEMAHNYA LENGAN ATAU TUNGKAI (PARESIS)

Nah bagaimana selanjutnya penanganannya?


akan dilakukan beberapa prosedur standar berupa terapi yang disesuaikan dengan keadaan dari pasien penderita kanker paru-paru yang tergantung pada

  • Jenis Sel Kanker
  • Staging Penyakit
  • Molekuler Marker
  • Tampilan Umum (Toleransi)
  • Finansial
Terapinya bisa berupa

BEDAH 

Berupa operasi pengangkatan kanker paru-paru. Operasi ini mengangkat paru-paru dan juga sebagian jaringan sehat di sekitarnya untuk mengantisipasi jika ada sel kanker yang sudah menyebar. Operasi ini hanya bisa dilakukan jika kanker yang diderita hanya berada di satu sisi organ paru-paru dan belum menyebar luas.

Beberapa proses dan prosedurnya berupa

  • Wedge Resection
mengangkat sebagian kecil jaringan paru-paru karena tumor yang ada masih berukuran kecil atau jika kinerja paru-paru penderita telah menurun karena operasi lobektomi telah dijalani sebelumnya

  • Lobektomi
proses pengangkatan seluruh bagian lobus dalam satu paru-paru. Lobus adalah bagian dari paru-paru yang memiliki batas yang jelas. Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus, sedangkan paru-paru kiri terdiri dari dua lobus. Dalam prosedur ini, seluruh lobus dari paru-paru yang terserang kanker akan diangkat. Paru-paru yang masih bisa berfungsi dengan sisa lobus yang ada.


Keterangan
  1. Lobus Superior
  2. Lobus Medialis
  3. Lobus Inferior
  4. Batang Tenggorokan
  5. Lobus Superior
  6. Bronkus Utama (Primer)
  7. Lobar Bronkus (Sekunder)
  8. Bronkus Segmental (Tersier)
  9. Cardiac Notch
  10. Lobus Inferior
  • Pneumonektomi
Prosedur operasi pengangkatan satu sisi paru-paru secara keseluruhan. Hal ini terpaksa dilakukan misalkan jika sel-sel kanker berada di tengah satu sisi paru-paru atau sudah menyebar ke seluruh bagian paru-paru tersebut.

RADIOTERAPI
Bertujuan untuk membunuh dan menghancurkan sel kanker dalam tubuh. Prosedur ini dapat dilakukan pasca pengangkatan kanker untuk membunuh sel-sel kanker yang tersisa. Sementara untuk pasien yang kondisinya parah dan tidak mungkin dilakukan operasi, ini dilakukan untuk meredakan gejala kanker paru-paru atau rasa sakit dan juga memperlambat tingkat penyebaran kanker.

TERAPI SISTEMIK

KEMOTERAPI
Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan keras (zat kimia) untuk membunuh sel kanker, memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker dan menghambat proses penyebaran sel kanker ke organ lainnya - dengan cara berkala dalam waktu beberapa minggu atau bulan dengan diselingi waktu istirahat untuk memulihkan kondisi tubuh.

Kemoterapi mempunyai efek samping sekitar 80 persen pasien akan mengalami mual dan muntah. Mengalami penurunan jumlah sel darah merah, sel darah putih dan trombosit. Kerontokan rambut termasuk bulu mata dan alis umumnya terjadi setelah 2-3 minggu pengobatan tapi akan tumbuh setelah 4-8 minggu kemudian.

Sering kali pula mengakibatkan mukositis (luka/borok pada dinding saluran cerna atau rongga mulut) dan gangguan saraf tepi berupa kebas dan kesemutan di jemari kaki dan tangan.

TERAPI TARGET (TARGETED THERAPY)
adalah salah satu cara pengobatan kanker yang secara khusus menargetkan sel kanker dengan menggunakan obat atau zat lainnya untuk menghalangi sinyal kimia di tingkat sel, tingkat dimana pertumbuhan dan pembelahan sel terjadi

Kadang terapi ini dilakukan bila Kemoterapi sudah tidak lagi manjur.

Salah satu obat yang menyasar perubahan mutasi sel kanker paru secara khusus menargetkan perubahan di EFGR (Epidermal Growth Factor Receptor). EFGR ini merupakan protein yang ditemukan di permukaan sel. Dalam keadaan normal, EFGR akan membantu sel berkembang dan membelah. Kadang apabilan jumlah EFGR terlalu berlebihan mengakibatkan mutasi sel berkembang pesat.

Obat anti-angiogenesis akan diberikan untuk menyerang protein Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dengan menghambat pasokan oksigen dan nutrisi ke sel kanker. Dengan begitu, sel kanker akan kelaparan dan akhirnya tidak berkembang hingga mati.

VEGF merupakan protein yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tumor dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru yang membawa oksigen dan nutrisi sehingga tumor membesar. Ia juga membentuk jaringan pembuluh darah tumor yang abnormal dan menghambat respon kekebalan tubuh terhadap tumor.

IMUNOTERAPI
adalah metode pengobatan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam untuk melawan penyakit tertentu. Juga dikenal sebagai terapi biologi dengan bahan alami atau sintesis untuk menghentikan penyebaran kanker. Imunoterapi juga dapat meningkatkan kinerja sistem kekebalan tubuh, terutama dalam melawan sel karsinogen dan mengurangi reaksi imun tertentu.

Obat imunoterapi akan sengaja dimasukkan ke dalam tubuh bisa berupa infus, disuntikkan langsung atau diminum yang nantinya akan memicu reaksi sistem kekebalan tubuh untuk mendeteksi dan mencegah atau menghentikan sel kanker.

REHABILITASI MEDIK

Tata laksana kanker paru membutuhkan pendekatan multi disiplin dalam sebuah tim. Terutama pada beberapa kondisi, misalnya kanker paru dengan penyebaran ke otak ataupun tulang.

Kondisi yang berat mengakibatkan gerak atau mobilitas pasien berkurang maka perlu dilakukan rehabilitasi medik untuk mencegah komplikasi lain seperti infeksi paru, Dekubitus (kerusakan atau kematian kulit sampai jaringan di bawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat), dan lain-lain.

Rehabilitasi medik merupakan bagian dari perawatan paliatif kanker paru.

Perawatan paliatif adalah perawatan yang bisa didapatkan dari para pasien yang menderita penyakit kronis dengan stadium lanjut, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Perawatan ini dilakukan sejak awal dengan cara melakukan peningkatan hidup dengan pendekatan dari sisi psikologis, psikososial, mental serta spiritual pasien sehingga membuat pasien lebih tenang, bahagia serta nyaman ketika menjalani pengobatan.


Sepertinya sudah mengerti dan paham, Bapak-Bapak dan Ibu-ibu?

Tanpa sadar tiga jam telah berlalu. Dokter Sita telah menerangkan segala tentang Kanker Paru dengan rinci dan membuat Saya dan kelas paham.

Malah menurut Saya menjadi terbuka, bahwa alam ini tidak hanya terkotak pada Flu ataupun diare. Ada juga kanker yang masih misteri, tapi ternyata secara bisa dicegah dan bisa diobati. Bila kita sadar dan awas dari awal dan jangan sampai terlambat.

Aamiiin.

Oke jangan lupa foto-foto dulu!

beserta Bapak dan Ibu di Kelas Kanker

Semoga ilmu ini bisa jadi keberkahan dan pengetahuan yang baik bagi semuanya.

Perut mulai keroncongan. Mungkin sudah saatnya istirahat dan makan siang.

Sampai jumpa di Edisi Ketiga tentang Kelas Siang - Kanker Payudara.

Bye Bye Bye.

Salam Budaya.





Komentar