Kekeuh Yang Menginspirasi - Renungan Film 'Bunda - Cinta 2 Kodi'

Kekeuh Yang Menginspirasi - Renungan Film 'Bunda - Cinta 2 Kodi'



Salam Budaya

Dari berjuta kemungkinan cerita di dunia ini - yang bisa diangkat ke dalam film, kita, khususnya Saya, selalu tertarik pada yang namanya kisah hidup manusia apalagi bila kisah itu adalah sebuah kisah inspiratif dan berdasarkan kisah nyata. Liku - liku perjuangan seseorang akan selalu bisa menjadi cermin instrospeksi kita, bahkan meninggalkan rasa malu yang positif, atas apa yang sudah kita lakukan dan kerjakan selama ini. Apakah kita sudah cukup keras dalam memperjuangkan apa yang kita inginkan (Baca: kekeuh) ? Atau kita ini hanyalah seonggok mahluk pemalas yang berani-beraninya hanya sekedar menikmati apa yang sudah dibentangkan Allah di hadapan kita?

Siang ini saya datang dengan rasa ngantuk yang luar biasa, dan dengan rasa pesimis berpikir, apakah Bunda di sebuah film Perempuan mampu membuat saya merasakan hal  - hal yang tersebut di atas?

Saya salah. 

Untungnya dan Alhamdulilahnya, Blogger Mungil (Blomil) yang memang sebagian ibu-ibu telah menyeret saya ke realita sebenarnyanya bahwa inilah kisah yang tak jauh dari kehidupan kita sehari-hari. Pihak film mengadakan Nonton Bareng dengan Blogger dan Awak Pers di XXI Epicentrum di Kuningan Jakarta Selatan.

Poster Bunda yang Apik, Anggun dan Tertata secara Desain

BUNDA, KISAH CINTA DUA KODI

"Tidak mudah menjadi wanita sukses dalam berbisnis, apalagi dia seorang muslimah"

Film ini bercerita tentang perjuangan seorang perempuan bernama Tika (diperankan secara apik oleh Acha Septriasa) yang berjuang keras menyelamatkan kehidupan keluarga dan rumah tangganya demi sebuah harapan, impian dan cintaya kepada suami dan anak-anaknya.

Keberanian untuk memulai sebuah bisnis baju muslim anak - sesuatu yang belum ia pahami sama sekali, serta keberanian menerima kenyataan pahit bahwa suami yang selama ini menjadi teladan dan tulang punggung keluarga memutuskan menjadi ayah rumah tangga dan mengikuti permintaan terakhir sang ibu untuk menikah lagi dengan wanita pilihan ibunya. (diperankan oleh Ario Bayu yang mempesona). Perjuangannya tak hanya mempertahankan kelangsungan hidup keluarga, tapi juga mengembalikan cinta keluarga kepadanya.


Setidaknya itulah Sinopsis yang saya baca. Dan saya masih penasaran. Siapa wanita ini. Okay lebih lanjut saya nggosip dulu dengan ibu-ibu Blogger Mungil.

Rame - Rame Nonton Bareng dengan Blogger Mungil. Saya Mungilnya dimana ya? Hehehe
Saya benar-benar bertanya. Yang difilmkan ini nyata?

Mbak dan Ibu yang di sekitar Saya dengan semangat menjawab, Ya Mas, Beliaunya itu Bunda Ika Kartika Pemilik Keke Busana.

