Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Sanitasi Aman Hidup Sehat Nyaman


Salam Budaya.

Permasalahan Sanitasi tiba-tiba saja mencuat di permukaan saat Saya selalu mengunggah World Toilet Day tiap tahunnya.


Kenapa dengan toilet? Kenapa harus ada hari Toilet segala macam? Apa pentingnya toilet sih?

(ini pertanyaan yang mungkin orang akan tersenyum geli tapi jawabannya tak sesederhana itu)

Atau bagaimana hidup kita bila sehari ada tak ada toilet? Betapa sengsaranya kan? Nah, inilah yang sering kita lupakan. Toilet sebenarnya adalah salah satu fasilitas vital yang fatal kalau tidak tersedia di kehidupan kita sehari - harinya.

Sanitasi sendiri menurut Wikipedia

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).


Nah apakah semua orang paham? Apakah sanitasi kita aman? Ini yang dibahas dengan sesama blogger untuk menjadi pemahaman bersama betapa pentingnya Sanitasi Aman. USAID IUWASH PLUS dan PD PAL JAYA bekerja sama mengadakan kegiatan Kumpul Blogger dan Vlogger: ‘Sanitasi Aman Mulai Kapan?’ sebagai bagian dari upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat pentingnya sanitasi yang dikelola secara aman.

dengan menghadirkan narasumber
1. Ika Fransisca – Advisor Bidang Pemasaran dan Perubahan Perilaku USAID IUWASH PLUS
2. DR. Subekti SE.,MM – Direktur Utama PD PAL JAYA
3. Zaidah Umami – Bidang Kesehatan Lingkungan, Puskesmas Kecamatan Tebet


Program USAID Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS) adalah program berdurasi lima setengah tahun yang dirancang untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses air minum dan layanan sanitasi serta perbaikan perilaku higiene bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan. USAID IUWASH PLUS bekerja sama dengan instansi pemerintah, pihak swasta, LSM, kelompok masyarakat, dan mitra lainnya untuk mencapai hasil utama, yaitu:

1. Peningkatan sebanyak 1.100.000 juta penduduk perkotaan yang mendapatkan akses kualitas layanan air minum yang layak, di mana 500.000 di antaranya adalah penduduk dengan 40% tingkat kesejahteraan terendah dari total populasi (juga disebut sebagai “Bottom 40%” atau “B40”), kelompok rentan, atau provinsi-provinsi di wilayah timur Indonesia; dan

2. Peningkatan sebanyak 500.000 penduduk perkotaan yang mendapatkan layanan sanitasi aman. 

Untuk memastikan peningkatan akses terhadap layanan WASH secara berkelanjutan, USAID IUWASH PLUS berpegang pada hipotesis pembangunan yang berfokus pada penguatan sistem pemberian layanan, agar dapat menjangkau segmen penduduk yang paling miskin dan rentan secara lebih efektif. Untuk mencapai hal tersebut, program ini melakukan sejumlah kegiatan melalui empat komponen yang saling terkait, yaitu: 

1) meningkatkan layanan WASH rumah tangga; 

2) memperkuat kinerja kelembagaan WASH di tingkat kota; 

3) memperkuat lingkungan pembiayaan WASH; dan 

4) memajukan advokasi, koordinasi dan komunikasi WASH nasional. 

Untuk mendukung komponen-komponen tersebut, USAID IUWASH PLUS juga menjalankan Komponen Keberlanjutan dan Inovasi Lokal (LSIC) yang dirancang untuk mendorong inovasi WASH yang dapat memperkuat masyarakat, sektor swasta, pemerintah, dan penyedia layanan WASH.

Sedangkan PD PAL Jaya adalah perusahaan daerah milik Pemprov. DKI Jakarta yang bergerak di bidang: Jasa layanan pengelolaan air limbah sistem perpipaan, Jasa layanan pengelolaan air limbah sistem setempat, dan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT). Cakupan layanan PD PAL Jaya meliputi seluruh wilayah DKI Jakarta. Dengan diterbitkannya Perda 3 Tahun 2013 PD PAL Jaya mulai mengembangkan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (LLTT) yang sebelumnya dikelola Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta berdasarkan permintaan. 


