Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Dunia Jurassic Dunia Hiburan Pertama - Bagian Ketiga


Salam Budaya.

Salah satu cara untuk menghilangkan rasa jengkel dan sedih di Jember ini, Saya coba mengatasinya dengan ngeMall. Alasan yang sempurna, padahal memang sama sekali Saya belum mencicipi Lippo Plaza Jember. Salah satu Mall baru yang sekarang memang lagi happening. Serta hasrat mendendam ingin melihat film "Jurrasic World: Fallen Kingdom" yang seharusnya premiere di Jakarta saat Saya harus pulang ke Jember.

Dipinjam dari situs http://www.lippomalls.com/malls/lippo-plaza-jember/

Saya nggak mereview mallnya ya. No hard feeling. Mall? Sepertinya ya seperti itu. Dari ujung Aceh sampai ke Papua. Ya begitu itu. Lain lagi kalau Saya bahas dari desain atau struktur bangunan. Nggak. Saya cuma mau mampir ke Cinemaxx yang menjadi satu gebrakan besar, sejak Cineplex Twenty One tutup bertahun - tahun yang lalu.

Sebagai pecinta film, mungkin sih agak freak (nggak banyak - banyak), wuih Saya mah menyambut gembira adanya Cinemaxx di kota kelahiran Saya ini.



Setelah mampir sedikit mencicipi Matcha Latte, Saya ngantri untuk mendapatkan tiket untuk jam pertunjukkan paling malam dengan asumsi pulang malam sekali hingga jam menuju ke sahur tak begitu lama.


Mari kita tonton!


Jadi ceritanya begini:

Enam bulan setelah kejadian tragedi taman bermain Jurrasic World di Isla Nublar, satu tim tentara sewaan berkunjung ke pulau yang ditinggal itu untuk mengumpulkan DNA dari sisa fosil Indominus Rex, yang terkubur di dasar danau setempat. Setelah sukses mengumpulkan kepingan tulang belulang, tim itu beruntung bisa lolos dari serangan Mosasaurus dan Tyrannosaurus Rex. Saat menyelamatkan diri, gerbang danau tak sengaja terbuka, dan membuat Mosasurus kabur ke laut lepas.

Jurassic World sebelumnya tahun 2015 di saat Isla Nublar sedang happening

Bapak Indominus Rex yang diduga kuat berasal dari Indonesia dan sering nonton Indosiar

Hampir copot jantung ini, kurang dikit, ah, Tyrannosaurus rex kegendutan kali ya!

Ibu Mosasaurus, cantik tapi kalau menganga lebar sekali

Tiga tahun setelah kejadian itu, Senat Amrik tengah mengadakan dengar pendapat di Washington DC dan tengah memperdebatkan apakah Dino di Isla Nublar seharusnya diselamatkan dari letusan gunung berapi yang mengancam atau tidak sama sekali. Pak Dokter Ian Malcolm, ahli Matematik yang diperankan oleh Jeff Goldblum bersaksi kalau Dino seharusnya dibinasakan untuk mengkoreksi kesalahan dari John Hammond (di Jurassic Park 1 diperankan oleh Richard Attenborough) karena telah lancang mengkloning mereka bertahun - tahun yang lalu. Sementara itu, eks Manajer Operasional Dunia Jurassic, mbak Claire Dearing (diperankan oleh Bryce Dallas Howard), telah terlanjur membuat Kelompok Pencinta dan Penjaga Dino untuk menyelamatkan hewan - hewan itu. Saat Senat memutuskan untuk melawan tindakan penyelamatan, Mbak Claire menghubungi pak Benjamin Lockwood (diperankan oleh James Cromwell), eks partner pak Hammond



Segera setelah mbak Claire ini ketemu pak Benjamin dan ajudannya, Mas Eli Mills (diperankan oleh Rafe Spall) di rumah mewahnya di California bagian utara. Mereka mulai menyusun rencana untuk memindahkan Dino ke suaka di suatu pulau baru. Mbak Clair merekrut Abang Owen Grady (diperankan oleh Chris Pratt), mantan pelatih Veloriciraptor di Jurassic World, sebagai suatu misi khusus setelah mas Eli mengungkapkan perhatiannya untuk merelokasi Blue, satu - satunya Velociraptor yang masih hidup. 



