Menjamu Di Amerika

Salam Budaya!

Tiap kamis sore, Saya beserta Komunitas Tarot Jakarta ngumpul di suatu tempat bernama "Suwe Ora Jamu" (bahasa Indonesianya : Lama Tidak (minum Jamu)). Sebuah tempat yang memang menyajikan menu Jamu yang menjadi jagoan dalam jualannya. Kami mengadakan kerja sama setahun ini untuk menjadi tempat pertama di mana pengunjung bisa rileks dibaca Tarot sambil menikmati Jamu.



Salah satu menu dari Suwe Ora Jamu (dari Suwe Ora Jamu)

Dan percaya atau tidak, setiap Saya naik Grab Car menuju ke sana, semua Sopir hanya melakukan 2 hal:

Satu. Mengajukan pertanyaan ini:

"Beneran di sana memang bisa minum jamu, mas?

Dua. Langsung menyanyi (biasanya dilakukan oleh orang Jawa yang paham kalau itu memang salah satu judul lagu yang terkenal).


Saya tersenyum kalau membayangkan itu. Sekaligus miris. Seberapa banyak sih sekarang anak muda atau remaja tahu kegunaan atau manfaat Jamu? Ada kemungkinan juga hanya dua hal yang terlintas di pikiran mereka bila mendengar kata Jamu. Pasti kalau nggak Mbok Mbok (tua atau penjual) dan PAHIT.

Jamu sendiri menurut lama WIKIPEDIA adalah

sebutan untuk obat tradisional dari Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan herba atau herbal.

Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau tangkur buaya. Seringkali kuning telur ayam kampung juga dipergunakan untuk tambahan campuran pada jamu gendong.

Jenis Jenis Jamu yang Dijual di Suwe Ora Jamu


Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya lebih dapat ditoleransi peminumnya. Bahkan ada pula jamu yang ditambah dengan anggur. Selain sebagai pengurang rasa pahit, anggur juga berfungsi untuk menghangatkan tubuh.

Lalu bagaimanakah kelanjutannya bagi anak muda? Apa sebenarnya mereka mulai lupa dan tidak mau tahu tentang Jamu dan masa depannya yang sebenarnya merupakan akar dari budaya kita sendiri?

Beruntunglah itu tidak sepenuhnya benar. Alhamdulillah.



Ternyata Saya dapat kabar bahwa para mahasiswa Indonesia di Philadelphia, Amerika Serikat yang tergabung dalam PERMIAS (Perhimpunan Mahasiswa Indonesia-Amerika Serikat) Philadelphia mengadakan acara yang dibuat untuk memperkenalkan kembali Tradisi Minum Jamu kepada generasi milenial Indonesia di Amerika Serikat serta komunitas Internasional di negara Paman Sam sekaligus untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 74. PERMIAS Philadelphia menyelenggarakan sebuah workshop bertema “SUWE ORA JAMU: celebrating “Jamu” as a new lifestyle for the young generation” berkolaborasi dengan brand lokal Suwe Ora Jamu dibawah pimpinan Ibu Nova Dewi (pendiri brand Suwe Ora Jamu) yang diselenggarakan pada Minggu, 8 September 2019 di Café Square One, Philadelphia.


Nah jadi penasaran nih siapa yang berada di balik semua ini?

Adalah seorang Audrey Tirtaguna sebagai Public Relation PERMIAS Philadelphia sekaligus inisiator acara ini. 

Mbak Nova (pemilik Suwe Ora Jamu) beserta Audrey Tirtaguna

Menurut dia Jamu sebagai minuman herbal tradisional Indonesia yang kurang populer di kalangan generasi milenial, oleh brand Suwe Ora Jamu dikemas menjadi minuman yang menyegarkan dan disukai oleh anak muda tanpa mengurangi khasiatnya.

