Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

CODING MUM 2018 - UPAYA MENARIK MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA



Salam Budaya.

Jakarta pagi ini lagi-lagi mencurahkan rintik hujannya yang ringan. Saya ingat hari ini sekali lagi menjadi perwakilan dari Blogger Mungil (Blomil) untuk menghadiri Press Conference - Coding Mum 2018 di Kolla - Space Sabang.

Banyak pertanyaan di kepala saya. Bukannya Coding itu "nulis kode-kode" gitu di Komputer biar bisa gimana-gimana? Terus hubungannya Mum itu apa? Mereka ngode-ngode in Mama mama gitu? Atau Mama ngajarin kita kode-kodean gitu?



Ssssh ... Hussh!

Ya udahlah yang penting datang dulu. Nanti kita cari dan gali informasi sebanyak-banyaknya.

Saya harus langsung cao Kolla.
(Ini juga Saya berpikiri keras, ini tempat apa ya? Semacam minuman bersodakah?)

Sssssh ... Hussssh!

Kolla - Suatu WorkSpace

Apakah sebenarnya workspace itu?

Workspace adalah suatu tempat (yang biasa berbayar) berupa ruang kerja untuk melakukan suatu aktivitas pekerjaan sesuai dengan bidang masing - masing orang. Di tempat ini pun biasanya kita akan disediakan pelbagai fasilitas yang membuat kita akan merasa nyaman untuk bekerja dan beraktivitas. Mirip seperti Kantor mini yang bisa kita sewa yang bisa saja per jam atau per hari.

Makanya mereka sebut diri KollaSpace yang websitenya bisa di cek di sini

Gambaran Ruang di dalam KollaSpace yang nyaman membuat kita bekerja dengan nyaman. (Dan dimana mana ada colokan itu yang paling penting saat ini)

Mereka juga punya beberapa aktivitas menarik yang terbentang sehingga semua orang dengan mudah mendapatkan informasi

Nah, salah satu tema acara yang mereka adalah Coding Mum 2018.
Dan memang seperti dugaan saya memang benar, Coding Mum adalah sebenarnya pelatihan pada ibu-ibu untuk belajar coding dan membuat website. Coding Mum ini sebenarnya telah dilaksanakan di tahun 2016 - 2017 dengan sasaran ibu - ibu rumah tangga dan buruh migran Indonesia di luar negeri.

Untuk websitenya lebih lanjut di sini




Nah, mulai tahun 2018 ini, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) yang telah bekerjasama dengan PT KOLABORASI IDE KREATIF menyelenggarakan serta memfasilitasi program pendidikan dan pelatihan untuk menghasilkan programmer sebagai alternatif profesi bagi para penyandang disabilitas. Program ini diberi Coding Mum Disabilitas.

Kerja Sama Coding Mum
Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari skenario besar  untuk mencapai sasaran strategis Bekraf dalam menyerap tenaga kerja dari sektor industri ekonomi kreatif hingga berjumlah hingga tujuh belas juta jiwa di tahun 2019. "Coding Mum Disabilitas diharapkan dapat lebih memberdayakan saudara-saudara kita yang karena satu dan lain hal mempunyai kemampuan yang berbeda. Program ini juga sekaligus untuk menjawab tantangan alert coder atau kekurangan tenaga programmer di Indonesia".

Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) RI sendiri adalah lembaga pemerintah non kementrian yang pertama kali dibentuk oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 26 Januari 2015. Berkraf RI memiliki tugas membantu Presiden dalam mengembangkan ekonomi kreatif khususnya untuk 16 subsektor, yaitu bidan aplikasi dan game developer, arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fashion, film animasi dan video, fotografi, kriya, kuliner, musik, penerbitan, periklanan, seni pertunjukan, seni rupa, televisi dan radio.

Badan ini memiliki enam deputi untuk mengurus 16 sub sektor ekonomi kreatif, yang terdiri dari Deputi Riset, Edukasi dan Pengembangan, Deputi Akses Permodalan, Deputi Infrastruktur, Deputi Pemasaran, Deputi Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual dan Regulasi, serta Deputi Hubungan Antara Lembaga dan Wilayah. 

"Kekurangan tenaga-tenaga programmer tersebut semakin terasa ketika ekonomi kreatif yang akan dikembangkan yakni akan bertransformasi ke digital. Dibutuhkan setidaknya 100 ribu programer handal untuk membangun 1000 start up yang berkualitas. Artinya, satu orang start up akan membutuhkan ratusan orang program untuk mendukung usahanya.

Kekurangan ini membuat perusahaan - perusahaan ekonomi kreatif berbasis teknologi yang sedang tumbuh di Indonesia harus mengimpor tenaga yang dibutuhkan dari India.

