Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Winchester - Film Horror Lurus Penuh Cerita (Mengandung Spoiler!)


Salam Budaya.

Waktu pertama kali melihat trailer film Winchester ini, jujur, Saya agak bingung, sekelas apa sebenarnya film ini, kenapa tak ada info sebelumnya? Yang membintangi Ibu Helen Mirren lho!


Ibu Helen Mirren ini salah satu pemenang Oscar dan Golden Globe tahun 2002 di film The Queen dan bejibun nominasi lainnya. Yang terakhir Saya melihat ibu berusia 72 tahun ini masih penuh tingkah di rangkaian Fast and Furious ke 8 (The Fate of The Furious).

Berarti film ini 'Sesuatu' kan ya? (Kayaknya sih).
Atau karena film ini adalah kerja sama antara Amerika dan Australia. Somehow, berarti kan gak terlalu Hollywood banget ya, kan? Ya, nggak sih?

Ini sih masih dugaan Saya ya. Jangan baper!

Tapi yang jelas Saya suka dan terhibur dengan film ini. Mungkin banyak yang kecewa karena ceritanya ya begitulah. Seperti yang bisa kita lihat, mungkin ceritanya gak begitu istimewa karena banyak sekali film-film kelas TV sudah banyak yang lebih rumit daripada film ini. Sebaliknya, kita sering, Saya khususnya, sering berharap film Layar Lebar akan mengulas film yang lebih kompleks dan mikirnya susah dan berkepanjangan. Tapi entahlah, Saya tetap tertarik. Lebih karena latar belakang sejarahnya. Bahkan kalimat yang ada di posternya itu yang bikin Saya tergugah, Inspired by true events at the most haunted house in history (Terinspirasi dari kejadian nyata di rumah paling dihantui sepanjang sejarah). Asyik nih!

Ya udah mari kita ulas lebih panjang film ini. Fiuh!

Banyak juga fakta-fakta yang Saya dapatkan yang tentu saja Saya tulis berdasarkan laporan pak Wikipedia, pak IMDB dan jangan lupa situs aslinya. Jadi Saya hanya bertugas menyajikan, menterjemahkan dan Saya tambahin bumbu sana dan bumbu sini berdasarkan pengamatan dan browsing.

Film "Winchester" ini juga dikenal dengan "Winchester: The House That Ghosts Built" di beberapa negara tertentu untuk menghindari rancu dengan film serial TV "Supernatural" yang kebetulan tokoh utamanya bernama Sam dan Dean Whincester yang kebetulan juga bertema horror.

Adik Berkakak - Sam dan Dean Winchester di Serial TV - Supernatural
Film ini disutradarai oleh Michael dan Peter Spierig (Si Kembar yang dikenal dengan nama The Spierig Brothers)

Adik Kakak kembar Spierig.
Kakak beradik ini sudah dikenal dengan besutannya 
The Big Picture (2000)
Undead (2003)
Daybreakers (2009)
Predestination (2014)
dan
Jigsaw (2017)

(dari resumenya sih lumayan, catatan sedikit Saya belum lihat semuanya, hahahaha) dan mereka dibantu penulisannya oleh Tom Vaughan.

Di film ini, Helen Mirren memerankan Sarah Winchester, dibantu oleh Jason Clarke (yang baru hits dengan The Man with The Iron Heart, Mudbound, Everest, Dawn of The Planet of The Apes, White House Down, The Great Gatsby, dan Lawless) berperan sebagai Eric Price dan juga Sarah Snook berperan sebagai Marion Marriott  (artis Australia yang juga tampil di Predestination)

Eric Price tengah menangisi Ruby istri tercintanya.
Marion Marriott tengah menangani kesurupan putranya Henry Marriott (diperankan oleh Finn Scicluna-O'Prey)
Film in mencoba mengetengahkan cerita bagaimana  hantu menguasai San Jose Mansion (juga dikenal Winchester Mansion) di tahun 1906.

