- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
- Dapatkan link
- Aplikasi Lainnya
Salam Budaya!
Saya itu sebenarnya sudah agak 'eneg' dengan segala macam reuni. Karena ribet, ribut dan ujung - ujungnya Saya yang turun tangan atau jadi ketua.
Hadeeeeeeeeeeeuh.
Saya tidak mau. Saya mau ada reuni, Saya datang, Saya bayar, Saya menang. Vini, Vidi, Vici. (Nah lho). Ada nggak ya?
Ternyata ada. Untuk menyambut pertemanan kita yang tiba - tiba saja sudah 25 tahun. Teman - teman satu kelas waktu SMA jurusan fisika satu memang (kabarnya) dari dulu kompak. Saya yang melakoni merasa biasa - biasa ajah. Ya ada senang ada susahnya, ada bertengkarnya ada berkelahinya. Ya biasa - biasa saja hingga tanpa terasa sudah 25 tahun. Sebenarnya idenya cukup simple. Kita tak mau reuni atau ketemu di Jember (lagi - lagi). Akhirnya kepikiran ide gila, 2 tahun lalu kita berencana untuk reuni di Yogya. Di kota lain, membawa semua istri dan suami plus anak - anak pelesir. Wow.
Sesuatu yang jelasnya prosesnya njelimet, mulai dari survey, patungan, desain, pemesanan dan lain - lain. Makanya salut buat teman - teman yang tahun ini memilih Banyuwangi untuk tujuan reuni kita.
Seperti biasa Saya kebagian desain kaos. [Keluh!]. Hahahaha ....
Setelah browsing sana sini ... tadaaaa ....
Yah, begitulah. Sebenarnya ada drama dalam pemesanan dan desain ini tapi ya sudahlah. Saya gak mau bahas di sini. (Kalau mau detailnya boleh WA Saya saja!).
Singkat cerita Saya benar - benar harus terima kasih kepada teman - teman Saya yang sudah capek - capek mengatur semua ini. Hingga Saya hanya perlu mengeluarkan iuran 350 ribu rupiah untuk hiburan selama 3 hari itu. Bayangkan itu termasuk makan, hotel, ke pantai, kaos dan jajan. Untungnya perjalanan ke Jember naik kereta api yang total seharga tak sampai 200 ribu rupiah sudah Saya cicil berbulan sebelumnya sewaktu KAI mengadakan pesta tiket di ICE BSD. Jadinya Saya tinggal print ajah. Terima kasih KAI!
Mari kita mulai perjalanan ini!
Salah satu yang bikin bangga adalah saat Saya makan sore karena memang lapar. Saya melaporkan di twitter betapa enaknya menu ayam geprek yang dijual di atas kereta api.
Hasil laporan ini banyak menanggapi tanggapan positif khususnya dari pengguna kereta Api.
Bahkan menjadi highlight tweet tertinggi di awal tahun. Alhamdulillah.
Terima kasih PT Kereta Api Indonesia. Lanjut yaaa ....
Dan setelah menempuh perjalanan yang seperti biasanya menyenangkan plus tertidur sampailah Saya di Stasiun Gubeng di Surabaya. Jadwal tiba pukul 01.40 WIB padahal kereta Probowangi yang mengantar Saya dari Surabaya ke Jember baru muncul 04.25 WIB. Jadi sarapan dulu yuk!
Setelah hati senang dan perut tenang. Saya memutuskan untuk tidur sejenak. Masih sekitar 3 jam lagi. Beruntunglah ada pos charger biar handphone ini juga berhak untuk makan.
Yah lumayan lah. Sambil mata ini kriyip kriyip.
Horee akhirnya sampai juga di Jember. (Wow, 24 jam totalnya hahaha) ....
Langsung menuju ke rumah disambut oleh adik - adik kecil inih.
Tuh lucu - lucu kan. Mereka bertujuh dan entah siapa namanya nggak kenal eh belum kenal. Mereka ada penghuni rumah dan penjaga dan penghibur Ibu. Yang baik - baik ya empus. Hehehehe ...
Sekali lagi pulang ke Jember memang masa - masa istirahat dan melepas lelah dan menghindari kepenatan. Reuni ke Banyuwangi baru dimulai tanggal 3 Februari dan ini masih tanggal 1. Jadi masih ada dua hari berkelana.
Salah satu kesukaan Saya ya menyanyi. Jadi malam setelah tidur dan istirahat. Kelayapanlah Saya bersama teman Saya Yeyen, kita kelayapan mampir ke Kafe Bang Joli.
Terus sudah selesai acara nyanyi - nyanyian saatnya kita makan malam. Saya mampir ke salah satu kebanggan Jember. Namanya Sajiku.
