Film "Guru Ngaji" - Tanda Hati pada Guru Mengaji

Poster Resmi
Salam Budaya.

Ingatan Saya kembali ke kelas 4 SD sekitar tahun 1984. Ketika Saya masih menjadi anak yang sangat sibuk menjadi anak yang sibuk dan berprestasi. Waktu sekolah harus menjadi anak dengan nilai dan rapor yang memuaskan, usai sekolah harus menjadi anak penghapal Bunga Rampai, Butir Butir Pancasila dan UUD 1945 untuk persiapan Cerdas Cermat Umum dan Khusus P4. Teng jam 2, harus siap dijemput untuk les lukis di Pak Ketut. Jam 4 sore harus sudah duduk manis untuk menghadapi les privat pelajaran bersama Pak Adi dan yang paling menjemukan dan melelahkan di rangkaian seharian adalah bertemu dengan Ibu Binti, selepas Maghrib, untuk mengaji.

Kalau diingat-ingat sebenarnya, perasaan bersalah Saya yang paling besar, karena di jam seperti itu rasa mengantuk dan malas sudah menyerang, melihat huruf-huruf arab saja terasa blur karena lelah melanda.

Apa efeknya bagi Ibu Binti, guru ngaji Saya?

Hampir tidak ada. Beliau adalah sosok yang tetap sabar tapi tetap tegas. Dia yang punya ilmu yang luas, melafalkan ayat-ayat Allah dengan nada yang bagus. Tiada lelah menghadapi Saya yang kadang udah mulai muak menghadapi hari. Bukan karena tidak suka mengaji atau malas atau nakal, tapi memang rasa capek beraktivitas dari pagi.

Kenapa Ibu Binti tetap baik dan sabar. Entah. Sepertinya kadang, Guru Mengaji selalu digambarkan seperti itu. Baik. Menurut. Berpenghasilan sederhana dan selalu tersenyum.

Ya, Allah, Ibu Binti. Saya kok jadi merasa berdosa dan banyak celanya di mata Ibu. Sok Mengantuk lah, pura-pura sakit, bolos lah, atau malah berusaha tidak membuka kunci pintu kalau beliau datang.

Subhanallah.

Apalagi Saya tidak begitu mengenal beliau. Siapa beliau sebenarnya? Dimanakah beliau sekarang? Apa yang sudah saya balas sebagai jasa beliau mengajari Saya membaca Al Qur'an?

Hal itu terus terlintas di pikiran Saya waktu naik Grab bike memenuhi undangan Chanex Ridhall untuk peluncuran film "Guru Ngaji" mewakili Blogger Mungil (BloMil).

Seperti biasa, macet, hujan menjadi menu utama menuju ke Hotel Ambhara.

Sepertinya terlambat nih, kena hambat pembangunan baru Stasiun Sisingamangaraja
Oh, ya. Film ini nantinya tayang serentak tanggal 22 Maret 2018. Selain hiburan ternyata film ini membawa misi sebagai salah satu perhatian Chanex Ridhall Pictures kepada seluruh Guru Ngaji di Indonesia atas jasanya yang telah diberikan.

Chanex Ridhall Pictures sendiri adalah Perusahaan Film yang berbasi di Jakarta yang hingga kini telah terlibat dalam pembuatan enam film antara lain Stay With Me, Iqro, Bukaan 8, Jejak Dedari dan Lelawa. Rosa Rai Djalal tidak sengaja jatuh ke dunia film, akan tetapi ia justru jatuh cinta kepada dunia perfilman dan mendirikan Chanex Ridhall Pictures sebagai bagian dari harapannya untuk turut memajukan industri kreatif di Indonesia. Melalui film, Rosa merasa b isa membagikan berbagai pesan karena bentuk komunikasi yang sangat efektif dan bisa dinikmati semua kalangan, karena film adalah bahasa universal yang bisa diterima oleh semua orang.

Beberapa karya dari Chanex Ridhall Pictures


Akhirnya bisa nyampai ke hotel dan dalam keadaan kering.
Undangan dari media, blogger dan pemerhati sudah datang menikmati makanan terlebih dahulu dan langsung menuju ballroom tempat launching berada.

Para undangan yang cermat menghadiri undangan
Di film ini juga Bank bjb sebagai sponsor akan memberikan apresiasi kepada Guru Ngaji di Indonesia dengan memberikan 25 Paket Umroh dan 100 tabungan Bank bjb.

Rencananya 25 paket umrah dan 100 tabungan tersebut akan diberikan pada para Guru Ngaji pilihan penonton. Mereka mengajak setiap penonton film 'Guru Ngaji' untuk dapat mengusulkan guru ngaji masing-masing dengan cara mengirimkan foto tiket nonton mereka dan juga nama guru ngaji yang akan dinominasikan ke akun media sosial resmi film 'Guru Ngaji'.

Berikut instagramnya.

Produser dan Executive Producer
Ibu Rosa mengucapkan terima kasih atas Tandahati bank bjb yang memberikan bantuan berupa pemberian paket umroh dan tabungan kepada Guru Ngaji melalui Chanex Ridhall Picture untuk mewujudkan mimpi Guru Ngaji untuk berangkat ke tanah suci. Program ini sebagai wujud bakti kami terhadap guru-ngaji yang tidak ternilai jasanya.

BJB adalah PT Bank Pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk yang telah memiliki kantor di 13 provinsi di Indonesia. Di akhir tahun 2017 telah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp. 1,6 triliun atau naik 1,5 % YoY, dengan total aset sebesar Rp. 108,4 triliun atau tumbuh 13,19% YoY. Kini BJB telah melayani masyarakat Indonesia melalui 895 jaringan kantor, 1386 ATM dan dilengkapi layangan internet banking dan mobile banking.

dengan perwakilan dari Bank bjb, Hakim Putratama selaku Senior Vice President Divisi Corporate Secretary
Mata saya berkaca-kaca. Ingat Ibu Binti.