Visi: Sebagai perusahaan yang kompeten dalam meningkatkan kualitas lingkungan fisik
kota dari dampak pencemaran air limbah 

Misi: Memberikan jasa pelayanan pengelolaan air limbah sistem perpipaan/sistem terpusat, sistem komunal, sistem setempat, sistem penyedotan air limbah tanki septik dan kegiatan pendukung lainnya seperti sistem air daur ulang, layanan pemeliharaan jaringan pipa air limbah gedung /sistem plumbing serta pengolahannya


Di pengantar Interaksi ini saja, Saya pribadi masih tidak percaya banyak hal yang merupakan pekerjaan rumah yang masih saja dianggap sepele bagi kita semua.

Pada tahun 2018, akses sanitasi ke toilet atau jamban mencapai lebih dari 74,5%, termasuk 7% sanitasi aman. Namun, pencapaian ini tidak dibarengi oleh penurunan penyakit diare dan stunting. Pada tahun 2018, rata-rata kejadian diare di Indonesia mencapai 7%, dan tingkat stunting masih di atas 30%. Dan pada tahun 2017, Kementerian Lingkungan Hidup menyatakan bahwa 75% sungai di Indonesia tercemar, 60% polutan disumbangkan oleh air limbah domestik yang tidak diolah.

Sanitasi aman merupakan sistem sanitasi yang memutus sumber pencemaran limbah domestik ke sumber air. Sanitasi aman mencakup penampungan air limbah domestik di tangki septik yang sesuai SNI, penyedotan/transportasi lumpur tinja sampai ke unit pengolahan, serta unit pengolahan limbah (IPLT) yang berfungsi. Program Cuci Tangan Pakai Sabun juga perlu diterapkan untuk memperbaiki tingkat kebersihan (higiene) masyarakat.


Nah, nah sudah jelas kan begitu pentingnya Sanitasi Aman itu?

Untuk lebih jelasnya kami mengadakan tinjauan langsung ke Kunjungan Lapangan ke Tebet Timur RW 08.



Untuk melihat kondisi nyata sanitasi di Tebet Timur daerah perkotaan. Kami bertemu dengan Bapak Wahyono seorang penduduk yang dengan kesadarannya sendiri telah membangun septictank dengan biaya dan kesadaran sendiri. Dengan 5 juta rupiah Beliau sadar kalau harga itu tidak sepadan dengan kemungkinan anak - anaknya bisa sakit dan tercemar oleh bakteri E Coli. Salut.


Kesadaran ini begitu penting karena masih banyak orang - orang di lingkungan yang langsung membuang kotoran langsung ke sungai tanpa melalui septictank.


Kami juga diberi realita bagaiman sebenarnya septictank juga harus secara berkala disedot atau dibersihkan untuk kebersihan dan kesehatan bersama.





Di akhir kunjungan kami mendatangi IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) Komunal Sehatkan Lingkungan Komunal di Tebet Timur. Sebuah prestasi dimana sekelompok orang telah secara sadar mengerti bagaimana fungsi septictank untuk kepentingan bersama.






Bahkan seorang Ibu bernama Wiwi berani mengeluarkan uang sejumlah 20 juta untuk membangun septictank dan IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah).

Akhir kata Sanitasi dengan pengelolaan baik ditandai dengan kemampuan orang untuk mengakses fasilitas toilet hieginis yang tidak dibagi dengan kotoran atau rumah tangga lain, terpisah dari kontak manusia, dan dibuang dengan aman sehingga melindungi lingkungan dari agen-agen penyakit yang mungkin tersebar. Manfaat sanitasi dapat diperoleh apabila seluruh pihak dapat mengakses sanitasi yang terkelola dengan aman.

Jadi teman - teman, mulai hari ini marilah kita bertanggungjawab dengan apa yang kita Masukkan ke dalam dan keluar tubuh kita yaaaa!

Selalu hidup sehat!


Salam Budaya!

#KapanSanitasiAman #HariToiletSedunia2019 #ToiletSehatSanitasiAman



Komentar