Tapi ternyata mereka adalah penjual bebek goreng paling enak sedunia. Wooooow.
Setelah digoreng megal megol oleh kakak Yeyen. Duh enaknya.
Sepertinya malam belum lelah, Kami melanjutkan perjalanan ke salah satu kuliner istimewa dan sekarang menjadi landmark dari Kota Jember. Kita menuju ke suatu tempat yang bernama WEDANG COR "Mbah As"
Nah harap diingat ya, cor disini bukan adukan semen yang kemudian dicor atau cor - coran. Tapi Wedang hanget berupa seduhan Kental Manis (ingat itu bukan susu, ya) ditambah tape ketan. Hmmmm....
Minuman sederhana ini ternyata ditemukan tanpa sengaja, yang akhirnya 'Mbah As' melanjutkan untuk terus menjualnya. Kini namanya sudah melanglang seantero Indonesia. Tapi mereka tidak berubah dan tetap menjual sesederhana itu. Alasannya mereka tak mau mengubah konsep warung yang ternyata tetap dan bisa menyatukan dan mengakrabkan semua pengunjungnya.
Omong - omong ini mana reuninya siiiiiiiiiiiiiih. (Tenang, belummm). Okay sampai besok dulu, ya. Dua hari ini kita masih kulineran. Selamat Malaaaam Bobo dulu.
Okay sekarang hari kedua di Jember. Pagi - pagi sudah dibangunkan oleh empus.
Ayo bangun. Mari kulineran lagi. Hahahaha. Okay kita langsung menuju. Kuliner khas Nganjuk. Namanya NASI BECEK (lha jorooook), eh nggak. Ini beneran.
Apakah kuliner hari ini berakhir?
Belum. Dengan berdalih kita meeting dengan fotografer untuk acara besok ke Banyuwangi kita mampir ke "Pempek Wong Ayu" yang kebetulan milik temanku juga Maria Himawan.
Lho lho kok kelihatan enak semuanya. Demi keadilan sosial bagi seluruh indraku, lebih baik aku sok memesan. Ya udah terserah ajaaaah.
Ya wis.
Serius nih laporan Reuni. Mari kita mulai. Pagi Hari.
Minggu 3 Februari 2019 - 06.00 WIB.
Sumpah pagi ini males sebenarnya. Tapi ya janji tetap janji. Untung semalam Saya tidurnya gak mengalami hal dan gangguan apapun jadinya bisa langsung terlelap. Kami harus kumpul di rumah Tiwik jam 6 katanya. Okay. Aku bangun sekitar setengah lima. Menakjubkan, kan? Mengingat Saya bukanlah Morning Person.
Langsung mandi dan mengenakan kaos yang sudah disediakan oleh panitia dan aku bantu dikit merancang.
Sedikit nampang dengan kaos dan akhirnya kita pun foto - foto sebelum berangkat ke Banyuwangi.
Minggu 3 Februari 2019 - 11.00 WIB.
Yuk berangkat. Memakan sekitar waktu 3 jaman akhirnya kita sampai di penginapan yang ternyata sudah dikuasai oleh Red Doors hahaha...
Salut buat tim yang telah survey dan reservasi di masa low season hingga kita bisa menginap di tempat yang apik dan sangat terjangkau. Wew.
Siang itu kami menikmati salah satu makanan khas Banyuwangi yakni Rujak Soto. Literally ya memang Rujak dan Soto. Ada Tim Campur ada yang Tim Pisah. Saya termasuk yang Pisah.
Bagaimana penampakan makanannya?
Then it comes, sebenarnya nggak menye - menye sih, tapi bisa makan siang lagi (dan lagi) dengan teman - teman SMA mu selama 25 tahun ini. Woow. Kami bertukar cerita. Ngakak lagi dan terus saling membully walaupun kita sudah jadi orang tua dan punya anak.
Setelah kenyang marilah kita langsung menuju ke yang namanya taman nasional Baluran. Tempatnya sudah dekat kok sekitar 15 menit.
Ya udahlah sudah saatnya kita futu - futu. Udaranya untungnya tidak sepanas yang kita bayangkan.
Sesuatu yang jelasnya prosesnya njelimet, mulai dari survey, patungan, desain, pemesanan dan lain - lain. Makanya salut buat teman - teman yang tahun ini memilih Banyuwangi untuk tujuan reuni kita.
Seperti biasa Saya kebagian desain kaos. [Keluh!]. Hahahaha ....
Setelah browsing sana sini ... tadaaaa ....
Yah, begitulah. Sebenarnya ada drama dalam pemesanan dan desain ini tapi ya sudahlah. Saya gak mau bahas di sini. (Kalau mau detailnya boleh WA Saya saja!).