Nah, singkat cerita si Grup penyelamat tiba di Isla Nublar dan bertemu dengan bang Ken Wheatley (diperankan oleh Ted Levine), komandan tentara bayaran. Mbak Claire bareng mantan teknisi taman, Franklin Webb (diperankan oleh Justice Smith) mengaktifkan pemindai jejak Dino, sementara Bang Owen, mbak Zia Rodriguez (diperankan oleh Daniella Pineda) seorang Ahli Gizi Dino, Ken dan tentara bayaran lainnya mencari Blue. Alih - alih menemukan Blue, para tentara ini malah menembaki Blue dan akhirnya Bang Ken malah membius Bang Owen (Wah!). Mbak Zia berusaha keras menyelamatkan Blue saat mereka semua meninggalkan Bang Owen. Setelah selamat dari serangan Bayonyx, Mbak Claire sama Mas Franklin bertemu lagi dengan Bang Owen sesaat sebelum gunung meleteus. Mereka berlari menjauh dari awan panas dari ledakan gunung dan menyusup ke kapal para tentara, dimana mereka ketemu dengan Mbak Zia bersama Blue. Kapal itu sendiri, dipenuhi dengan Dino hasil tangkapan, meninggalkan pulau yang sisa Dinonya terjebak dan mati karena letusan gunung berapi.





Di rumah Bapak Benjamin, cucu beliau yang sudah yatim piatu, Maisie (diperankan oleh Isabella Sermon) tak sengaja mendengar Mas Eli dan pelelang Bapak Gunnar Eversol (diperankan oleh Toby Jones) diam - diam merencanakan melelang hasil tangkapan Dino mereka. Mereka juga berdiskusi tentang rahasia Indoraptor, Dino baru yang merupakan hasil rekayasa genetika yang diciptakan oleh Ahli Genetik Pak Dokter Henry Wu (diperankan oleh BD Wong) menggunakan campuran antara Indominus Rex dan Velociraptor. Pak Henry ingin DNA Blue untuk menciptakan Indoraptor yang lebih canggih. Maisie memberitahu Opa Benjamin tentang lelang itu, dan melaporkan mas Eli yang akhirnya membunuh Opanya itu. 




Para Dino diantar ke rumah Pak Benjamin dan dikurung. Mbak Zia dan mas Franklin bisa lolos tapi Bang Owen dan Mbak Claire tertangkap. Bang Owen memancing Stygimoloch untuk merusak terali penjara mereka. Mereka kemudian bersua dengan adik Maisie, yang mengantar mereka ke pelelangan dimana si Indoraptor lagi ditawar, di saat Pak Dokter Henry memprotes karena hewan itu masih prototip. Si Stygimoloch yang kabur malah mengganggu proses pelelangan dengan bantuan Bang Owen. Di kekacaubalauan, eh malah Bang Ken membisu Indoraptor dan berusaha mencabut salah satu giginya untuk suvenir, dan Indoraptor yang pura - pura pingsan kabur, membunuhnya serta Bapak Gunnar dan yang lainnya.



Nah, Mas Eli akhirnya mengakui pada Bang Owen dan Mbak Claire kalau dik Maisie memang hasil kloningan dari almarhuman putri Pak Benjamin dan kenapa pak John, yang awalnya menentang klon manusia malah akhirnya menjadi partner pak Benjamin. Indoraptor terus mengejar Bang Owen, Mbak Claire dan dik Maisie di sepanjang rumah itu. Mbak Zia melepaskan Blue, yang kemudian menyerang Indoraptor, berakibat beliaunya terjatuh dari atap kaca dan menemui ajalnya. 


Adegan klasik Keluarga dikejar kejar Dino

Waktu gas Hidrogen Sianida bocor dan mengancam para Dino yang terkurung, dik Maisie tak membiarkan mereka binasa, dan membebaskan mereka melawan peringatan bang Owen. Mas Eli berusaha kabur dengan tulang dan DNA Indominus Rex tapi malah ditelan oleh Tyrannosaurus dan Carnotaurus. Bang Owen dan Mbak Claire pergi dengan dik Maisie, sementara itu Blue dan para Dino juga berhamburan kabur. 



Lagi - lagi di rapat dengar Senat Amrik, Pak Dokter Malcolm bilang kalau sekarang saatnya manusia dan Dino sudah pantas dan punya hak hidup berdampingan. Film berakhir dengan Para Dino yang berteriak liar di sekitar pemukiman.

THE END.

Lha terus Saya harus bilang apa.

Bingung. Sambil diam. Ternyata benar seperti yang selama ini Saya bayangkan kalau memang elemen terkuat dari suatu film itu sebenarnya adalah Kisah atau Cerita dan segala jalinannya. Bahkan untuk suatu film yang terburukpun dengan bujet rendah dengan kualitas film, spesial efek atau make up atau busana yang low bujet pun. Kalau jalinan ceritanya sudah mampu membuai penonton jadi terbawa. Kita akan menganggap film itu melegakan atau bagus.

Jadi mohon disalahkan dengan teknologi yang mampu menghidupkan Dino secara realistis. Itu mah tak perlu dibahas lagi, pasti membuat mengangga. Apalagi adegan ketegangan yang terjadi saat gunung meletus dan semburan awan panas yang mengejar pasangan Bang Owen dan Mbak Claire (itu menurut Saya adegan terbaik). Tapi Saya tak mendapatkan apa - apa. Tak mendapatkan penawaran baru. Penonton seakan sudah dipaku di kursi untuk yakin bahwa selain tokoh Protagonis yang ganteng dan ayu, ya pasti sudah didaulat jadi Antagonis. Tak usah ada plot yang twist yang tak disangka - sangka.