Ia juga menambahkan bahwa para penyandang disabilitas ini dinilai cocok untuk dilatih sebagai tenaga programer karena relatif pekerjaan ini tidak membutuhkan mobilitas aktifitas fisik yang tinggi. Pemrograman justru membutuhkan ketekunan para praktisinya untuk berkonsentrasi penuh dengan aktifitas fisik yang minim. Untuk alasan tersebut, para disabilitas dinilai cocok untuk bekerja sebagai programer.

Coding Mum Disabilitas rencananya akan dilaksanakan di Jakarta, Bandung , Semarang dan Surabaya. Kelas perdananya akan berlangsung dari tanggal 24 Pebruari - 3 Maret 2018 di KOLLA co-working di lantai 2 - Jalan KH Agus Salim No. 32B - Sabang - Menteng - Jakarta. Sebelumnya, program ini telah disosialisasikan pada tanggal 2 Pebruari 2018, yang bertujuan untuk mengumumkan rencana kegiatan serta merekrut calon mentor.

Materi pelatihan dalam program Coding Mum Difable diberikan oleh pengajar dari beberapa institusi pendidikan seperti Clevio, Dilo Mikti dan ProCode CG. Pelatihan diberikan dalam bentuk coaching yang dapat lebih mudah dimengerti dan diserap oleh para peserta. Pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan keahlian dalam mendesain serta teknik produksi yang menggunakan HTML dan Javascript.

Hasil dari kegiatan ini diharapkan para peserta dapat menjadi:


  1. Web Developer, pengembang web yang bekerja untuk perusahaan atau mendirikan perusahaan internet sendiri
  2. Internet Marketer, dengan tambahan materi internet marketing maka peserta dapat memilih alternative profesi sebagai internet marketer atau mengembangkan perusahaan internet sendiri.
Seperti diketahui, Coding Mum merupakan salah satu program unggulan dari Badan Ekonomi Kreatif. Pada tahun 2016, Coding Mum sebagai pelatihan bahasa pemrograman komputer untuk Ibu-Ibu Rumah Tangga, telah dilaksanakan di enam kota, masing - masing Jakarta, Surabaya, Bandung, Bogor, Malang dan Makassar.

Pada tahun 2017, kegiatan Coding Mum dikembangkan bukan hanya di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Di dalam negeri dilaksanakan lebih banyak di luar Jawa yakni di delapan kota masing-masing Jakarta, Bekasi, Medan, Yogyakarta, Tulungagung, Denpasar, Banda Aceh dan Belitung.

Di luar negeri, dengan bekerja sama lebih lanjut dengan PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk, Coding Mum dilaksanakan buat para buruh migran Indonesia masing - masing di Singapore, sebanyak tiga batch, Hongkong dua batch dan Malaysia satu batch. Coding Mum ditujukan buat para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Wanita, agar setelah pulang ke tanah air mereka bisa melakukan bisnis online dengan cara membuat halaman web sendiri. Dengan demikian mereka dapat bekerja pada lapangan pekerjaan baru dan sumber pendapatan baru yang memberi penghasilan lebih baik.

Pada tahun 2018 ini, Coding Mum untuk ibu-ibu rumah tangga di dalam negeri akan dilaksanakan di sepuluh kota masing-masing: Depok, Manado, Jayapura, Sorong, Pontianak, Samarinda, Kendari, Bandar Lampung, Palembang, Tanjung Pinang. Adapun di luar negeri, rencananya akan diadakan di enam negara masing-masing di Singapore, Malaysia, Hongkong, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.


Acara siang ini dibuka oleh persembahan anak anak berkebutuhan khusus yang bermain Djimbe dan menyemarakkan ruangan dan semangatnya membuat kita menghirup udara kebersyukuran.

Kemudian dilanjutkan dengan talkshow dengan para nara sumber.



Dari Kiri ke Kanan
Ferdiansyah (Mentor Disabilitas)
Abdur Rohim Boy Berawi (Deputi Riset Edukasi dan Pengembangan Bekraf)
Maristella Tri Haryanti (Head of Corporate Communication Bank Mandiri)
Issaac Sjahrir Djauhari J (Direktur Utama PT Jas Kapital)

Acara kali ini belum berakhir ya, guys, setelah meresmikan Coding Mum 2018, kita istirahat dulu. Sambil pelesir sebentar ke Kolla ini.




