Naik Kereta Bahagia



Salam Budaya!

#KAI

15.30 WIB

"Selamat Sore, Pak"
(Saya yang tengah tidur sore dan setengah kriyip-kriyip menerima dengan setengah hati)
"Ya, Mas"
"Selamat, Anda terpilih untuk mengikuti perjalanan ke Malang dan ke Bromo oleh PT. Kereta Api Indonesia".
(Saya tetap nggak mudeng karena belum sadar benar)
"Ha?"

Hari itu berlalu dengan indahnya ternyata Saya tidak mimpi. Ini beneran. Wow.




Wah sepertinya Saya terpilih karena Saya tergabung dan dianggap Sahabat Kereta Api. (Saya merasa tersanjung) antara tidak percaya dan mencoba mengingat - ingat dengan baik berapa kali Saya naik kereta api, berapa kali Saya mention atau menggunakan hashtag yang mereka sarankan.

Tapi masih belum bisa ke kesimpulan kenapa Saya terpilih hahaha. Saya senang sekali. Seminggu kemudian Saya makin sibuk mempersiapkan karena salah satu yang paling Saya tunggu adalah ke Bromo. Saya beli segala perlengkapan dari tas, sarung tangan, penutup kepala, kaos kaki, penutup wajah untuk menghalau udara dingin pastinya.

Satu minggu yang menyenangkan. 

Tepat kamis, 11 Oktober 2018 dengan langkat tegap maju jalan Saya berangkat ke Gambir. Untuk persiapan menuju ke Malang.


16.30 WIB

(sedikit bocoran: sebelum Saya bertemu dengan teman lain Saya menyelinap sebentar untuk naik ke lantai 2 untuk nyanyi keroncong di Stasiun Gambir).




Alhamdulillah setelah kita beramai -ramai menerima jatah jaket, kaos, sarung tangan bahkan penutup kepala (ya Ampun baik banget PT. KAI) ini dan menerima wejangan dan briefing singkat berangkatlah kami tepat pukul 17.30 WIB.


Nah siapa yang nggak senang dapat kaos tangan model McGyver gini?


Hooplaaaaaaaaaaa....

Sampailah Saya di gerbong tempat Saya ditempatkan. Wah, Saya kok sendiri, di depan hahaha. Tapi gak papalah. Tetap bersyukur dengan apa yang kita dapatkan. Ayo senyuuuummm ....






17.30 WIB

Tolong perhatikan yaa ... yang penting kaki Saya aman dan tidak terlalu sesak untuk menendang depan, walaupun selama beberapa jam ke depan Saya yakinkan ternyata karena kaki Saya ada di depan pintu, beberapa orang selalu sengaja atau tidak menginjak sepatu dan membuat Saya terbangun hahaha. Semacam alarm alamiah.

Tapi tahu tidak, ini rahasia lho.
Saya tetap suka dan bahagia. Kenapa?



Suasana kereta api sekarang sudah kayak impian. Layaknya Saya naik kereta Bahagia. Kereta Kencana.


Nih gambarannya Kereta Kencana Indonesia hahaha

Semuanya indah, bersih, terang benderang, sejuk, aman, terjadwal dengan baik. Kita bisa tidur dengan aman, nyaman, tenang. Wah dan ratusan pujian lain yang memang layak dilayangkan karena memang sesuai dengan kenyataan lapangan. Pokoknya naik kereta mah sekarang adalah saat - saat yang selalu membahagiakan. Mau itu berjam - jam sekalipun.




Kegembiraan kami belum berakhir. Teman - teman muda KAI (Gitu ya Saya sebut untuk memberi kesan sahabat bagi pegawai KAI) menyebarkan semacam kuisioner dan setelah Saya mengisinya, mereka mengganjar Saya dengan wadah air hitam legam nan berkelas. Woooow. Terima kasih.

Sebagai penutup kesenangan malam ini sebelum Saya tidur menikmati lelapnya singgasana tunggal Saya saatnya makan malam. Ya ampun tak pernah menyangka bisa melahap sesuatu yang seenak ini di atas kereta api.