Padahal keterlibatan Blue dan Bang Owen atau di Maisie dengan segala rahasianya itu merupakan suatu yang bisa diambil dramanya. Tapi susah juga karena kadang orang berekspetasi film ini seharusnya penuh erangan dan kekacauan. Tapi ya pasti begitu, pasti hancur. Nunggu apa lagi sih.

Itu terjadi waktu Saya nonton film yang sebelumnya Jurassic World (2015). Mengecawakan secara cerita. Saya sudah membayangkan kejutan baru. Melihat Dino yang baru merupakan salah satu kejutan terindah di film rangkaian Jurassic. Kenapa? Persis seperti para penggila Dino. Mereka memang ingin melihat dengan dekat kengerian dan keingintahuan kita akan hewan yang jutaan tahun lalu itu punah. Nah ternyata, konsepnya sama. Si wahana itu hancur.

Kenapa itu diulang? Atau memang tak ada pilihan lain ya. Entah. Ini hanya subyektif pandangan awam Saya.

Yang memang juga sedikit menggangu Saya juga, adalah perdagangan atau pelelangan Dino yang membuat Saya makin drop dan terkesan film ini tak jadi Saya kategorikan film berkelas. Mau dibuat sebagus apapun, jadi kayak film yang tiba - tiba tak tersentuh oleh bayangan kita. Ada pasar Internasional yang berdagang Dino?

Ini memang film fantasi. Tapi Saya jadi agak sedikit punya perasaan yang, apa ya, yaah, kenapa sih harus ada adegan lelang itu? Agak murah rasanya. Banyak film kelas 2 atau B menggunakan kisah ini dan selalu menurut Saya membuat film jadi malah gak meyakinkan. (apalagi terlihat beberapa delegasi negara yang berwajah atau berbaju tipikal). 

Hadeuuh.

Kelemahan berikutnya bagi Saya sendiri adalah sebenarnya Saya selalu terpesona pada mas Chris Pratt tapi juga kadang sering berpikir, ini film apa ya, Jurassic atau Guardian of The Galaxy. Hahaha, kadang Saya berharap dia selucu di film itu, atau kalau dia punya jokes, malah Saya berpikiran. Orang paham gak sih, dia itu akting atau menjadi dirinya sendiri.

Udah gitu aja ya.

Yang nonton. Nonton aja. Mari kita nonton film ini dengan niatan decak kagum melihat sisik dan kedetailan para Dino. Atau merasakan secara sedih bagaimana Dino itu sebenarnya akan disingkirkan karena bakal mengganggu kehidupan manusia. Gak usah terlalu banyak berkerut.

Teriak kuat kuat kalau mereka mencaplok manusia manusia jahat itu ... hahahaha...

Sebelum Saya akhiri review biasa dari film ini ijinkan Saya memberi Trivia dari film ini yaa. Terima kasih.

Trivia dari film "Jurassic World: Fallen Kingdom (2018)


Sebuah penelitian baru menyarankan kalau Dino yang asli sebenarnya lebih banyak punya warna di badannya dan lebih cerah dari apa yang sebelumnya kita bayangkan.

Berikut daftar Dino yang muncul di film: Allosaurus [different lizard], Ankylosaurus [fused lizard], Apatosaurus [deceptive lizard] , Baryonyx [heavy claw], Brachiosaurus [arm lizard], Carnotaurus [meat eating bull], Compsognathus [elegant claw], Gallimimus [chicken mimic], Indoraptor, Mosasaurus [meuse lizard], Pteranodon [toothless wing], Sinoceratops [Chinese horned face], Stegosaurus [roof lizard], Stygimoloch [Styx devil], Triceratops [three horned face], Tyrannosaurus Rex [tyrant lizard king], Velociraptor ck plunderer], Unidentified Ankylosaur Carcass Concavenator, Dilophosaurus [two crested lizard], Dimetrodon [ two measures of teeth], Dracorex [dragon king of Hogwarts], Edmontosaurus [Edmonton lizard], Indominus Rex (skeleton), Kosmoceratops amented horned face], Mononykus [one claw], Protoceratops [first horned face].

Film lanjutan yang belum berjudul dan dikenal dengan Jurassic World 3, dijadwalkan rilis 11 Juni 2021. Trevorrow akan menyutradarai dan akan ditulis skenarionya oleh Emily Carmichael, berdasarkan kisahnya bersama Connolly. Mas Pratt dan mbak Howard akan kembali muncul di film ini.




Salam Budaya!

Komentar