Tempatnya memang Cozy untuk duduk duduk atau bekerja
Tempat ditata sedimikian rupa hingga penyewa atau peserta merasa nyaman
Lha ini mah makan siang Sayaaaaa, kok diupload sih.
Mencoba keempukan Bantal-bantal Tersebar, dari Kiri ke Kanan
Saya (abaikan perut)
Indra Surya Hutapea (Search Engine Optimization Specialist)
Widya (ini perwakilan Blogger Mungil yang cukup keren)
dan
Mahdan Muqotirullah (CTO Tune Map)
Nah siapakah mereka?

Ngapain mereka ada di sini?


hap hap hap (suara saya menyelesaikan makan siang dengan lahap!)


Kita langsung ke undangan acara selanjutnya ya pemirsah. Masih di Kolla yang adem adem kuku ini.



Seru kan ini pastinya
Nah talkshow inspiratif ini punya tema berkarya tanpa batas di era digital bagi difabel dan juga pameran karya teman difabel. Talkshow ini mengundang beberapa anak muda yang punya keterbatasan fisik tapi sayapnya mengepak jauh ke seluruh alam ini.


Keempat orang hebat yang saya temui hari ini.
Oh, ya nyempil dikit, hari ini teman-teman dari Belajar Membatik juga hadir lho.


Seluruh karya yang ditampilkan di sini merupakan karya dari teman-teman disabilitas
Untuk tahu lebih lanjut mengenai mereka dan apa yang mereka perbuat, pemirsa bisa langsung ke situs mereka di sini

Nah kembali ke narasumber talkshow siapakah mereka ini, apakah yang sudah mereka raih dan perbuat untuk bangsa ini?



Nicky Claraentia
Nicky Claraentia adalah gadis yang merupakan Head of Bussiness Development di Thisable Enterprise.

Apakah Thisable Enterprise itu?

adalah sebuah social enterprise yang berdiri sejak tahun 2011 yang memiliki misi untuk memberdayakan disabilitas Indonesia secara ekonomi di dunia tenaga kerja.
Thisable Enterprise didirikan oleh Angkie Yudistia yang juga seorang penyandang tuli.

Nicky, lulusan Psikologi dari Universitas Tarumanegara ini menjadi salah satu contoh dan tauladan salah satu penyandang disabilitas yang sukses.






Ia sempat merasa down di waktu kecil karena teman-temannya selalu memanggilnya dengan 'kaki boneka', tapi sewaktu SMA rasa kepercayaan dirinya mulai tumbuh dan menjadi salah satu gadis yang terus dan yakin bahwa kekurangannya tak pernah menjadi penghambat dirinya.


Berikutnya adalah Indra Surya Hutapea yang juga pernah merasakah halangan berupa sulitnya lapangan pekerjaan bagi difabel yang akhirnya membuat dia justru melihat peluang lain dengan memanfaatkan teknologi digital.











Penjelasan singkat apakah SEO itu dan apakah kegunaannya.
Wah. wah. Wah.

Bener-bener [speechless]


Belum lagi pemuda yang satu ini bikin saya merinding karena benar-benar sangat berjasa bagi kaum tuna netra.







'
Lalu apakah sebenarnya Tune Map itu?



Tune Map adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan para pejalan kaki untuk jadi pendukung digital bagi para tuna netra.


Untuk lebih lengkapnya Tune Map segera akan diunduh di Google Play di sini


Terakhir tapi sama - sama istimewanya adalah seorang seniman yang mendapatkan musibah hingga harus kehilangan fungsi separuh tubuhnya.


Art Rodhi yang punya nama asli Rodhi Mahrfur



Salah satu berita dari Art Rodhi bisa di baca di sini


Aslinya diskusi semua narasumber ini begitu asyik, karena mereka bisa meyakinkan bahwa kelabunya dunia ini masih bisa kita lihat dari sudut pandang yang lebih berwarna. Seru, penuh dengan candaan tanpa ada rasa baper.



Saya dengan semangat membaja juga tak melewatkan kesempatan untuk bertanya

Tapi sekali lagi waktu membatasi kami untuk beramah tamah, walaupun banyak sekali masalah dan pertanyaan yang masih mengganjal di hati.


Kesimpulan yang Saya sore hari ini sebenarnya cukup telak. Saya kalah jauh dari nara sumber ini. Saya masih belum melakukan cukup banyak bagi negeri ini. Semoga laporan Saya yang seadanya ini cukup membuat pemirsah, cukup tahu masih banyak pekerjaan rumah yang bila kita tidak semangat untuk menyelesaikannya, ternyata di belahan waktu dan tempat lain, ada banyak orang yang punya keterbatasan telah berbuat jauh dari apa yang kita bayangkan.


Saya jadi ingat kalimat berikut




Sekali lagi tiada manusia sempurna. Semua berupaya dan beribadah menuju ke jalanNya.


Salam Budaya.

Komentar