Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Kelana Rasa Makassar Punya Selera - Bagian 3 (Tamat)


Lama - lama kalau begini Saya betah tinggal di Makassar. Tinggal di Hotel. Makannya enak - enak. Orangnya juga ramah - ramah. Ah, sedapnya mencicipi kehidupan berkualitas.

Adit, teman sekamar, berteriak membangunkan. Mas, kita kumpul setengah jam lagi lho!

Ha?

Ya, ini kan hari terakhir?

Ha?

Pagi ini, kita mau sarapan Nasi Kuning?

Apaa?


Sebentar - sebentar Saya kok jadi salah dengar atau salah tanggap mungkin. Masa sarapan pagi pake Nasi Kuning, kan itu makanan berat dan berlemak.

Ternyata Saya salah.

Pagi sekitar pukul 8 kami sudah menuju ke tempat yang rame nian ini.


Nasi Kuning Riburane Asuhan Hj. Istiah ini memang Nasi Kuning tersukses dan terlaris di Makassar. Berdiri sejak tahun 1980 awalnya berlokasi di RRI sampai akhirnya pindah ke jalan Riburane. Makanya dikenal sebagai Nasi Kuning Riburane.

Mulai dibuka jam 5 pagi kalau stok nasi sudah habis mereka bisa tutup jam 12 siang. Pemirsah harus siap antri ya, karena memang yang beli, wah wah wah, seperti lagi daftar Indonesian Idol. Perutnya keroncongan semua.

Nah yang mau menikmati Nasi ini juga hati - hati, karena ada dua porsi yang memang disediakan untuk yang besar (benar - benar lumayan besar, bisa sampai 3 orang untuk menghabiskan), atau pesan aja yang porsi kecil kalau kita makannya tidak begitu banyak.


Lalu kenapa akhirnya cocok untuk dikonsumsi pagi hari, Saya sendiri yang salah, ternyata rasanya lebih ringan dari Nasi Kuning yang ada di Jawa. Biasanya di Jawa itu kental sekali sehingga kuat sekali rasanya. Itu yang ada di bayangan Saya lebih cocok untuk makan besar di malam hari.



Nasi ini juga kabarnya sangat di sukai oleh Mantan Presiden kita Susilo Bambang Yudhoyono dan sempat memenangkan Makassar Most Favourite (MMF) Award Culinary dari tahun 2010 sampai 2012.

Okay, Cooling Down dulu ya karena kita mau pulang (hiks) kita mampir ke tempat oleh - oleh sekaligus ngupi - ngupi sebentar.




Lha maaf yaaa, aku baru tahu kalau Toko Kopi ini ternyata masuk ke film lho di 'Filosofi Kopi 2' huaaaa ....

foto dari www.emaronie.com
foto dari www.emaronie.com
Ya tentu saja ini suatu hal yang membanggakan tentunya bagi pemilik Toko Kopi Ujung ini. Berdiri sejak tahun 1930 an, namanya memang semula diistilahkan Ujung karena memang terletak di akhir jalan yang ada bangunannya, selebihnya masih merupakan tanah kosong.


Pemiliknya sekarang adalah John Chendra, yang lahir 5 Agustus 1980 ini, merupakan generasi kelima yang mengelola toko ini. John ini adalah seorang Q Grader yang sudah mendapatkan sertifikasi Internasional berupa SCAE (Speciality Coffe Association of Europe)

Menjuri Lomba Barista di Dublin - World Barista Championship 2016 - dari dokumen John Chendra
Surga kecil bagi pecinta dan penikmat kopi




Selain menawarkan hangatnya Kopi, toko kecil ini juga menjual pelbagai makanan dan cemilan khas Makassar dan benda - benda suvenir yang dijadikan buat oleh - oleh bagi wisatawan.

Akhirnya menemukan Minyak Tawon yang dijamin keasliannya.
Pasukan Gagal Diet
Firsta, Titi, Adit, Deasy, Jack, Ira, Arie 1, Riri, Saya dan Arie 2
Baiklah pemirsah, sepertinya kami akan kabur ke suatu tempat yang bisa jadi tempat persinggahan terakhir di Jelajah Kuliner Makassar kali ini.

Bakso kondang yang ada di Jalan Merapi No 170 , Pisang Selatan
Hadir sejak tahun 1994, Bakso ini benar - benar menghadirkan istilah yang sudah pernah Saya dengar bertahun - tahun lalu di Jember yaitu Nyuk Nyan. (Nyuk Nyang kalau dalam bahasa Makassar).