Rancangan Rumit Mansion Winchester
Ceritanya lengkapnya begini, pemirsah:

Sarah Winchester ini adalah janda dari pengusaha produsen senjata yang terkenal yaitu William Wirt Winchester. Kematian mendadak dari suaminya disusul oleh putri semata wayang mereka Annie membuat ibu Sarah unlimited berkabung. Dengan warisan lebih dari 20 juta dollar Amerika, ibu Sarah meyakinkan kalau dia dikutuk oleh hantu-hantu yang mati akibat penggunaan senjata yang diproduksi perusahaannya. Setelah mencari seorang perantara, ibu Sarah mulai membangun rumah yang besar dan tak pernah selesai pengerjaannya di San Jose, California. yang nantinya bakal disebut Rumah Misteri Winchester (EO Indonesia pasti senang kalau dengar ini, dan menjualnya dengan tiket untuk masuk hahaha). Rumah yang selalu dalam perbaikan ini dihuni ibu Sarah bersama kerabatnya mbak Mario Marriott beserta putranya Henry. Kalau malam, Henry ini (senang) sekali mengalami kesurupan. 

Foto Ibu Sarah Winchester yang Creepy.
Pak William Wirt Winchester

Senapan Hasil Produksi Winchester
Nah di tahun 1906, perusahaan Senapan ini menyewa seorang dokter bernama Eric Price untuk sementara tinggal di rumah ibu Sarah dan menilai ibu Sarah apakah beliau itu masih sehat plus waras untuk melanjutkan perusahaan itu. Padahal pak Eric sendiri juga masih berkabung atas meninggalnya istri tercinta, Ruby dan mengalami ketergantungan obat. Di rumah yang kabarnya berhantu itu pak Eric tak bisa membedakan apakah yang ia lihat memang hantu atau gara-gara kecanduan obatnya. Pada akhirnya, ia memang benar-benar melihat hantu itu dan menyaksikan Henry yang tengah kesurupan dan melompat dari atap, untung pak Eric dengan sigap menolongnya. 

Hari berikutnya, pak Eric mulai menulis dan melaporkan keadaan mental ibu Sarah. Ibu Sarah akhirnya juga mengakui kalau ia takut akan hantu dan percaya kalau ia berusaha membantu hantu-hantu itu buat move on. Ia juga tahu kalau pak Eric punya masalah dengan obat-obatan dan berusaha membantu menyingkirkannya. Malam itu, Pak Eric memergoki ibu Sarah tengah kesurupan dan menggambar denah dan bentuk ruang baru yang membuat pak Eric takut setengah mati. Esoknya, ibu Sarah menjelaskan kalau ia selalu menyimpan catatan orang-orang yang telah terbunuh oleh senapan Winchester. Juga baru diketahui kalau pak Eric juga pernah tertembak dan mati (suri) oeh senapan Winchester, hingga ia selalu menyimpan peluru bersamanya. Ibu Sarah juga menjelaskan kenapa perlu adanya memaku ruangan dengan 13 paku agar arwah yang masih gentayangan untuk tetap terkunci di dalam ruangan. 

Cerita juga berkembang dengan Henry yang tengah kesurupan yang akan membunuh ibu Sarah yang akhirnya bisa dicegah oleh Eric dan Ibunya Marion. Menyadari kalau arwah yang satu ini (yang selalu senang masuk ke Henry) sangat kejam dan menyerangnya, ibu Sarah berencana menghadapinya langsung. Mereka akhirnya mengenali kalau arwah itu adalah Benjamin Block, seorang prajurit Angkatan Darat yang kehilangan dua saudaranya di Perang Sipil Amerika, mati tertembak senapan Winchester. Benjamin yang merasa hidupnya hancur menuju ke kantor Winchester, menembaki para pekerjanya dan ditembak mati oleh polisi dan jadi arwah gentayangan di ruangan dimana ia mati. 