Acara dilanjutkan dengan talkshow membahas lebih lanjut seperti apakah film Guru Ngaji ini.

Para pemain utama bersama penyanyi Cakra Khan penyanyi soundtrack dari Guru Ngaji
Inilah trailer dari Film "Guru Ngaji"


"Guru Ngaji" yang disutradarai oleh Erwin ini bercerita tentang dilema Mukri (diperankan oleh Donnya Damara) yang selama ini ikhlas mengajar ngaji tanpa mengharap balasan materi.


Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Mukri terpaksa mengambil pekerjaan sampingan sebagai seorang badut. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan keluarganya dan segenap warga Desa Tempuran, sebab Mukri merasa guru ngaji adalah pekerjaan yang sakral dan terhormat. Bertolak belakang dengan profesinya sebagai badut yang justru memancing tertawaan orang.

Pak Mukri dalam Kostum Badut
Suatu saat, Mukri menerima permintaan Pak Kepala Desa (diperankan Tarzan) untuk tampil memimpin doa di ulang tahun anaknya. Namun di sisi lain, ia juga mendapatkan tawaran manggung menjadi badut di acara yang sama. Akankah rahasia yang selama ini Mukri simpan rapat - rapat terbongkar?



Aktor kawakan Donny Damara yang dikenal sebagai pemenang aktor terbaik piala Citra dan aktor pilihan penonton di Berlinale International Film Festival ini tampil sangat berbeda sebagai Mukri yang harus pintar mengaji sekaligus beratraksi di pasar malam. Donny ditemani sejumlah pemeran yang sudah dikenal publik, yakni Dewi Irawan sebagai Sopia,


Verdi Solaiman sebagai Koh Alung,


Akinza Chavelier sebagai Ismail 


dan Andania Suri sebagai Rahma.


Selain itu, film 'Guru Ngaji' juga memberi warnya yang berbeda dengan menghadirkan pelawak terkenal dari tiga generasi, yakni Ence Bagus sebagai Parmin,



Dodit Mulyanto sebagai Yanto


dan Tarzan sebagai pak Kades.

Beberapa Adegan dalam Film Guru Ngaji
dengan Mbak Dewi Irawan dan Mas Tarzan


Selfie para pemain dan pendukung "Guru Ngaji"
Oh, ya untuk mempermanis film ini ditampilkan satu single berjudul "Jangan Mudah Putus Asa" diciptakan oleh Ahmad Fredy dan Ade Govinda dibawakan oleh Cakra Khan.



Lagu ini mengingatkan tentang pentingnya sabar dan ikhtiar demi mendapatkan berkah hidup yang Maha Kuasa.

"Lagu ini bercerita tentang perjuangan seorang laki-laki, seorang ayah dalam menjalankan roda kehidupan, yang berprofesi sebagai guru ngaji. Nasib guru ngaji masih sering kita lupakan, padahal beliau juga banyak berjasa untuk kita. Hebatnya, guru ngaji tidak pernah menyerah untuk selalu berbagi ilmu," kata Cakra Khan

Jadi inget lagi Guru Ngaji Saya lagi - Ibu Binti dan mewek dikit


Cakra Khan dengan suara seraknya yang khas dan legit

Lagu "Jangan Mudah Putus Asa" akan disiarkan serentak di 104 stasiun radio di seluruh Indonesia pada Senin, 19 Pebruari 2018, seiring diluncurkannya original soundtrack film "Guru Ngaji".



Terakhir untuk menutup persembahan jumpa pers sore ini. Cakra Khan membawakan lagunya secara langsung.


Suara Cakra Khan terngiang dan perlahan-lahan menghilang mengantar aku ke lobby depan.

JANGAN MUDAH PUTUS ASA

Pagi ke malam ku jelang hari
Mencari rizki dari Illahi
Semua ikhtiar aku lakukan
Demi mereka yang kusayangi

Namun ternyata hidup
Tak semudah itu
Banyak liku dan kerikil tajam

Jangan mudah putus asa
Bersabarlah wahai hatiku
Semua ada hikmahnya

Tuhan kan pasti kan melihat
Niat baik hambanya
Selama ia hidup di dunia

Di malam hari ku isi hari
Membagi ilmu pada sesama
Semua ikhtiar aku lakukan
Demi mengharap ridhamu Tuhan

Aaaamiiiiin
Buat Ibu Binti yang baik.
Tak ada sesuatupun yang bisa Saya berikan kecuali doa dan pahala dan keberkahan serta rejeki, bahagia di dunia maupun di akhirat nanti, dari Allah yang terus mengalir buat Ibu Guru Ngajiku yang semoga kalau Saya pulang ke Jember kita bisa bertemu lagi. Semoga film ini bisa jadi awal tanda hati buat kita untuk tidak melupakan jasa dari orang yang pertama kali mengenalkan kita bacaan ayat ayat suci Al Qur'an. Aamiin

Murid Ngajimu yang masih ingat kalau bahasa arabnya Radio itu Midzyaa'un dan Ibu selalu tertawa kalau saya mulai menyanyikan jingle radio tapi menggantinya dengan bahasa Arab.

Salam Budaya.

Komentar

  1. Top....kita mmg hrs doakan guru ngaji kita.
    Dan sampai tua pun kita msh butuh guru ngaji. Btw....
    Guru ngaji anak jaman now bagaimana? ;)

    BalasHapus
  2. Aku udah dengerin lagunya yang di yutup, mellow seperti biasanya. Hihihi

    BalasHapus

Posting Komentar