Singkat cerita Saya benar - benar harus terima kasih kepada teman - teman Saya yang sudah capek - capek mengatur semua ini. Hingga Saya hanya perlu mengeluarkan iuran 350 ribu rupiah untuk hiburan selama 3 hari itu. Bayangkan itu termasuk makan, hotel, ke pantai, kaos dan jajan. Untungnya perjalanan ke Jember naik kereta api yang total seharga tak sampai 200 ribu rupiah sudah Saya cicil berbulan sebelumnya sewaktu KAI mengadakan pesta tiket di ICE BSD. Jadinya Saya tinggal print ajah. Terima kasih KAI!
Mari kita mulai perjalanan ini!
Terima kasih pak Grab |
Salah satu yang bikin bangga adalah saat Saya makan sore karena memang lapar. Saya melaporkan di twitter betapa enaknya menu ayam geprek yang dijual di atas kereta api.
Hasil laporan ini banyak menanggapi tanggapan positif khususnya dari pengguna kereta Api.
Bahkan menjadi highlight tweet tertinggi di awal tahun. Alhamdulillah.
Terima kasih PT Kereta Api Indonesia. Lanjut yaaa ....
Dan setelah menempuh perjalanan yang seperti biasanya menyenangkan plus tertidur sampailah Saya di Stasiun Gubeng di Surabaya. Jadwal tiba pukul 01.40 WIB padahal kereta Probowangi yang mengantar Saya dari Surabaya ke Jember baru muncul 04.25 WIB. Jadi sarapan dulu yuk!
Ya Ampuuuuuuuuuuuuuuuun. Ngiler ngiler daaaah. |
Jossssss |
Horee akhirnya sampai juga di Jember. (Wow, 24 jam totalnya hahaha) ....
Langsung menuju ke rumah disambut oleh adik - adik kecil inih.
Tuh lucu - lucu kan. Mereka bertujuh dan entah siapa namanya nggak kenal eh belum kenal. Mereka ada penghuni rumah dan penjaga dan penghibur Ibu. Yang baik - baik ya empus. Hehehehe ...
Sekali lagi pulang ke Jember memang masa - masa istirahat dan melepas lelah dan menghindari kepenatan. Reuni ke Banyuwangi baru dimulai tanggal 3 Februari dan ini masih tanggal 1. Jadi masih ada dua hari berkelana.
Salah satu kesukaan Saya ya menyanyi. Jadi malam setelah tidur dan istirahat. Kelayapanlah Saya bersama teman Saya Yeyen, kita kelayapan mampir ke Kafe Bang Joli.
Terus sudah selesai acara nyanyi - nyanyian saatnya kita makan malam. Saya mampir ke salah satu kebanggan Jember. Namanya Sajiku.
Bukan ini yaaaaaaaaaaaaaaaa |
Tapi ternyata mereka adalah penjual bebek goreng paling enak sedunia. Wooooow.
Setelah digoreng megal megol oleh kakak Yeyen. Duh enaknya.
Ya Amppuuuuuuuuuuuun |
Pokoknya kalau ke Jember harus mampir yaaa .... |
Sepertinya malam belum lelah, Kami melanjutkan perjalanan ke salah satu kuliner istimewa dan sekarang menjadi landmark dari Kota Jember. Kita menuju ke suatu tempat yang bernama WEDANG COR "Mbah As"
Nah harap diingat ya, cor disini bukan adukan semen yang kemudian dicor atau cor - coran. Tapi Wedang hanget berupa seduhan Kental Manis (ingat itu bukan susu, ya) ditambah tape ketan. Hmmmm....
Minuman sederhana ini ternyata ditemukan tanpa sengaja, yang akhirnya 'Mbah As' melanjutkan untuk terus menjualnya. Kini namanya sudah melanglang seantero Indonesia. Tapi mereka tidak berubah dan tetap menjual sesederhana itu. Alasannya mereka tak mau mengubah konsep warung yang ternyata tetap dan bisa menyatukan dan mengakrabkan semua pengunjungnya.
Terima kasih pak Songot (Kumis) yang telah menerangkan semuanya |
Omong - omong ini mana reuninya siiiiiiiiiiiiiih. (Tenang, belummm). Okay sampai besok dulu, ya. Dua hari ini kita masih kulineran. Selamat Malaaaam Bobo dulu.
Okay sekarang hari kedua di Jember. Pagi - pagi sudah dibangunkan oleh empus.
Ayo bangun. Mari kulineran lagi. Hahahaha. Okay kita langsung menuju. Kuliner khas Nganjuk. Namanya NASI BECEK (lha jorooook), eh nggak. Ini beneran.