Gempa bumi yang terjadi di tahun 1906 di San Fransisco menghancurkan sebagaian rumah dan memisahkan pak Eric dan ibu Sarah. Di kekacauan itu Henry yang tengah kesurupan malah kabur dan dikejar oleh ibunya Marion. Pak Eric bahkan akhirnya bertemua beberapa hantu yang ada di rumah itu sebelum bertemu dengan hantu istrinya, Ruby. Akhirnya juga terbuka kalau Ruby sebenarnya sakit jiwa dan salah didiagnosa oleh pak Eric. Ruby yang tak stabil menembak Pak Eric sebelum bunuh diri dengan senapan Winchester. Hantu mbak Rubi inilah yang menenangkan Eric, membuat pak Eric yakin untuk membantu Ibu Sarah. Pak Eric bertemu dengan ibu Sarah dan membuat arwah Ben tertangkap di ruangan. Sedangkan mbak Marion dan putranya Henry tengah terpojok oleh hantu kakak-kakak Ben. Ben berusaha membunuh ibu Sarah, tapi mereka akhirnya sadar kalau Ben takut dengan peluru yang disimpan pak Eric. Pak Eric juga sadar kalau dia akhirnya bisa melihat hantu karena ya pernah mati sebentar karena tertembak peluru itu. Pak Eric menggunakan peluru itu dan menembakkannya dengan senapan yang digunakan Ben dan berhasil melenyapkan arwah sesat itu. 

Akhir cerita Pak Eric tetap melaporkan bahwa Ibu Sarah adalah orang yang waras dan tetap bisa menjalankan perusahaannya dengan baik. Ibu Sarahpun mengumumkan kalau dia akan tetap membangun ruang lagi untuk membantu arwah yang kesulitan untuk move on. Daaaan, seperti biasa, film ditutup dengan beberapa paku jatuh dari ruang tertutup, yang menandakan, arwah gentayangan ada saja yang masih nakal dan menyerang. Jeng Jeng.


Salah satu cara menyimpan hantu di ruangan dengan menyegel pintu dan memakunya dengan 13 paku.
Ceritanya biasa-biasa saja kan?

Film yang dirilis di Amerika 2 Pebruari 2018 dan di Australia 22 Pebruari 2018 ini malah dikritik karena 'Garing', 'Membosankan' bahkan 'Gak jelas' dan 'Tak Bertujuan'. Di tengah kecaman itu film ini melenggang berkeuntungan 33 juta dollar Amerika (hampir 455 milyar rupiah) dari bujet pembuatannya yang hanya diperkirakan 3,5 juta dollar Amerika saja (sekitar 48 Miliar rupiah saja).


Nah, nah, yang menarik, okay kita lewatkan saja isi film itu.

Tapi siapakah sebenarnya Sarah Winchester itu? Apakah benar ia gila? Apa sebenarnya yang ia lakukan dengan rumah itu? Benarkah ia terus membangun tanpa ada tujuan? Apakah benar ada hantu?

Di penyidikan Saya (fiuh!), Sarah Winchester waktu itu memang tajir melintir! Ia mewarisi dari aset rumah sebesar 20 Juta Dollar Amerika waktu itu (setara dengan 507 Juta Dollar Amerika tahun 2017 atau sekitar 6,9 Triliun Rupiah).

(Wew)

Itu juga belum termasuk saham 50 % di Winchester Repeating Arms Company salah satu pendiri dari perusahaan Senapan Winchester dengan income seribu dollar per hari (waktu itu) kalau sekarang setara dengan 25 ribu dollar per hari (349 juta per harinya).