Sebenarnya inilah yang cukup menyedihkan karena sepanjang jalan tidak ada yang bisa diceritakan karena begitu makan malam selesai. Penyakit lama Saya yakni Mengantuk muncul dan itu artinya Saya harus tidur. Kesenangan masih berlaku beberapa jam kemudian di saat mentari pagi telah menyelinap di jendela kereta api.


07.30 WIB

Sarapan.



Sebuah kejutan dan kemanjaan luar biasa. Mentang - mentang mendekati Madiun, horeeee makanan kita pagi ini adalah Nasi Pecel. Amazing kan?


Wajah - Wajah segar di pagi hari. Yoppie, Ika, Arief dan Terry. Bawah : Andrew

Nah. Sampailah kita di Malang dengan panas yang luar biasa. Mulailah petualangan dari segala acara yang sayang sekali Saya harus tak mengikuti seluruhnya.


Ini yang harus Saya jelaskan dengan sejelas - jelasnya. 

Sejak kecil riwayat kesehatan Saya tak begitu bagus. Dokter sudah mengklaim bahwa gerak terhebat bahkan olahraga yang bisa dan boleh Saya lakukan hanyalah 2 yakni berjalan kaki dan berendam. Bukan lari dan bukan renang. Itupun kalau Saya merasa lelah segera harus dihentikan karena ada kemungkinan Saya akan mengalami lelah berkepanjangan, pucat atau yang paling parah pingsan.

Ini bukan salah siapa - siapa. Ini murni bawaan Saya. Jadi Saya sejak awal sudah memberitahu kepada pihak panitia kalau Saya tidak bersedia untuk ikut sesi Amazing Race di awal kita berada di awal. Atau bahkan tidak ikut ke Bromo.



Itulah kenapa Saya akhirnya punya rombongan sendiri yang kebanyakan dikumpulkan dengan Bapak dan Ibu yang lansia atau memang sudah tak kuat untuk melakukan kegiatan yang berat.


10.00 WIB

Saya tidak sedih sebenarnya. Tapi malah Saya minta maaf. Karena Saya meminta tak ikut. Soalnya kalau Saya memaksa ikut, Saya pasti menghambat tim lain yang harus ikut Amazing Race, mengingat acara tersebut bertujuan memenuhi target berupa melaksanakan beberapa misi yang diselesaikan semua dengan cara berkeliling di Jatim Park 2 yang luas itu.


Maaf ya Guys, pembagian tim Amazing Race yang tentunya seru

Tapi sekali lagi Saya tidak sedih. Teman - teman banyak yang meghibur dan Saya pun foto - foto. Hal yang sangat menyenangkan.



Beruntung selalu dikelilingi oleh Sahabat - Sahabat Terbaik KAI

Inilah Tim Saya yang tak mengikuti Amazing Race. Masih Amazing kan?



15.30 WIB

Setelah acara semua selesai kita beranjak ke Hotel yang telah dipesan untuk kita istirahat. Hotelnya keren lho. Namanya Golden Tulip Holland Resort di Batu - Malang.


Suasana Lobby dan Pemandangan di belakang Kamar

Teman - teman pun relaks sebentar sebelum kita melangkah ke acara berikutnya. Kita sama sama berendam di kolam air hangat dan jangan lupa berfoto - foto.


Ruang kolam renang yang cozy

Segerrrrr kan?

Okay. Istirahat sudah cukup karena malam ini akan diadakan makan malam resmi oleh PT KAI dengan dress code batik untuk mendengar beberapa perkembangan yang ada oleh para pejabat PT KAI dan juga mencoba secara langsung pula bila ada kritik dari para Sahabat KAI tentang Situasi dan Kinerja PT. KAI.

Keren kan?

Karena sepengetahuan Saya jarang sekali ada satu lembaga atau institusi yang begitu terbukanya mau dikritik dan maju bersama dengan para penggunanya. Salut buat PT. KAI.


19.30 WIB



Tidak lupa Sumbang Suara

Suasana Tanya Jawab, Diskusi yang penuh keakraban demi kemajuan PT. KAI dan juga kita semua Sahabat KAI.

Malam berlalu, kami harus segera kembali ke kamar karena sekitar jam 10.30 WIB kami akan berangkat ke Bromo. Sebenarnya hati ini sudah mulai curiga. Cuma Saya yakinkan Saya baik - baik saja. Karena yang paling takutkan adalah Saya bakal kedinginan dan tak kuat.