Inilah penampakan Nasi Becek yang ternyata campuran Sate Kambing dan Nasi Berkuah. Yummy |
Terima kasih undangannya ya Ibu Ibu |
Belum. Dengan berdalih kita meeting dengan fotografer untuk acara besok ke Banyuwangi kita mampir ke "Pempek Wong Ayu" yang kebetulan milik temanku juga Maria Himawan.
Lho lho kok kelihatan enak semuanya. Demi keadilan sosial bagi seluruh indraku, lebih baik aku sok memesan. Ya udah terserah ajaaaah.
Sebelum Digoreng mmmhh .... |
Nah lho, gimana kalau udah didandanin eh digoreng. Waaaaaaaaaaaaaaaah. Serbuuuuuuuuuu. |
Sudah cukup yaaaaaaaaaa.... Malam ini meeting selesai dan perutpun kenyang. |
Serius nih laporan Reuni. Mari kita mulai. Pagi Hari.
Minggu 3 Februari 2019 - 06.00 WIB.
Sumpah pagi ini males sebenarnya. Tapi ya janji tetap janji. Untung semalam Saya tidurnya gak mengalami hal dan gangguan apapun jadinya bisa langsung terlelap. Kami harus kumpul di rumah Tiwik jam 6 katanya. Okay. Aku bangun sekitar setengah lima. Menakjubkan, kan? Mengingat Saya bukanlah Morning Person.
Langsung mandi dan mengenakan kaos yang sudah disediakan oleh panitia dan aku bantu dikit merancang.
Mejeng di depan rumah. Masih sepi. Jalanan lengang. |
Minggu 3 Februari 2019 - 11.00 WIB.
Yuk berangkat. Memakan sekitar waktu 3 jaman akhirnya kita sampai di penginapan yang ternyata sudah dikuasai oleh Red Doors hahaha...
Salut buat tim yang telah survey dan reservasi di masa low season hingga kita bisa menginap di tempat yang apik dan sangat terjangkau. Wew.
Siang itu kami menikmati salah satu makanan khas Banyuwangi yakni Rujak Soto. Literally ya memang Rujak dan Soto. Ada Tim Campur ada yang Tim Pisah. Saya termasuk yang Pisah.
Bagaimana penampakan makanannya?
Enake reeeeek. |
Minggu 3 Februari 2019 - 13.00 WIB.
Ya udahlah sudah saatnya kita futu - futu. Udaranya untungnya tidak sepanas yang kita bayangkan.
Ada fasilitas masjid, penginapan juga toilet umum |
Setelah puas foto dan menikmati monyet yang kadang muncul kita mengunjungi Pantai Bama yang tidak jauh dari situ. 25 tahun yang lalu kita pernah menginap di sini.
Nah seru kan adik - adik? Hahaha. Macam anak kecil lah kita lari ke pantai.
Pokoknya hari ini kita puasin dan pulang dengan bahagiaaaa....
Senin 4 Februari 2019 - 06.00 WIB.
Aku disuruh bangun pagi - pagi dan senam pagi. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaah ....
Tapi memang salah satu acara hari ini pertama ya memang senam pagi bersama.
Yang penting teman - teman sehat dan bergembira yaaa.
Okay jadwal siang hari ini kita akan pergi ke Pantai Bangsring dan menyebrang ke pulau Tabuhan di sana.
Sungguh melihat laut dan naik perahu bisa meredakan stress Saya selama ini. Auuuugh. Alhamdulillah.
Selesai dari pantai kita istirahat menuju Hotel Ketapang Indah di tempat kita ini kita akan punya waktu malam terakhir untuk foto sesi dan menikmati indahnya kota Banyuwangi di malam hari.
Sebenarnya kata hati ingin banyak bicara tapi nyatanya cuma bisa tercekat di tenggorokan saja. Antara senang, sedih bercampur jadi satu. Reuni bagi Saya adalah refleksi diri. Apakah kita sudah menjadi orang yang sesungguhnya menghargai satu sama lain?
Apakah kita sudah menjadi orang yang menjadi mawas diri dan penuh dengan introspeksi diri?
Apakah kita sudah menjadi seorang teman yang baik?
Mungkin tak pernah bisa terjawab. Jawabannya mungkin nanti di reuni 2021 di Bali.
Salam Budaya!
Apakah kita sudah menjadi orang yang menjadi mawas diri dan penuh dengan introspeksi diri?
Apakah kita sudah menjadi seorang teman yang baik?
Mungkin tak pernah bisa terjawab. Jawabannya mungkin nanti di reuni 2021 di Bali.
Salam Budaya!
Komentar
Posting Komentar