Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

KALAU KITA BISA BERSATU KENAPA HARUS TERPECAH BELAH

HIPNOSIS - MAGICIAN - MENTALIS - TAROT READER
AKHIRNYA BERSINERGI

Undangan dari teman - teman Mindonesia Chapter DKI dengan Dress Code : No Black Dress
Salam Budaya!

Pertama-tama sebenarnya saya pribadi harus berterima kasih pada yang namanya Fred alias Gonza yang sekarang sedang melaksanakan misi penting di Papua sana. Dialah yang pertama kali melontarkan undangan atas undangan Indra Frenos serta obrolan di message Facebook dengan Rendy Chow bahwa Komunitas Tarot Jakarta akan diundang di acara teman-teman Magician.

Dari kiri ke kanan - Fred (Gonza PapaZombie) - Indra Frenos dan Rendy J Chow
Tanpa obrolan singkat kami, sejarah ini takkan terukir. Lebay, nggak sih?

Benar-benar tidaklah, karena menurut catatan saya sejak menginjak di ranah Jakarta, Ibukota kita yang benar-benar kejam ini, tahun 2007, susah sekali untuk mengajak kami duduk bareng, bersekutu, berdamai dan ngobrol face to face, bahkan bisa sharing segala sesuatu.

Dulu kami telah dilambangkan sebagai kucing dan hamster (saya gak umpamain anjing ya, takut nanti ada yang tersinggung), maksud saya kita sama-sama lucu, sama sama menarik tapi belum akur. Sana nuduh kita begitu, kita nuduh sana begini. Sampai suatu hari saya pribadi menyerah. Apakah benar magician, hipnosis, mentalis dan tarot reader tak bisa bersatu?

Jawaban saya hari ini, 12 Januari 2018 ternyata salah. Kami bisa.

Kedai Taakis - Kemang Raya 130D - Tempat Sejarah ini Tertoreh
Di kedai Taakis (saya yakin ini adalah bahasa walikan Malang, yang merupakan kebalikan dari kata Sikaat) di daerah Kemang Raya 130 D, kami akhirnya bisa berkumpul dan bersenda menyatukan tekad untuk meniadakan batas antara kita.

Bahkan Indra Frenos, sang Tuan Rumah menyatakan, kita sebenarnya Ular (gimana kalau kali lain mengumpakan binatangnya Naga biar sedikit eksostis, - red) yang berkepala 3. Klaimnya sama tapi outputnya beda. Tarot Reader ke arah konseling, Hipno ke arah Healing dan Magician (Mentalist) ke arah entertain atau menghibur.

Sedap.

Lama saya menunggu kalimat itu.

Alhamdulillah.

Kiri dari paling atas Omka, Robi, Rendy, Citra. Tengah - mas Atta sebagai perwakilan Eye Management dan Kanan teman-teman dari berbagai daerah dan perwakilan aplikasi sebagai tamu
Nah sebenarnya apakah yang menjadi benang merah dari kesinergian kami?

Salah satu yang coba saya terangkan tadi malam di depan teman-teman, sebenarnya kita terkait dengan salah satu teknik yang disebut COLD READING

Sedikit menjembatani dengan menerangkan COLD READING.

Menurut pengertian Wikipedia

COLD READING adalah satu set teknik yang digunakan oleh Mentalist, Paranormal, Fortune Teller (Termasuk Tarot Reader), Ilusionis (Pembaca Pikiran) bahkan para Scammer (penipu) yang seakan-akan para reader di atas mengetahui lebih banyak atas klien atau orang yang dibaca.
Tanpa pengetahuan sebelumnya, reader yang menggunakan Cold Reading ini secara mudah dan cepat mengetahui info atau data hanya dengan menganalisa dan mengamati dari orang yang dibaca atau klien, baik dari bahasa tubuh, umur, cara berpakaian atau fashion, gaya rambut, jenis kelamin, orientasi seksual, agama, ras, etnis, tingkat pendidikan, gaya berbicara, latar belakang suku dll. Cold Reading sebenarnya merupakan tebakan tingkat tinggi, dan apakah sang klien atau yang dibaca akan mengiyakan atas leading yang diberikan oleh sang pembaca (reader), kemungkinan menekankan atau memaksa bahkan menjadi hal yang biasa kalau misalkan reader harus dengan cepat mengalihkan kalau ternyata tebakannya salah. 

Secara khusus, saya sebagai perwakilan Komunitas Tarot Jakarta, ini perlu pengamatan dan analisa serta latihan berulang-ulang, karena bisa jadi kita kurang akurat kalau kita kurang jeli dalam menyimpulkan suatu hal. Cuma kalau memang kita berhasil satu kata yang biasanya kita dapatkan. Kita adalah orang SAKTI. Padahal yang SAKTI itu ya cuma Kera.

Hanyalah dia yang terkenal sakti
Setelah kita menikmati beberapa suguhan atraksi dari para mentalis handal dan juga Give Away dari mas Arif Hidayat (beliau bawa bukut Tarot, Mentalist dan Hipnosis), suasana makin gayeng, akrab dan penuh sorak sorai.

Suguhan Hebat dari Teman Teman Magician (Mentalist)
Akhirnya waktu jualah yang membuat saya dan teman undur diri. Karena masih banyak pekerjaan. Saya juga flu yang penting sudah saya tekankan, "Kita Damai dan Takkan Lagi ada Perpecahan".

Sering ketemu tapi gak pernah foto, terima kasih juga buat mas Denny Darko udah berkunjung
Bersama Teman-teman Hebat, dari kiri ke kanan: Lee, Gie, Indra Frenos, Arif Wicaksono dan Rendy J Chow
Sekali lagi selamat, salut dan sukses terus buat Mindonesia Chapter DKI.



Dan sebagai perwakilan Komunitas Tarot Jakarta. Semoga kerja sama dan sharing kita terus dan menjadi contoh yang baik bagi Komunitas yang lainnya. Aamiiin.


Salam Budaya!

Komentar