Saya bawa tas ransel besar. Semua yang hangat sudah Saya bawa. Mulai dari kaos kaki tebal, celana rangkap, baju rangkap, jaket tebal, penutup kepala, muka dan telinga, dan sarung tangan rangkap pula. Segala balsem, penghangat, obat flu, semuanya sudah lengkap.

Saya merasa siap.


00.30 WIB

Setelah 2 jam berada di dalam mobil yang medannya terus menanjak dan malam kian dingin. Perubahan keadaan tubuh Saya mendadak menjadi kacau. Saya menjadi pusing, kepala belakang berat. Saya menguap terus menerus dan mengeluarkan air mata. Dada Saya terasa sesak, ancaman dingin sepertinya bisa saja melukai diri Saya.

Mobil yang mengantar rombongan besar kami berhenti untuk segera bertukar dengan mobil yang lebih kuat untuk medan pasir atau off road dan menjemput sebagian besar rombongan.

Saya tidak kuat.

Saya muntah.

Sambil gemetar, Saya bilang,
"Maaf. Saya tidak Kuat".

Seluruh penumpang di rombongan Saya, hening.




06.30 WIB

Tubuh Saya mendingan. Tidak sedingin yang dirasakan semalam. Suasana sepi bak kota mati. Belasan mobil yang diparkir ditinggal begitu saja oleh sang sopir. Tak terkunci. 

Saya terbangun karena pengen pipis. Semuanya lengang. Ruangan yang mengitari parkiran mobil juga ternyata bangunan kosong. Beberapa anjing tengah malas berjalan mengendus - endus. Sebuah pemandangan aneh yang jarang Saya temui kecuali di Bali. Jadi ingat di sini mayoritas adalah beragama Hindu Bromo.

Saya berjalan mencari toilet dan menjemur diri sesaat.

Terbersit adanya penyesalan kenapa Saya tak tinggal di hotel saja. Kejadian ini terulang lagi mirip dulu waktu Saya memaksa untuk naik ke Kawah Ijen. Saya tetap tidak kuat.

Setelah ke toilet Saya duduk menantang dan melahap sinar mentari. Masyarakat Bromo dengan selempangnya yang khas beberapa sudah mulai lalu lalang. Berbelanja mungkin.

Tiba - tiba Saya sadar. Saya tak boleh menyesal. Saya seharusnya bersyukur sudah sampai sejauh ini berusaha. Alarm tubuh semalam yang sukses memuntahkan isi perut seharusnya Saya syukuri sebagai peringatan bahwa Allah masih sayang sama Saya. Ada hakekat yang melarang Saya supaya menghindari dingin yang bisa jadi fatal kalau Saya paksakan.

Saya tersenyum.
Air mata menetes sedikit. Tak lagi tanda kecewa. Tapi tanda bersyukur.


Senyum lagi yuk!
Alhamdulillah.

Acara harus dilanjutkan. Saya tidak boleh mengecewakan pihak penyelenggara. Karena hari ini kita akan balik ke hotel karena malam nanti ada pesta besar - besaran untuk mengumumkan siapa yang terbaik dari lomba Amazing Race.

19.00 WIB

Dengan tema "A Night to Remember - Prom Night" Saya memang menyediakan diri untuk berdandan apik. Sebenarnya untuk membalas dan menghibur hati agar tak terlalu kecewa.





Di malam itu Saya juga gak terlalu bergabung dengan semua. Dulu Saya pernah kerja menjadi seorang penyanyi dan hampir tiap malam menghibur di beberapa tempat yang selalu hingar bingar. Di pikiran Saya, setiap Saya mendengar itu lagi, perasaan seperti kerja kembali datang dan menghantui.

Saya malah menyelinap dan foto fotoan sendiri (beberapa dibantu oleh mas Arif Pokto)




23.30 WIB

Malam belum berakhir. Batu semakin dingin tapi Saya sudah berjanji ingin bertemu dengan teman kuliah dulu. Untuk info, Saya dulu kuliah di Malang dan hampir tiap minggu Saya mampir ke Batu menginap di Sahabat Saya. Teman - teman pun ingin mencicipi Ketan Susu yang sangat terkenal itu.