Saya pernah ngeyel dari jaman dulu kalau Bakso, Bakwan dan Nyuk Nyan itu memang berbeda. Alhamdulillah kecurigaan Saya terbukti. Seperti inilah penampakan Nyuk Nyang Raja Ati.

Penyajian Nyuk Nyang lebih sederhana, ini adalah Bakso Urat yang hanya ditemani oleh kuah saja.
Ditemani dengan Gorengan Bakso

Jangan lupa es buahnya

Oh, ya dari beberapa tempat jajan dan warung yang Saya datangi, tempat makan dari Bakso Raja Ati ini terkesan rapih dan terdesain dengan baik. Sehingga bisa membuat pemirsah betah dalam menikmati bakso.

Warung Bakso kok begini? Bagus ya?

Tempatnya nyantai dan menyediakan pojok untuk membeli oleh oleh.
Nah, nah, nah.

[Speechless]. Saya soalnya suka bakso. Kami terlahir sebagai pecinta bakso. Hahahah. Bakso is the best.

Apa? Kita mampir lagi ke satu tempat. Ok, pemirsa. Sebenarnya Saya sudah menyerah. Perut sudah kenyang. Tapi pihak panitia, meminta Saya mencicipi Ayam Goreng yang enaknya minta ampun itu. Dan ternyata, Saya menyesal, karena memang enaknya MINTA AMPUN.


Seperti ini penampakannya.



Sumpah, ini Ayam Goreng enak banget, bentuknya lembab, tidak kering. Seperti Ayam Kalasan kalau di Jawa. Rasanya sudah gurih, bahkan sebelum dicampur oleh sambal atau memakai nasi sebagai lawannya. Teksturnya gurih. Jadi pengen lagi - lagi dan lagi karena memang potongan ayamnya kecil - kecil.

Woah woah woah.

Sepertinya tulangnya harus aku sembunyikan. Hahahah ...
Wait.

WHAT? Kita harus menuju ke Bandara?
Lho Lho Lho

Kita pulang? Huaaaaaaaaaaaaaaaaaa


Selesailah 3 hari Saya di mengikuti perjalanan Jelajah Kuliner Makassar bersama mas Arie Parikesit, teman Vlogger, Media dan Tim Alchemy dan Bango. Ini hanya tulisan singkat. Tiada yang bisa mengungkapkan dengan detil, betapa bahagia dan bersyukurnya Saya mendapatkan hadiah jalan - jalan ini.

Rasa dan sensasi lidah juga tidak mungkin bisa diwakilkan walaupun gambar sudah sedikit menggambarkan bentuk kelezatannya.

Banyak rasa, pengalaman dan memori indah yang akan Saya kenang selama di Makassar.

Terima kasih ya Allah. Terima kasih Makassar.
Terima kasih Kecap Bango dan Festival Jajanan Bango 2018 yang mengizinkan Saya merangkul hangat kuliner Makassar.

Terima kasih mas Arie Parikesit, Pakar Kuliner yang ya Ampun, tahu benar segala rasa plus sejarah dari makanan yang ada di Makassar. Tanpamu Mas. Lidah dan otak takkan terlatih.

Terima kasih Alchemy. Unilever dan seluruh tim dan panita.
Terima kasih teman - teman media, blogger dan vlogger yang tergabung di PDG (Pasukan Diet Gagal) yang selama 3 hari menemani Saya mengganyang masakan terkini di Makassar.

Adit, vlogger, teman sekamar yang cerdas dan punya pengalaman banyak @adiitoo18
Riri, perwakilan Alchemy, yang sabar dan punya kantong ajaib untuk mentraktir kita semua @ririsekar
Uda, perwakilan Unilever yang mau jadi fans baru Saya hahah @udahilmi
Firsta, dari suara.com yang ternyata anak pandai dan sopan @firstanodia
Mbak Ira, Selebgram yang mau saya ajak endorse @irrasistible
Bang Jeck dari Media Indonesia yang Ajaib dan masih punya masa depan cerah @fathurrozakjek
Mas Arie satunya, terima kasih sudah milihin oleh oleh @ariecnursyadzaly
Buat Desy yang bawel tapi ternyata baiknya luar biasa @desysusilawatinatadisastra
Mbak Titi, terima kasih atas contekannya.

Terima kasih @eeloenwidya atas ketemu dan oleh-olehnya.
Terima kasih Flo Rensia, Bella Modigliani atas perhatiannya, walaupun kita belum rejeki ketemu yang penting kita saling menghangatkan WA.

Kurru Sumange!

Matur Nuwun. 
Makassar Kenangan Kuliner yang tak terlupakan.

Salam Budaya!




Komentar