MERESENSI DAN MENSINOPSIS FILM ALA SAYA

Ferdinand. Mempertaruhkan Kejantanan dengan Sisi Feminin Kita





Salam Budaya!

Ferdinand menceritakan Seekor Banteng yang punya hati yang penuh dengan cinta. Setelah dituduh menjadi seekor binatang yang buas, ia ditangkap dan dipisahkan dari rumah tercintanya. Dengan semangat membaja untuk kembali ke keluarganya, ia menggalang teman-temannya yang pada awalnya tak akur untuk membantunya dan melewati petualangan yang seru. Berlatar belakang di Spanyol, Film ini mengajarkan untuk tidak mudah untuk menilai Banteng dari penampilan atau fisiknya saja.

Diproduksi oleh Blue Sky dan Carlos Sadanha, Sutradara film "Rio" dan terinspirasi dari buku "The Story of Ferdinand" oleh Munro Leaf dan Robert Lawson. Film ini dibintangi oleh John Cena sebagai Ferdinand.

Nah, Nah.




Secara sekilas film ini penuh warna dan penuh makna. Sangatlah dikampanyekan oleh trailer di atas kalau sebenarnya, Ferdinand adalah banteng yang sangat umum dikenal binatang yang sangat bengis, kasar, pemarah, sering membunuh matador dan tanpa kompromi. Sebaliknya walaupun badannya besar, gempal dan hitam, ia adalah seekor banteng yang mencintai 'cinta', mendambakan keluarga, menghargai mahluk hidup lain macam bunga dan kelinci yang lemah dan tak berdaya, dan menyukai keindahan alam bebas yang khas baunya.

Sebuah pendidikan yang imbang buat kita semua, adakah di sisi kita yang jantan ada sisi kasih. Jangan tersinggung, kalau sebagian besar orang juga telah terlanjur mengkotak kotakkan bahwa seakan akan kebengisan itu maskulin dan sebaliknya kasih sayang atau cinta itu feminin. 

Sebenarnya tidak begitu, cinta sendiri juga bisa berwujud di maskulin dan feminin. Atau malah sebenarnya itu hanya asumsi pikiran kita sendiri. Ciptaan pikiran manusia sendiri. Karena seperti yang sudah dibayangkan selama nonton film ini, kalau apapun yang terjadi dengan Ferdinand, ia akan tetap Ferdinand. Ia mampu menari tapi juga gagah berani membela temannya dengan cara yang cukup membahayakan. Ia memahami ketakutan teman-temannya tapi juga menjadi pembangkit semangat bagi teman-temannya.

Inilah namanya keseimbangan. Tak usah bingung. Sebenarnya semua ada pada diri kita masing-masing. Cuma kita akan menjadi orang yang berbeda-beda karena takarannya pun berbeda-beda. Yang penting kita bisa saling menghormati, saling menghargai dan kita harus siap menjadi teman yang bisa menerima semua orang dengan segala kekurangan dan kelebihan masing - masing.

Film ini menerima nominasi Golden Globe Awards 2018 untuk Animasi Terbaik dan harus bersaing ketat dengan animasi lain seperti The Boss Baby, The Breadwinner, Coco, dan Loving Vincent.

Home oleh Nick Jonas


Untuk nominasi kedua adalah Lagu Soundtrack terbaik dan harus bersaing ketat pula dengan

"Mighty River" (Mudbound), "Remember Me" (Coco), "The Star" (The Star), "This Is Me" (The Greatest Showman).

Jadi mari ajak saudara, teman, keluarga, pacar, tetangga untuk melihat bareng-bareng kebaikan hati dari Ferdinand, ok?


Salam Budaya!



Komentar

Posting Komentar