Baiklah setelah pesta Prom selesai kita berpelesir ke pusat kota Batu di alun - alunnya.

Pertemuan tak terlupakan. Ketan durennya pun enak.


07.00 WIB

Saya terbangun dengan segar pagi ini. Alhamdulillah. Hari ini kita harus check out dari hotel. Jangan lupa sarapan di bawah.



Ruangan sangat lega. Golden Tulip Hotel bagus juga. Suasananya nyaman, permai damai dan juga tentu saja bersih. Terima kasih ya telah menerima kami dengan baik. Semoga kita berjodoh untuk kembali ke sini lagi.






11.00 WIB

Menjelang siang rombongan sudah siap diberangkatkan menuju ke Surabaya tapi sebelumnya kami jalan - jalan dulu ke Museum Angkut (bukan Angkot yaaa ...)

Jangan lupa makan siang dulu ... (Panitia sangat memperhatikan kondisi perut Saya supaya tidak kosong)

Alhamdulillah.



Jujur Saya agak lambat dalam pendekatan dengan teman. Tapi di penghujung acara Saya malah mulai akrab dengan beberapa peserta, karena memang tak dipisah berdasarkan grup atau tim lagi.

Yey. Saya punya banyak kenalan baru ....

Akhirnya Saya siap juga berkeliling sendiri di Museum Angkut.



Okay pemirsah,

Tampaknya itulah rangkaian mata acara Gathering Sahabat KAI dengan tema Expressive Journey kali ini. Karena setelah kita cukup berputar - putar di Museum Angkut kita harus segera naik bis menuju ke Surabaya lebih awal karena menghindari kemungkinan macet karena itu hari Minggu.

19.30 WIB




Banyak hal yang tak bisa diungkapkan di sini. Banyak rasa syukur yang tak terceritakan kalau mau tahu detail. Yang Saya tahu dan Saya rasakan sebuah kehormatan yang sangat besar untuk diundang sebagai salah satu Sahabat KAI. Bagi Saya tidak ada kritik yang sangat tajam untuk kereta kesayangan kita ini. Semuanya sudah menjadi lebih baik. Semuanya sekarang lebih teratur, bahkan Saya beberapa kali hampir terlambat karena kereta datang dan berangkat benar - benar tepat waktu. 

Jaga kepercayaan masyarakat. Karena tanpa pengguna, penyedia fasilitas tentu saja akan melompong. Tingkatkan terus prestasi yang pernah dan sudah ada. Jangan malu akan kritik dan terus perbaiki yang belum sempat. Teruslah menjadi transportasi idaman negeri ini hingga menyeluruh ke pelosok daerah Indonesia.

Salut buat pekerja - pekerja KAI yang diwarnai dengan anak muda yang penuh semangat dan kreatifitas.

Tidak salah jika perjalanan belasan jam naik kereta api selalu Saya sebut dengan Naik Kereta Bahagia!

Maju terus PT. KAI !

(Undang lagi kalau ada acara ya, asal tempatnya jangan ke gunung, Saya janji nggak muntah lagi).

Hahahaha.

Salam Budaya!





Komentar

  1. Wahhh, mantap kali dapet kesempatan jalan-jalan haratis bareng KAI, ntar klo ada lagi ajaklah

    BalasHapus
  2. PT. KAI sekarang beda banget dengan era 90-an. Sekarang super nyaman walau di kelas ekonomi pun.
    Terus berjaya PT KAI sebagai moda transportasi yg aman, nyaman, terjangkau dan berkelas.

    BalasHapus
  3. wahhh sangat nyaman dengan pelayanannya mas... sambutannya istimewa sekali... hehehehe #jejakbiru

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya sangat menyenangkan, semoga mendatang terpilih lagi

      Hapus
  4. detil bahget ceritanya, pasti berkesan naik kereta api ya. belum nyobain pergi jauh sama kereta api

    BalasHapus
  5. waktu akhir tahun 2016, aku juga pernah ke Malang bareng teman-teman kantor. Sepertinya seru nih gabung sama Sahabat KAI, caranya gimana yaa mas*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sering sering pake hastag #AyoNaikKereta dan mention mereka

      Hapus

Posting Komentar