Himbauan Hidup Tanpa Merokok Tanpa Mengajak Ribut

Jack Lance - Zone - Novel yang Punya Gaya Sendiri


Salam Budaya!

Pemirsah, harus Saya akui Saya akhir-akhir ini memang jarang membaca buku (Coba kita pikirkan, bahwa buku yang kita bicarakan ini adalah memang buku yang tebal dan perlu konsentrasi khusus untuk membaca), kalau aktivitas membaca yang lain seperti berita, tulisan jurnal, catatan, blog, kisah orang di facebook, twitter atau media sosial lain, Saya masih baca. Tapi buku, Wew.

Saya punya alasan ala-ala, mau tahu nggak?

Karena bagi Saya membaca buku itu sebuah ritual yang nggak main-main. Sakral. Keramat. Penuh dengan perlunya ketenangan batiniyah dan fisikiyah. Hadeh!

Ya udah. Tanpa alasan lain. Saya terima undangan Book Launch (Luncur Buku - Penggunaan Bahasa Indonesia sangat dianjurkan oleh mas Ivan Lanin) yang diadakan Penerbit BIP (Bhuana Ilmu Populer) dan Gramedia - Central Park Mall, sebuah buku bersampul Biru (laki banget sampulnya) berjudul ZONE karya pak Jack Lance. Acara pas dimulai jam 2 siang. Okay, berangkat!

Tapi tunggu,

Saya belum tahu (sebenarnya) siapakan Jack Lance ini. Ada pemirsa yang mungkin belum tahu, Saya intro dulu ya siapa beliaunya ini.


Bapak ganteng ini lahir di Broekhuizenvorst, 5 Januari 1957. Jack Lance sendiri adalah Nama Pena dari Ron Puyn. Beliau beristiri Rina (Orang Indonesia) beserta kedua anaknya yang manis-manis. Ia telah menerbitkan beberapa Novel Thriler dan koleksi Cerita Pendeknya. Sejauh ini ia telah menjual 125 ribu eksemplar dari bukunya hanya di Belanda dan Belgia saja. Sejak tahun 2010 buku-bukunya muncul di hampir 25 negara. Bahkan beberapa kisahnya telah diangkat ke layar lebar. 

Hak cipta dari karya - karyanya telah dijual ke para penerbit dalam 12 bahasa: 


Belanda (uitgeverij Luitingh), Inggris (Severn House), Jerman (Bastei Lübbe), Perancis (Editions L’Archipel), Czech (Albatros Media), Spanyol (Grupo Planeta), Polandia (Weltbild), Rusia (Bertelsmann Moscow), Bulgaria (Delakort), Ibrani (Dekel Publishing), Indonesia (Gramedia) dan dalam bahasa Rumania (RAO Books). Ini berarti karya Jack Lance bisa dibaca di Amerika, Inggris, Kanada, Amerika Latin, sebagian besar Eropa, Afrika Selatan, Timur Tengah, Timur Jauh dan juga Australia. Beberapa edisi bahasa lain sedang dalam taraf pengajuan akan segera diumumkan. Salah satu film telah dibuat berdasarkan novel pendeknya yakni Nachtogen, di Hollywood, USA.



Novelnya yang diubah menjadi Night Eyes dan dibuat menjadi layar lebar serta diputar di Amerika dan Eropa.




Film dan Produksi Teater juga dibuat untuk kisah Jack Lance berjudul "Tikken".


Sudah bukan rahasia lagi kalau Pak Jack Lance ini ngefans berat sama karya - karya Stephen King dan Dean Koontz. Bahkan banyak yang bilang pak Jack Lance ini adalah "Stephen Kingnya Belanda".

Pak Jack Lance ini memang memulai karier sebagai seorang jurnalis. Ia bekerja untuk beberapa majalah ternama di Belanda, utamanya menulis hal - hal yang berkaitan dengan supernatural dan fenomenal paranormal. Artikel terbaiknya dikumpulkan dalam satu buku berjudul "Wonderlijk maar waar", diterbitkan dengan nama penulis aslinya, Ron Puyn.



Dia punya prakata sendiri mengenai dirinya yang disampaikan untuk para pembacanya

Sewaktu Saya masih anak - anak, menulis sudah menjadi hal yang paling utama yang ada di pikiran Saya. Waktu orang tua Saya mulai mendukung, Saya sudah membuat catatan diari atas apa yang kami alami bersama. Bahkan di saat masih kecil, Saya sudah tahu apa yang saya inginkan dan cita-citakan di hidup ini.

Tapi saat kamu harus menulis kisah fiksi, seperti yang Saya lakukan, Jenis cerita yang bagaimana? Well, pertanyaan itu tak sesulit itu jawabannya. Saya berkuliah beberapa tahun di luar negeri, di Skotlandia. Negara itu telah membuat hati Saya terpikat, seperti Siren di Mitologi Yunani Kuno. Mitos Celtic dan legenda terpampang jelas di hadapan Saya, begitu juga Kastil berhantu dan monster menakutkan. Ada apa sebenarnya dibalik semua itu? Apakah itu nyata? Itulah pertanyaan yang paling mengesankan bagi Saya.

Siren dalam Mitologi Yunani Kuno

Saat Saya pulang dari Skotlandia dan menjadi reporter Majalah Nasional Belanda, Saya berhasil meyakinkan para editor untuk menulis kisah tentang hal - hal itu. Jadi Saya mulai menghasilkan beberapa kisah tentang hantu, kutukan, sihir, cenayang, misteri yang tak terungkap dan masih banyak lagi.