Saya terkesan dengan brand Suwe Ora Jamu yang saat ini sedang happening dan giat mempromosikan produknya di berbagai penjuru Indonesia bahkan sampai ke mancanegara. Dan kebetulan pada bulan September 2019 ini pendiri Suwe Ora Jamu, Ibu Nova Dewi punya kesempatan mengunjungi Amerika Serikat sehingga sungguh apresiasi yang luar biasa buat kami sebagai pengurus PERMIAS Philadelphia ketika Ibu Nova berkenan bekerja sama dengan kami untuk bersama-sama memperkenalkan jamu dengan membuat workshop tentang jamu hingga proses pembuatannya. Selain komunitas Indonesia di Philadelphia, kami juga mengundang rekan-rekan mahasiswa dan komunitas Indonesia di kota-kota sekitar seperti New York, New Jersey dan Washington DC.” ujar Audrey.

Dalam acara tersebut diadakan jamu tester, presentasi dan tanya jawab tentang sejarah dan perkembangan jamu, demo pembuatan jamu dari bahan-bahan yang bisa ditemui sehari-hari serta yang paling menarik adalah jamu workshop (praktek singkat pembuatan jamu) yang dapat diikuti para pengunjung.


Jamu yang merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah seharusnya dilestarikan adalah akar budaya penting dalam kebudayaan Indonesia. Jamu sudah rutin dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak dulu sebagai minuman kesehatan maupun penyegar tubuh. Popularitas nya terkalahkan oleh budaya Indonesia lain yang banyak digemari seperti batik, kuliner, kopi, tarian dll. Potensi jamu Indonesia memiliki tiga aspek manfaat yaitu: Kesehatan, Ekonomi dan Sosial Budaya. Audrey menyampaikan harapannya dengan adanya acara ini, jamu dapat diperkenalkan kembali secara komprehensif. Ia yakin konsep Suwe Ora Jamu sebagai jamu kaum milenial dapat merebut hati dan selera generasi muda sekaligus melestarikan jamu Indonesia.



PERMIAS Philadelphia yang saat ini memiliki 4 orang pengurus utama yaitu Gracelynn Soesanto (Ketua), Bianca Goenawan (Wakil Ketua), Rahelita Haryono (Project Manager) dan Audrey Tirtaguna (Public Relations) memiliki harapan agar PERMIAS Philadelphia selain sebagai wadah kreatifitas mahasiswa Indonesia di Philadelphia juga mampu merepresentasikan generasi muda Indonesia yang maju di era digital milenial sekaligus  bisa mengangkat dan memperkenalkan budaya Indonesia yang kaya ke masyarakat internasional terutama di Amerika Serikat.

Kanan ke kiri_ Bianca Goenawan (Wakil Ketua) Gracelynn Soesanto (Ketua) Audrey Tirtaguna (Public Relations) Nova Dewi (Founder Suwe Ora Jamu) (1)

“Sebagai generasi muda yang tinggal jauh dari tanah air, sudah sepatutnya kita bangga membawakan budaya kita yang kaya dan luar biasa. Mampu menghargai budaya bangsa berarti kita mampu menghargai diri kita sendiri. Saya dan para pengurus Permias Philadelphia tentunya berharap untuk terus bisa melestarikan aspek budaya Indonesia yang lainnya di kota Philadelphia, termasuk karya film, musik dan lain-lain. Untuk kami, mempromosikan budaya Indonesia itu penting, baik untuk masyarakat Indonesia sendiri di Amerika maupun kepada masyarakat internasional,” ujar Gracelynn.



Secara pribadi Saya bangga sekaligus malu. Karena apa yang mereka lakukan, belum banyak kita tangkap menjadi hal yang penting bagi sebagian anak muda di negeri kita sendiri.

Harapan Saya semoga setelah ada pelatihan ini akan lebih memicu generasi mendatang untuk lebih mencintai, menghargai, melestariakan, menumbuhkembangkan JAMU.

Saya tersentak sedikit karena rasa kecut dari Kunir Asem yang Saya pesan beberapa menit lalu. Tiba -tiba mbak Nova sang pemilik Suwe Ora Jamu datang. Senyumnya yang khas menyapa saya dengan lembut,

"Sudah minum Jamu mas?"

Saya mengangguk halus. Dari kejauhan irama keroncong lamat-lamat terdengar menyamankan.


Komentar

  1. Jadi pengen njamu, mas. Aku beberapa kali lewat depan Suwe Ora Jamu yang di Petogogan tapi tak pernah mampir 😑 Melihat Audrey yang segitunya, saya jadi merasa segini doang 😒

    BalasHapus

Posting Komentar