[Speechless]
(pura - pura mengeluarkan bunyi "O" supaya dianggap mengerti padahal langsung browsing)

Logo Keke Busana
Bunda Ika Kartika karakter yang ditokohkan Acha dan Hasil Koleksi yang beliau Rancang dan Jual 

Wow, dia orang hebat.
(tuh kan jadi malu sendiri)

Film karya Ali Eunoia dengan Bobby Prasetyo dan diproduksi oleh Inspira PIctures ini telah melalui proses panjang dalam pengerjaannya selama 10 bulan dan sudah diumumkan ke media sejak 4 Maret 2017 di Djakarta Theater Ballroom. 
Terinspirasi dari Bunda Ika Kartika yang dalam membangun usaha dan keluarga dan diangkat dari novel Asma Nadia berjudul "CINTA DUA KODI"

Sebelum diangkat ke layar lebar, cerita "Cinta 2 Kodi" ini sempat dibuat versi dokumenternya. Menghidupkan dan mengembangkan ke Layar Lebar menjadi tantangan bagi kedua sutradara itu sekaligus dibantu supervisi produksi Avesina Soebli dan Yadi Sugandi sebagai director of photography.

Hasilnya, kiranya nanti pembaca blog ini harusnya nonton sendiri karena menuru Bobby Prasetyo,
"Banya hal menarik dari cerita dalam film ini, terutama bagi saya adalah nilai-nilai Woman Empowertmentnya. Tokoh utama kita adalah seorang pejuang mimpi sekaligus ibu dan seorang istri. (Bisa dibayangkan betapa komplitnya - red). Saya percaya semua orang akan merasa related dengan para tokoh dan permasalahan di sini. Karena ini film tentang keluarga Indonesia. Ini film yang bercerita tentang problematika keluarga kita. Tentang Ibu dan Ayah kita."

Okay cukup. Jangan membuat air mata ini mengambang. Ini pasti penuh pergolakan emosi.

Nonton ya, Guys!

Nonton Bareng ya Harus Bareng-Bareng


Jajaran Akting yang Tak Perlu Diragukan Lagi. Kekuatan Kakak Adik Arina Mindhisa dan Shaquilla Nugraha
Inggrid Wijanarko dan Ketabahan seorang Suami Ario Bayu

Perwakilan Wanita Tangguh dari Berbagai Kalangan Acha Septriasa dan yang Berperan Sebagai Boss, Wulan Guritno
Jadi intinya Bunda Ika Kartika ini telah membuktikan pada kita, pada kehidupan nyata, bahwa apa yang dia lakukan untuk keluarganya adalah bukti kekeraskepalaanya yang positif. Kekekeuhannya yang inspiratif. Sesuatu yang zaman now, harusnya menjadi pelajaran penting bagi makanan otak dan hati kita.

Banyak hal yang bisa kita petik dari Film ini, tapi tentu saja kita harus sabar karena film ini baru akan tayang di tanggal 8 Februari 2018. Untuk benar - benar tahu apa yang sebenarnya menjadi beban seorang Ika Kartika, perjuangan apa yang dia terapkan ke anak-anak demi cintanya pada keluarganya? 

Penasaran kan? Hehehe

Sedikit bocoran kalau 2 kodi dalam judul adalah awal mula perjuangan Bunda Ika Kartika yang memang hanya punya modal segitu untuk memulai usahanya.

Well, Suasana beranjak sore. Jumpa pers yang diadakan di Alegro KTV jadi ramai karena semua kru, pemain dan pers sudah kumpul untuk mengadakan tanya jawab dan menandakan bahwa film merupakan perwujudan "kerja keras" ini juga membawa atmosfir kerja keras juga para insan perfilman dalan mewujudkannya.


Seperti yang saya bilang dan label Bunda Ika Kartika katakan, kalau Anda Kekeuh bisa, kenapa tidak?
(Saya hampir putus asa pengen foto dengan mbak Acha karena antri dan penuh sesak, tapi saya kekeuh)

Terima Kasih Fotonya Mbak Acha.

Mari kita BerbudiDaya Budaya!
Salam Darma!


Komentar

  1. Semangatnya, ketegasannya, ketekunan dan cara kerjanya bisa menginpirasi ibu-ibu jaman now, Subhanallah bunda tika.

    BalasHapus
  2. Tertarik dengan kisah hidup seseorang, iya itu bener banget. Filmnya semacam memberi motivasi ke para wanita.

    BalasHapus

Posting Komentar