Inilah yang menginspirasi dan juga untuk buku Saya sendiri. Percobaan pertama adalah cerita pendek. Biasanya mengenai situasi yang sederhana, yang kemudian ternyata berubah menjadi lebih rumit. 

Setelah beberapa cerita pendek, Saya mulai menulis Novel. Tapi bahan yang digunakan untuk kisahnya tetap sama - dan Saya terus menulis mengenai misteri dan ketegangan sepanjang pikiran Saya masih jernih dan jemari Saya masih bisa mengetik lewat keyboard.

Lantas apa yang bisa Saya janjikan pada kalian semua, wahai para pembaca? Untuk awal mula: yakinlah bahwa Saya telah sepenuhnya berusaha menyajikan kisah menarik dan memuaskan. Sesuatu yang luar biasa akan terjadi. Sesuatu yang aneh. Atau sesuatu yang menakutkan. Yang kalian sendiri ingin tahu bagaimana kelanjutannya. 

Dan Saya berjanji kalau kisah yang Saya ceritakan bakal mudah untuk dibaca. Saya sendiri nggak suka kata yang rumit, jadi kenapa mesti susah - susah? Saya akan berusaha memikat kalian pada awal kisah dan tak akan melepasnya dengan mudah. 

Pengarang siapa yang bisa disandingkan dengan Saya? Wah, itu pertanyaan yang sulit untuk dijawab. Ya, tapi Saya tak akan malu mengakui kalau Saya akan selalu menikmati dan memuja karya dari 
Stephen King dan Dean Koontz. Beberapa dari gaya mereka tergambar di tulisan Saya. 

Terima kasih atas minat yang kalian berikan untuk karya Saya.

Saya tak tahu harus ke mana tanpa kalian.

Jack Lance

(Wow So Sweet ya, Bapak ini hehehe)

Sebelumnya beliau sudah menulis dua novel laris seperti, PYROPHOBIA, DARK MEMORY, dan THE DAY YOU DIED


Nah, nah sekarang saatnya Pak Jack Lance ini mampir ke Indonesia, diundang oleh pihak Bhuana Ilmu Populer (Penerbit BIP) dan khusus mengadakan Peluncuran Bukunya di Gramedia Central Park Mall. Asyiiik.


Okay, dengan setebal 328 halaman, novel ini berlatar belakang penerbangan dan mampu membuat pembaca tenggelam dalam suasana, bahkan seolah memutar film dalam kepala.
Diawali dengan Penebangan 582 yang lepas landas dari Bandara LAX di Los Angeles, dengan tujuan Sidney. Penumpang dan kru pesawat mempersiapkan penerbangan empat belas jam tersebut, termasuk kisah romantisme yang tengah tertaut antara dua kru pesawat, Sharlene Thier dan Aaron Drake. Hingga tiba - tiba kisah ini melaju ke ketegangan - bagaimana sistem komunikasi dan navigasi kacau dan mesin pesawat tiba - tiba mati total padahal pesawat itu sedang terbang di angkasa. Lalu kengerian muncul ketika Sharlene melihat bayang - bayang hitam yang menghantui. Semua itu diperparah dengan nyctophobia (ketakutan akan kegelapan) - yang dirasakannya. Namun semua tetap bertahan dan berjuang, karena naluri untuk bertahan hidup melebihi rasa sakit dan penderitaan.

Di sini, Bapak Jack Lance memberikan satu kisah yang membuat orang bertanya - tanya. Tentu masih terngiang dalam kepala kita bahwa masih banyak kasus kecelakaan pesawat terbang yang masih belum terungkap hingga sekarang. Berbagai teori pun masih bermunculan, mulai dari medan magnet hingga faktor alien. Namun tetap saja, semua masih misteri.

Bagaimana kelanjutan dan isi novelnya? Hahahah. Pemirsah harus beli dong dan baca sendiri.

Ya ya ya, Pemirsah harus beli, baca sendiri. No Spoiler!

Ini bukan novel yang bagus, ini adalah novel yang hebat!
Hugo N Gerstl, American bestselling author

Menarik, menghibur, dan menegangkan. Novel ini sangat sinematik; tentang bencana di bandara, kengerian ala Stephen King, ketegangan dan rasa ancaman yang terus meningkat ditangani dengan sangat baik.
Kate Lyall Grant, Severn House Publishers, USA



Tergambar kan kengeriannya?

Ya udah, jangan ragu, ambil uang (atau tabung atau kerja dulu) 75 ribu dan segera ke Gramedia terdekat. Baca dan rasakan kesensian kengeriannya.

Salam Budaya.

Dipandu MC yang gape Bahasa Inggris karena Bapak Jack Lance belum bisa Bahasa Indonesia hehehe

Putri Pertama dari Bapak Jack Lance bernama Asmara. Indonesia banget bukan?

Penyerahan simbolis karya Bapak Jack Lane yang perlu waktu 2 tahun untuk menulis Novel ini, oleh Ibu Deesis Edith Mesiani, penyunting buku tersebut

Ibu Rina sang Istri asli Orang Indonesia

Terima Kasih Bapak Jack Lance, akhirnya dapat Buku Bertandatangan beliau

Semoga bukunya laris manis dan membahagiakan hati para pembacanya. Semangat!

Komentar