(wow)

Menurut keterangan Wikipedia:

Memang beredar legenda kalau Ibu Sarah ini merasa dia dan keluarganya dikutuk dan kabarnya ia mencari para ahli spiritual untuk bisa menyarankan apa yang bisa ia lakukan. Seorang perantara asal Boston, Adam Coons, yang dipercaya adalah seorang paranormal, diduga telah memberitahu keluarga Winchester kalau mereka telah dikutuk oleh para arwah yang telah dibunuh oleh senapan buatan Winchester, sehingga ibu Sarah harus pindah ke daerah barat untuk membangun rumah baik bagi dirinya atau arwah-arwah itu. Si Adam ini mengklaim kalau bangunan atau ibu Sarah berhenti membangun maka ia akan ikut mati dan bergabung bersama suami dan anaknya. Tapi ternyata di biografi ibu Sarah, tak pernah ditemukan bukti yang mendukung klaim ini. Ia pindah ke barat tidak disuruh siapapun. Ia memang pindah ke sana dengan kakak dan keponakannya dan di tahun 1886, beliau membeli rumah berisi 2 ruangan dari seorang bernama John Hamm. Dengan kekayaannya ia terus meronavasi dan membangun serta menambah ruangan di rumah yang berdiri di atas tanah seluas 65 hektar itu, 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, 365 hari dalam setahun selama 38 tahun mendatang.

Menurut keterangan yang dipercaya juga ternyata ibu Sarah ini juga terpesona dengan angka 13 dan banyak menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan angka 13 (terdapat 13 kamar mandi, banyak jendela dengan 13 kaca, tempat lilin dengan 13 lilin dan sebagainya)

Setelah gempa bumi tahun 1906, karena ibu Sarah pernah terperangkap di kamar tidurnya selama beberapa jam, ia memerintahkan para pekerja untuk menghentikan kerjanya. Menurut kabar, ia mengira arwah begitu marah padanya karena ia terlalu lama mendekorasi dan mengerjakan ruang depan.

Konstruksi yang terus menerus dan perancangan denah yang kurang berakibat pada rumah yang jadinya rumit dan membesar. Banyak pelayan yang akhirnya memerlukan peta untuk menjelajahi rumah itu. 


Tampak Mata Burung Winchester Mansion
Rumah ini juga menyajikan keanehan-keanehan 


Tangga yang menuju ke langit-langit
Pintu menuju ke antah berantah
Bukaan - bukaan di dalam rumah entah itu berupa jendela atau pintu
Beberapa pintu ada di dalam satu dinding dengan ukuran berbeda
Jendela yang tidak pada tempatnya
Ada juga pintu yang membuka ke tembok dan masih banyak hal yang aneh lainnya. Terdapat dua teori besar kenapa ibu Sarah terkenal eksentrik seperti ini. Teori pertama, yang paling populer adalah dia berusaha membangun rumah ini untuk membingungkan arwah para korban senapan yang menghantui rumah itu. Yang kedua, teori yang tidak begitu populer adalah Ibu Sarah adalah orang yang tajir abis yang mampu dan seenaknya membangun apa yang ia mau, nah karena beliau tak punya pengetahuan arsitektural, banyaklah ia merencanakan sesuatu tapi gagal hingga desainnya menjadi salah. Tapi sejak gempa tahun 1906, ia tak lagi memperbaiki kerusakan yang ada, hal ini lumayan menjelaskan anak tangga atau pintu yang menuju entah ke mana. 

Sejak kematiannya di tahun 1922 rumah itu dijual dan menjadi wisata unik bagi para turis hingga menjadi landmark bersejarah.

Selengkapnya rumahnya bisa Anda browsing di sini.

Tambahan-tambahan yang semakin membuat Saya dan seluruh pengunjung rumah Winchester tidak mengerti


Rumah ini menggunakan kaca detail 10 ribu kaca jendela
Satu dari 160 ruangan di rumah ini. Kamar ini lah terakhir kali ibu Sarah meninggal dunia

Wah seandainya Saya bisa langsung tour ke sana asyik sepertinya.

Satu ruangan yang epik, sepertinya ruangan musik

Okay sekian dulu laporan singkat Saya ya pemirsah. Pusing saya nulisnya, karena ruanganya ternyata begitu antik, keren tapi menyeramkan. Semoga suatu hari nanti bisa mampir ke sana!

Salam Budaya.




















Komentar