Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Akhirnya Naik MRT Jakarta


Salam Budaya!

Setelah berharap - harap cemas dan berdoa siang dan malam serta memanjatkan seluruh puja dan puji kehadirat Allah SWT, pengennya naik MRT. Ada WA dari mbak Ani Berta - Komunitas ISB


Pesannya singkat tapi efeknya menggelegar di hati. Alhamdulillaaaaaaaaaaaah ....

Maaaak. Alhamdulillah doaku terkabul. Biarlah dikatain norak yang penting aku memang norak. Hahaha.

Dengan semangat baja dan demam (maklum jadwal Saya sekarang sangat padat). Tapi tak apa. Semangat Saya terus membara. Undangan bertempat di Wisma Nusantara lantai 22, nanti bertemu dengan blogger yang lain Riri dan Tedy.

Ruangan sesak dipenuhi Jurnalis (Tolong abaikan Saya yang mendelik hahaha)

Tepat pukul 09.00 WIB diadakan pemaparan langsung oleh Bapak William Sabandar - Direktur Utama MRT Jakarta dan Bapak Agung Wicaksono - Dirut PT. Transjakarta untuk menerangkan keterpaduan transportasi MRT dan Transjakarta.


Beberapa pemaparan termasuk beberapa fakta berikut ini

Per 12 Maret 2019, sudah terdaftar 190.599 penumpang (dari target 285 ribu). Seluruh 13 Stasiun akan dibuka untuk umum, dengan ketentuan masing-masing penumpang hanya memiliki window time selama 2 jam di dalam stasiun. Waktu operasionalnya hanya dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Seluruh 13 stasiun akan dibuka yakni dari Bunderan HI menuju ke Lebak Bulus dan sebaliknya.

Ternyata untuk mensosialisasikan MRT, mereka sudah menggunakan cara - cara yang milenial dan menarik termasuk menggunakan Komik untuk Panduan yang menarik untuk disimak.







Serta berbagai Flyer Informasi Umum MRT Jakarta yang bisa diunduh di sini



















Untuk mempermudah penggunaan dan pemesanan serta informasinya juga disediakan aplikasi MRT Jakarta yang dapat diunduh dan dipasang di ponsel.





Sudah siap semuanya? Mari kita jalan - jalan.




Kami berangkat dari Stasiun Bundaran HI menuju ke arah Lebak Bulus. Kita hanya bertiga dari perwakilan Blogger kebanyakan dari Jurnalis atau wartawan media cetak, portal dan juga televisi.

Disambut oleh keramahtamahan dari MRT
Seluruh kawasan telah didesain minimalis yang tanda atau logonya telah sederhana dan jelas menerangkan fungsi ruangan dan arah petunjuk.



Dan naiklah Saya dari Bunderan HI menuju ke Lebak Bulus dan sengaja turun di Stasiun Istora lalu balik ke Stasiun Setiabudi karena paling dekat ke kosan.

Perasaannya? Antara bangga senang dan juga bersyukur. Karena memang perjalanannya begitu cepat sekali. Hanya beberapa menit saja antar stasiun. Semoga bisa menjadi salah satu alat transportasi yang memudahkan manusia Jakarta dan mengatasi segala kemacetan.

Aaaaamiin.





Melompong ya? Hahaha, ya karena kami hanya undangan dari beberapa jurnalis dan media serta blogger.


Terima kasih MRT Jakarta. #UbahJakarta
Terima kasih Mbak Anie Berta
Terima kasih Komunitas ISB
Terima kasih Riri dan Teddy.


Saya Bahagiaaaaaa ...

Selamat Menikmati MRT.

Salam Budaya!


Komentar

  1. Wah, asiknya. Enak Yo, Mas MRT-nya? Tak pikir to, Mas, lorongnya tu bakal kecil, dan cuma muat beberapa orang gitu ��. Tapi ternyata lumayan luas ya. Kira-kira ujicoba-nya masih ada nggak ya?

    BalasHapus
  2. Luas kok. Dan sepertinya masih bisa coba dicek di bukalapak

    BalasHapus

Posting Komentar